Kerangka Teoritik TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORI
pendidikan maka rancangan pendidikan akan terprogram sehingga proses pendidikan dapat teratur dan terperinci termasuk didalamnya suatu
model teknologi yang sengaja diciptakan untuk memudahkan proses pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan.
William dan Sawyer sebagaimana di kutip Kadir dan Triwahyuni 2003: 2 menyatakan bahwa teknologi informasi merupakan teknologi
yang menggabungkan komputasi komputer dengan jalur komunikasi berkecepatan tinggi yang membawa data, suara, dan video. Dari definisi
di atas tergambar bahwa teknologi informasi baik secara implisit maupun eksplisit tidak sekedar berupa teknologi komputer, tetapi juga teknologi
telekomunikasi. Dengan kata lain yang di sebut teknologi informasi adalah
gabungan antara
teknologi komputer
dan teknologi
telekomunikasi. Dari penjelasan tersebut dapat diketahui bahwa adopsi teknologi
informasi adalah keluarnya ide inovasi sampai diterima dan dilaksanakan oleh seseorang sehingga menjadi perilaku yang merupakan
perpaduan antara pengetahuan kognitif, sikap afektif dan keterampilan psikomotorik dalam menggunakan teknologi informasi.
b. Teori Adopsi Teknologi
Teori-teori tentang pengadopsian teknologi meliputi berbagai teori perilaku behavioral theory yang banyak digunakan untuk mengkaji
proses adopsi teknologi informasi oleh pengguna akhir end users, di antaranya adalah:
1. Theory of Reasoned Action TRA,
2. Technology Acceptance Model TAM,
3. Motivational Model MM,
4. Theory of Planned Behavior TPB,
5. Kombinasi dari model teori TAM dan TPB,
6. Model of PC Utilization MPCU,
7. Innovation Diffusion Theory IDT,
8. Social Cognitive Theory SCT,dan
9. Unified Theoryof Acceptance and Use of Technology UTAUT.
Technology Acceptance Model TAM diperkenalkan oleh Davis pada tahun 1986. Model TAM dikembangkan dari teori
psikologis yang menjelaskan perilaku pengguna teknologi, yaitu berlandaskan pada kepercayaan belief, sikap attitude, intensitas
intention, dan hubungan perilaku pengguna user behavior relationship.
Tujuan model ini untuk menjelaskan faktor-faktor utama dari perilaku pengguna teknologi informasi terhadap penerimaan pengguna
teknologi informasi itu sendiri. Relawati 2015:109 mengemukakan
bahwa model TAM menempatkan faktor sikap dari tiap-tiap perilaku pengguna dengan dua variabel yaitu: kemanfaatan usefulness dan
kemudahan penggunaan ease of use. Secara empiris model ini telah terbukti memberikan gambaran tentang aspek perilaku pengguna
komputer, dengan melihat banyaknya pengguna komputer dapat dengan mudah menerima teknologi informasi karena sesuai dengan apa yang
diinginkannya. TAM dikenal ada 5 konstruk yaitu:
a. Persepsi
kemudahan penggunaan perceived ease of use, didefinisikan sebagai sejauh mana seorang percaya bahwa
menggunakan suatu teknologi akan bebas dari usaha. b.
Persepsi kegunaan perceived usefulness, didefinisikan sebagai
sejauh mana seorang percaya bahwa menggunakan suatu teknologi akan meningkatkan kinerjanya.
c. Sikap
terhadap penggunaan teknologi attitude toward using, didefinisikan sebagai evaluasi dari pemakai tentang ketertarikannya
dalam menggunakan teknologi. d.
Minat perilaku menggunakan teknologi behavior intention to use, didefinisikan sebagai minat keinginan seseorang untuk melakukan
perilaku tertentu.
e. Penggunaan
teknologi sesungguhnya actual technology usage, diukur dengan jumlah waktu yang digunakan untuk berinteraksi
dengan teknologi dan frekuensi penggunaan teknologi tersebut. 2.
Motivasi Belajar a.
