2.4. Kerangka Teori
Gambar 2.5. Kerangka Teori
Sumber : Mira Rosmiatin, 2012. Yusnidar,2010 Faktor Risiko
yang dapat dimodifikasi.
Merokok Hipertensi
Obesitas Aktivitas Fisik
Diabetes Melitus LANSIA
Menurunnya HDL Menigkatnya LDL
Mengurangi Oksidasi LDL oleh Radikal
Bebas di Intima Meningkat
Disfungsi Endotel Sel-sel busa dalam
jumlah besar
Migrasi Sel-sel Otot Polos Kedalam Intima
Migrasi Sel-sel Otot Polos ke Dalam Intima
Resistensi Pembuluh Darah Meningkat dan Aliran Darah Berkurang
Aterosklerosis Koroner
PJK
Universitas Sumatera Utara
2.5. Kerangka Konsep Penelitian
Kerangka konsep pada dasarnya adalah kerangka hubungan antara konsep- konsep yang ingin diamati atau diukur melalui penelitian yang akan dilakukan.
Variabel adalah perilaku atau karakteristik yang memberikan nilai beda terhadap sesuatu benda, manusia dan lain-lain Soeparto, dkk 2005, dalam Nursalam,2003.
Variabel Independent Variabel Dependent
Gambar 2.6. Kerangka Konsep Penelitian
Ket : : Yang tidak diteliti
: Yang diteliti Faktor risiko yang dapat di
modifikasi : Merokok
Obesitas Aktivitas Fisik
Hipertensi Diabetes Melitus
Kejadian penyakit Jantung koroner
Faktor risiko yang tidak dapat dimodifikasi :
Umur Jenis Kelamin
Universitas Sumatera Utara
BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan kajian analitis dengan desain case control, adapun rancangan penelitian ini dimulai dengan mengidentifikasikan subyek dengan efek
Kelompok kasus, subyek yang tidak mengalami efek kelompok kontrol. Adapun skemanya sebagai berikut :
Gambar 3.1. Bagan Penelitian
Faktor Risiko +
Faktor Risiko -
Faktor Risiko +
Faktor Risiko -
Kasus Penderita PJK
Kontrol Bukan penderita PJK
67
Universitas Sumatera Utara
3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Sakit Umum Daerah Langsa dimulai pada bulan Februari sampai 14 Juli tahun 2014.
3.3. Populasi dan Sampel
Populasi adalah seluruh pasien lanjut usia yang berkunjung ke Poli penyakit dalam RSUD Langsa Aceh tahun 2014. Yang dibagi mennjadi populasi kasus dan
kontrol. -
Populasi kasus adalah pasien yang dirawat sebagai penderita PJK lanjut usia 60 tahun yang berobat ke poli penyakit dalam yang telah didiagnosa oleh dokter di
RSUD Langsa tahun 2014 -
Populasi kontrol adalah pasien lanjut usia 60 tahun keatas yang berkunjung ke poli penyakit dalam yang tidak menderita PJK di RSUD Langsa tahun 2014.
- Sampel kasus adalah sebahagian penderita PJK lanjut usia 60 tahun yang
berobat ke poli penyakit dalam yang telah didiagnosa oleh dokter di RSUD Langsa tahun 2014
- Sampel kontrol adalah sebahagian penderita lanjut usia 60 tahun yang
berkunjung ke poli penyakit dalam yang tidak menderita penyakit jantung koroner di RSUD langsa tahun 2014.
Besar sampel dihitung dengan menggunakan rumus besar sampel uji hipotesis perbedaan 2 proporsi yaitu Lameshow,1997 yang dikutip dari buku prinsip
dan metode Riset Epidemiologi Murti,1997.
Universitas Sumatera Utara
n = {z 1-
α
2 √[2P 1-P] + Z 1-β √[P1 1-P1 + P2 1-P2}
P1 – P2
2 2
n = {1,96 √[2.0,41 1-0,41] + 0,842 √[0,45 1-0,45 + 0,41 1-0,41}
0,45 – 0,41
2 2
n = 74
Keterangan : n
= Besar sampel minimum z 1-
α
Z 1- β = Kekutan penelitian 80 Zβ = 0,842
2 = Tingkat kemaknaan 0,05 dengan Zα = 1,96
P2 = 0,41
P1 = 0,45
P = 0,41
OR = 1,25
OR yang digunakan untuk perhitungan besar sampel adalah yang terkecil, berdasarkan hasil penelitian terkait sebelumnya yang dapat dilihat pada tabel 3.1
dibawah ini.
Tabel 3.1. Variabel yang Terkait dengan Penelitian dan Telah Diteliti oleh Mira Rosmitian 2012
Variabel P1
P2 OR
n
Hipertensi 46
41,3 1,25
78 Merokok
44 18,2
3,65 11
Diabetes Melitus 48
28,9 2,40
48 Umur
55 2,77
3,36 65
Penelitian terdahulu oleh Mira Rosmiatian 2012, menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna dari faktor-faktor risiko yang terjadi pada lansia
terhadap kejadian penyakit jantung koroner PJK, Berdasarkan perhitungan, didapatkan besar sampel minimal yang harus diambil sebanyak 74 orang. Dengan
perbandingan besar sampel antara kasus dan kontrol = 1:1.
Universitas Sumatera Utara
Adapun cara pengambilan sampel kasus pada penelitian ini adalah menggunakan teknik Cousecutive sampling yang merupakan pengambilan sampel
secara kebetulan ada atau tersedia disuatu tempat sesuai dengan konteks penelitian sampai jumlah sampel terpenuhi Notoatmodjo, 2010.
Adapun cara pengambilan sampel kontrol pada penelitian ini adalah menggunakan teknik Acidental sampling yang merupakan pengambilan sampel
secara kebetulan ada atau tersedia disuatu tempat sesuai dengan konteks penelitian sampai jumlah sampel terpenuhi Notoatmodjo, 2010.
Adapun kriteria inkulsi adalah semua responden yang menderita PJK dan pasien yang tidak menderita PJK yang berobat pada poli penyakit dalam Rumah Sakit
Umum Daerah Kota Langsa, yang diizinkan untuk diwawancarai Adapun kriteria eksklusi adalah semua pasien yang tidak bersedia untuk
diwawancarai dan dilakukan pengukuran tekanan darah.
3.4. Metode Pengumpulan Data 3.4.1. Bahan