Struktur Semantis Makian Bereferen Bagian Tubuh

tersebut, biang kerangen memiliki fitur-fitur semantik, yakni: [+entitas], [+temporal], [+konkret], [+bernyawa], dan [-insan].

4.2.2 Struktur Semantis Makian Bereferen Bagian Tubuh

Bagian tubuh manusia juga dapat dijadikan sebagai ungkapan untuk memaki seseorang. Dalam masyarakat Karo, seseorang yang melakukan kesalahan yang berhubungan dengan bagian tubuh seseorang sehingga menyebabkan orang lain rugi atau marah, bagian tubuh tersebut digunakan sebagai ungkapan mengekrspresikan kemarahan atau kekecewaan orang tersebut. 7Takalmu ‘kepalamu’ Pada waktu itu, X mengatakan sesuatu pada Y. X merasakan sesuatu yang buruk terhadap Y. Y tidak mendengarkan perkataan X karna Y merasa lebih benar. X mengatakan bagian tubuh Y. Karena ini, Y merasakan sesuatu yang buruk terhadap X. X mengatakan sesuatu seperti ini. Makian dalam BK tersebut dibentuk oleh kombinasi semantik substantif, predikat mental, evaluator, augmentor intensifier, konsep logis dengan makna asali seseorang, sesuatu, badantubuh, mengatakan, merasakan, buruk, lebih, benar, dan tidak sehingga dapat dibentuk pola struktur ‘X mengatakan sesuatu pada Y dengan menyebut bagian tubuh’. Biasanya orang yang dimaki akan arah karena takal ‘kepala’ adalah bagian dari tubuh manusia yang paling tinggi kedudukannya. Apabila seseorang memaki dengan menyebut takal, maka ia merendahkan derajat orang yang dimaki sehingga terbentuk pola struktur, ‘Karena ini, Y merasakan sesuatu yang buruk terhadap X’. Berdasarkan analisi tersebut, takal memiliki fitur- fitur semantik, yakni: [+temporal], [+konkret], [-bernyawa], dan [-insan]. 8 Matam ena ‘matamu itu’ Pada waktu itu, X mengatakan sesuatu pada Y. X merasakan hal yang buruk terhadap Y. Y melakukan hal yang buruk terhadap X Bagian tubuh Y melihat pada X dalam waktu yang lama. X mengatakan bagian tubuh Y mata mu ena. Karena ini, Y tidak atau merasakan sesuatu yang buruk terhadap X. X mengatakan sesuatu seperti ini. Makian dalam BK tersebut dibentuk oleh kombinasi komponen semantic substantif, predikat mental, dan evaluator dengan makna asali seseorang, sesuatu, badantubuh, mengatakan, merasakan, melihat, dan buruk sehingga dapat dibentuk pola struktur ‘X mengatakan sesuatu pada Y dengan mengatakan bagian badan’. Kadang-kadang orang yang dimaki akan marah atau tidak sama sekali karena kesalahannya sehingga terbentuk pola struktur ‘Karena ini, Y tidak atau merasakan sesuatu yang buruk terhadap X’. Berdasarkan analisis tersebut, mata memiliki fitur-fitur semantik, yakni: [+entitas], [+temporal], [+konkret], [- bernyawa], dan [-insan]. 9 BabahIncum mu ena ‘mulutmu itu’ Pada waktu itu, X mengatakan sesuatu pada Y. X merasakan hal yang buruk terhadap Y. Y mengatakan hal yang tidak baik kepada X. X mengatakan bagian tubuh Y babahincum mu ena. Karena ini, Y tidak atau merasakan sesuatu yang buruk terhadap X. X mengatakan sesuatu seperti ini. Makian dalam BK tersebut dibentuk oleh kombinasi komponen semantic substantif, predikat mental, evaluator, konsep logis, dan ujaran dengan makna asali seseorang, sesuatu, badantubuh, mengatakan, merasakan, mengucapkan, tidak, dan buruk sehingga dapat dibentuk pola struktur ‘X mengatakan sesuatu pada Y dengan mengatakan bagian tubuh. Kadang-kadang orang yang dimaki akan marah atau tidak sama sekali karena kesalahannya sehingga terbentuk pola struktur ‘Karena ini, Y tidak atau merasakan sesuatu yang buruk terhadap X’. Berdasarkan analisis tersebut, babahincum memiliki fitur-fitur semantik, yakni: [+entitas], [+temporal], [+konkret], [-bernyawa], dan [-insan]. 10 Patatmu ‘pantatmu itu’ Pada waktu itu, X mengatakan sesuatu pada Y. X merasakan hal yang buruk terhadap Y. Y melakukan sesuatu yang buruk terhadap X. Bagian tubuh Y bergerak mendekati X. X mengatakan bagian tubuh Y patatmu. Karena ini, Y tidak atau merasakan sesuatu yang buruk terhadap X. X mengatakan sesuatu seperti ini. Makian dalam BK tersebut dibentuk oleh kombinasi komponen semantik substantif, predikat mental, tindakan, gerakan, dan evaluator dengan makna asali seseorang, sesuatu, badantubuh, mengatakan, bergerak, melakukan merasakan, dan buruk sehingga dapat dibentuk pola struktur ‘X mengatakan sesuatu pada Y dengan mengatakan bagian badan’. Kadang-kadang orang yang dimaki akan marah atau tidak sama sekali karena kesalahannya sehingga terbentuk pola struktur ‘Karena ini, Y tidak atau merasakan sesuatu yang buruk terhadap X’. Berdasarkan analisis tersebut, patat memiliki fitur-fitur semantik, yakni: [+entitas], [+temporal], [+konkret], [-bernyawa], dan [-insan]. 