Pengertian Motivasi Belajar Dalam proses pembelajaran, motivasi merupakan salah satu
aspek yang sangat penting. Sering terjadi siswa yang kurang berprestasi bukan disebabkan oleh kemampuannya yang kurang, tetapi dikarenakan
tidak adanya motivasi untuk belajar sehingga ia tidak berusaha untuk mengerahkan segala kemampuannya.
Motivasi berasal dari kata “motif” yang diartikan sebagai daya upaya yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Purwanto
2007:71 mengemukakan definisi motivasi adalah pendorong suatu usaha yang disadari untuk mempengaruhi tingkah laku seseorang agar
seseorang tersebut menjadi tergerak hatinya untuk bertindak melakukan sesuatu sehingga mencapai hasil dan tujuan tertentu.
Menurut Sardiman 2009: 75 motivasi adalah keseluruhan daya penggerak dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang
mejamin kelangsungan dari kegiatan belajar dan yang akan memberikan arah pada kegiatan, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek
belajar itu dapat tercapai. Sedangkan Uno 2011: 23 mengemukakan bahwa hakikat motivasi belajar adalah dorongan internal dan eksternal
pada mahasiswa yang sedang belajar untuk mengadakan perubahan tingkah laku, pada umumnya dengan beberapa indikator atau unsur yang
mendukung. Secara umum dapat dikatakan bahwa tujuan motivasi adalah
untuk menggerakkan atau menggugah seseorang agar timbul keinginan dan kemauannya untuk melakukan sesuatu sehingga dapat memperoleh
hasil atau mencapai tujuan tertentu Purwanto,2007: 73. Berdasarkan beberapa uraian di atas dapat disimpulkan bahwa
motivasi belajar adalah dorongan ataupun keseluruhan daya penggerak didalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar sehingga tujuan
yang dikehendaki dapat tercapai. Dalam motivasi belajar dorongan merupakan kekuatan mental untuk melakukan kegiatan dalam rangka
pemenuhan harapan dan dorongan dalam hal ini adalah pencapaian tujuan.
b. Fungsi Motivasi Belajar
Menurut Sardiman 2009: 85 fungsi motivasi menurut ada tiga yaitu:
1. Mendorong manusia untuk berbuat, yaitu sebagai penggerak dari
setiap kegiatan yang akan dikerjakan. 2.
Menentukan arah perbuatan, yaitu kearah tujuan yang ingin dicapai. Dengan demikian motivasi dapat memberikan arah dan kegiatan
yang harus dikerjakan sesuai tujuannya.
3. Menyeleksi perbuatan, yaitu menentukan perbuatan-perbuatan apa
yang harus dikerjakan guna mencapai tujuan. Berdasarkan beberapa uraian di atas, maka dapat diambil suatu
kesimpulan bahwa makin jelas tujuan yang diharapkan atau yang akan dicapai, makin jelas pula bagaimana tindakan motivasi itu dilakukan.
Tindakan motivasi akan lebih berhasil jika tujuannya jelas dan didasari oleh perbuatan yang dimotivasi serta sesuai dengan kebutuhan orang
tersebut. Dengan usaha yang tekun dan didasari adanya motivasi, maka seseorang yang belajar tersebut akan melahirkan prestasi yang baik.
Intensitas motivasi seseorang akan menentukan tingkat pencapaian prestasi belajarnya.
c. Jenis
– Jenis Motivasi Menurut Sardiman 2007: 89 ada dua motivasi, yaitu :
1 Motivasi Intrinsik
Menurut Sardiman 2007: 89-90 motivasi intrinsik adalah motif-motif yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu
dirangsang dari luar karena dalam diri setiap individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu. Seorang siswa yang memiliki
motivasi intrinsik pasti akan rajin dalam belajar, karena tidak memerlukan dorongan dari luar. Siswa melakukan belajar karena
ingin mencapai tujuan untuk mendapatkan pengetahuan, nilai dan keterampilan.
Siswa yang mempunyai motivasi intrinsik dapat terlihat dari proses belajarnya. Aktivitas belajar dimulai dan diteruskan
berdasarkan suatu dorongan yang ada di dalam dirinya dan akan terkait dengan belajarnya. Seorang siswa merasa butuh dan
mempunyai keinginan untuk belajar sehingga dapat mencapai tujuan belajar, bukan karena hanya ingin suatu pujian atau ganjaran.
Siswa yang memiliki motivasi intrinsik akan memiliki tujuan menjadi orang yang terdidik, yang berpengetahuan, yang ahli dalam
bidang tertentu Sardiman, 2007: 90 ”Siswa yang benar-benar ingin mencapai tujuan maka harus belajar, karena tanpa pengetahuan maka
tujuan belajar tidak akan tercapai”. Jadi dorongan itu muncul dari dalam dirinya sendiri yang bersumber dari kebutuhan untuk menjadi
orang yang terdidik. 2
Motivasi Ekstrinsik Menurut Sardiman 2007: 90-91 motivasi ekstrinsik adalah
motif-motif yang aktif dan berfungsi karena adanya perangsang dari luar. Motivasi ekstrinsik dapat juga dikatakan sebagai bentuk motivasi
di dalam aktivitas belajar yang dimulai dan diteruskan berdasarkan dorongan dari luar.
Uno 2008: 23 menyatakan bahwa hakikat motivasi belajar adalah dorongan internal dan eksternal pada siswa-siswa yang
sedang belajar untuk mengadakan perubahan tingkah laku. Indikator motivasi belajar dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
1 Adanya hasrat dan keinginan berhasil.
2 Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar.
3 Adanya harapan dan cita-cita masa depan.
4 Adanya penghargaan dalam belajar.
5 Adanya kegiatan yang menarik dalam belajar.
6 Adanya lingkungan belajar yang kondusif.
3. Prestasi Akademik a.
Pengertian Prestasi Akademik Prestasi akademik adalah sebuah kalimat yang terdiri dari dua kata,
yaitu prestasi dan akademik. Prestasi dalam bahasa Belanda yaitu prestatie yang artinya hasil usaha. di dalam penelitian ini dianalogikan sebagai
prestasi belajar mahasiswa. Menurut Poerwadarminta dalam Djamarah, 2012: 20 prestasi ialah hasil yang telah dicapai dilakukan, dikerjakan,
dan sebagainya. Prestasi setiap orang terbagi dalam berbagai bidang, misalnya prestasi dalam bidang olahraga, teknologi, kesenian, sastra dan
sebagainya. Sedangkan akademik merupakan segala hal yang berkaitan dengan keilmuan.
Prestasi akademik menurut Bloom yang dikutip Sardiman 2007: 30 merupakan hasil perilaku yang meliputi ranah kognitif, afektif, dan
ranah psikomotor yang merupakan ukuran keberhasilan siswa. Prestasi akademik dinyatakan sebagai pengetahuan yang dicapai atau keterampilan
yang dikembangkan dalam mata pelajaran tertentu disekolah, biasanya ditetapkan dengan nilai tes Suryabrata, 2007: 297.
Prestasi akademik di sekolah merupakan bentuk lain dari besarnya penguasaan bahan pelajaran yang telah dicapai siswa, dan rapor bisa
dijadikan hasil belajar terakhir dari penguasaan pelajaran tersebut. Jadi dapat disimpulkan bahwa prestasi akademik adalah hasil belajar yang
diperoleh dari kegiatan belajar di sekolah maupun di perguruan tinggi yang bersifat kognitif dan biasanya ditentukan melalui pengukuran dan
penilaian. Prestasi akademik seseorang bisa naik karena hal – hal tertentu
dan juga bisa menurun. b.
Indikator Prestasi Akademik Indikator prestasi akademik yang dicapai oleh seseorang
mahasiswa dapat dilihat melalui IPK Indeks Prestasi Kumulatif yang tertera pada setiap semester maupun pada akhir penyelesaian studi. IPK
diperoleh melalui penilaian terhadap mahasiswa melalui hasil tes ataupun tugas-tugas yang sudah dikerjakan mahasiswa.
Jadi, indikator prestasi akademik dapat diketahui dengan melihat IPK Indeks Prestasi Kumulatif mahasiswa tersebut yang dapat
dikategorikan sebagai IPK memuaskan dengan rentang IPK antara 2.00 –
2.75, sangat memuaskan dengan rentang IPK antara 2.75 – 3.50 dan
dengan pujian Cumlaude dengan rentang IPK antara 3.51 – 4.00.