11 Taim ‘taimu’ Pada waktu itu, X mengatakan sesuatu pada Y. X merasakan hal yang buruk terhadap Y. X tidak dapat mendengar dengan baik hal yang dikatakan Y karena Y sangat banyak mengatakan sesuatu dengan tidak baik. X mengatakan bagian tubuh Y taim. Karena ini, Y tidak atau merasakan sesuatu yang buruk terhadap X. X mengatakan sesuatu seperti ini. Makian dalam BK tersebut dibentuk oleh kombinasi komponen semantik substantif, predikat mental, evaluator, dan konsep logis dengan makna asali seseorang, sesuatu, badantubuh, mengatakan, mendengar, merasakan, tidak, baik, dan buruk sehingga dapat dibentuk pola struktur ‘X mengatakan sesuatu pada Y dengan mengatakan bagian tubuh. Kadang-kadang orang yang dimaki akan marah atau tidak sama sekali sehingga terbentuk pola struktur ‘Karena ini, Y tidak atau merasakan sesuatu yang buruk terhadap X’. Berdasarkan analisis tersebut, taim memiliki fitur-fitur semantik, yakni: [+entitas], [+temporal], [+konkret], [- bernyawa], dan [-insan]. 12 Natum mengatakan ‘alat kelamin pria’ itu Pada waktu itu, X anak kecil mengatakan sesuatu pada Y anak kecil. X merasakan hal yang buruk terhadap Y laki-laki. X mengatakan bagian tubuh Y Ayah Y pilat. Oleh karena itu, Y tidak atau merasakan sesuatu yang buruk terhadap X. X mengatakan sesuatu seperti ini. Makian dalam BK tersebut dibentuk oleh kombinasi komponen semantik substantif, predikat mental, dan evaluator dengan makna asali mengatakan, merasakan, sesuatu, dan buruk sehingga dapat dibentuk pola struktur ‘X mengatakan sesuatu pada Y dengan mengatakan bagian tubuh’. Biasanya orang yang dimaki akan marah karena bagian tubuh tersebut adalah bagian yang sangat vital dan tabu diucapkan dalam masyarakat BK, sehingga terbentuk pola struktur ‘Karena ini, Y merasakan sesuatu yang buruk terhadap X’. Berdasarkan analisis tersebut, natum memiliki fitur-fitur semantik, yakni: [+entitas], [temporal], [+konkret], [-bernyawa], dan [-insan]. 13 Telinandem mengatakan ‘alat kelamin perempuan’ itu Pada waktu itu, X anak kecil mengatakan sesuatu pada Y anak kecil. X merasakan hal yang buruk terhadap Y laki-laki. X mengatakan bagian tubuh Y Ayah Y pilat. Oleh karena itu, Y tidak atau merasakan sesuatu yang buruk terhadap X. X mengatakan sesuatu seperti ini. Makian dalam BK tersebut dibentuk oleh kombinasi komponen semantik substantif, predikat mental, dan evaluator dengan makna asali mengatakan, merasakan, sesuatu, dan buruk sehingga dapat dibentuk pola struktur ‘X mengatakan sesuatu pada Y dengan mengatakan bagian tubuh’. Biasanya orang yang dimaki akan marah karena bagian tubuh tersebut adalah bagian yang sangat vital dan tabu diucapkan dalam masyarakat BK, sehingga terbentuk pola struktur ‘Karena ini, Y merasakan sesuatu yang buruk terhadap X’. Berdasarkan analisis tersebut, teli memiliki fitur-fitur semantik, yakni: [+entitas], [temporal], [+konkret], [-bernyawa], dan [-insan]. 14 Kesutmu ‘kentutmu’ Pada waktu itu, X mengatakan sesuatu pada Y. X merasakan hal yang buruk terhadap Y. X tidak dapat mendengar dengan baik hal yang dikatakan Y karena Y sangat banyak mengatakan sesuatu dengan tidak baik. X mengatakan bagian tubuh Y kesutmu. Karena ini, Y tidak atau merasakan sesuatu yang buruk terhadap X. X mengatakan sesuatu seperti ini. Makian dalam BK tersebut dibentuk oleh kombinasi komponen semantik substantif, predikat mental, evaluator, dan konsep logis dengan makna asali seseorang, sesuatu, badantubuh, mengatakan, mendengar, merasakan, tidak, baik, dan buruk sehingga dapat dibentuk pola struktur ‘X mengatakan sesuatu pada Y dengan mengatakan bagian tubuh. Kadang-kadang orang yang dimaki akan marah atau tidak sama sekali sehingga terbentuk pola struktur ‘Karena ini, Y tidak atau merasakan sesuatu yang buruk terhadap X’. Berdasarkan analisis tersebut, kesut memiliki fitur-fitur semantik, yakni: [+entitas], [+temporal], [+konkret], [- bernyawa], dan [-insan]. Berdasarkan analisis tersebut, makian bereferen bagian tubuh memiliki fitur-fitur semantik, yakni: [+entitas], [+temporal], [+konkret], [-bernyawa], dan [- insan]. Dengan mengabaikan komponen tambahannya, makna semua makian bereferen bagian tubuh dapat disusun dalam struktur berikut. Pada waktu itu, X mengatakan sesuatu pada Y. X merasakan hal yang buruk terhadap Y. Y [.....] X menyebut bagian tubuh Y. X mengatakan sesuatu seperti ini.

4.2.3 Struktur Semantis Makian Bereferen Keadaan Mental Seseorang