Panduan Akademik UMY, 2012: 36. Penilaian terhadap keberhasilan studi mahasiswa bertujuan untuk
mengetahui apakah mahasiswa telah mencapai tingkat penguasaan kompetensi seperti yang diharapkan. Untuk mengetahui keberhasilan
mahasiswa dalam memahami dan menguasai suatu mata kuliah, fakultas melakukan evaluasi yang terdiri atas komponen-komponen sebagai
berikut. a
Ujian tengah semester. b
Ujian akhir semester. c
Jenis ujian lain, seperti tes formatif. d
Tugaspekerjaan rumah, kegiatan diskusi, kehadiran, atau presensi pada perkuliahan dan sebagainya.
Nilai akhir dikonversikan ke dalam huruf A, B, C, dan D, E yang standar dan angkabobotnya menurut buku panduan akademik
UMY ditetapkan sebagai berikut: TABEL 2.2
Kriteria Nilai
Nilai Huruf
A B
C D
E
Nilai Akhir
80-100 66-79
56-65 46-55
0-45
Makna Sangat baik
Baik Cukup
Kurang Gagal sumber: Panduan Akademik UMY, 2012: 33
Indeks prestasi terbagi kedalam IPS IP Semester, IPK Sementara dan IPK. IPS atau IPK Semester merupakan indeks prestasi
per smester yang dihitung berdasarkan nilai mata kuliah pada semester yang bersangkutan. IPK biasanya digunakan sebagai syarat untuk
mennentukan jumlah mata kuliah yang boleh diambil pada semester setelahnya. Adapun IPK Kumulatif IPK Akhir merupakan nilai
kumulatif akhir hasil yang diperoleh mahasiswa selama menjalani masa perkuliahan.
IPK Akhir baru bisa dihitung setelah mahasiswa telah menempuh semua mata kuliah dan mendapatkan nilai ujian sidang
skripsi. IPK kemudian akan menentukan yudisium mahasiswa, misal IPK lebih dari 3,75 maka memperoleh cumlaude, dsb. Selain itu,
terdapat juga IPK Sementara yaitu indeks prestasi yang didapat dari
hasil kalkukasi nilai mata kuliah pada semua semester yang telah ditempuh.
4. Pengaruh Adopsi Teknologi dan Motivasi Belajar terhadap Prestasi Akademik
a. Adopsi Teknologi Terhadap Prestasi
Salah satu faktor yang mempengaruhi prestasi akademik adalah tersedianya sumber belajar yang memadai. Sumber belajar itu dapat
berupa media alat bantu belajar serta bahan baku penunjang. Alat bantu belajar merupakan semua alat yang dapat digunakan untuk membantu
siswa dalam melakukan perbuatan belajar. Maka pelajaran akan lebih menarik, menjadi konkret, mudah dipahami, hemat waktu dan tenaga
serta hasil yang lebih bermakna. Salah satu media dalam belajar yang dapat meningkatkan prestasi yaitu teknologi informasi. Adanya teknologi
dalam pendidikan dapat memudahkan proses pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan Prawiradilaga, 2012:40.
Seperti penelitian yang dilakukan oleh Dwi Rani Pratiwi 2012 dengan Judul Pengaruh Pemanfaatan Internet Terhadap Hasil Belajar
Siswa Kelas XI pada Mata Pelajaran Teknologi Informasi Dan Komunikasi di SMA Negeri 1 Pengasih , mengungkapkan bahwa
pemanfaatan internet berpengaruh terhadap hasil belajar.
Kemudian penelitian yang dilakukan oleh Sri Tomo Bebas Widada yang dimuat dalam jurnal ilmiah SINUS dengan judul Pengaruh
Pemanfaatan E-Learning Terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa Studi Kasus STMIK Nusantara Surakarta dengan hasil penelitian yang
menyatakan website e-learning berpengaruh sigifikan terhadap hasil belajar mahasiswa.
Penelitian lain yang dilakukan oleh Rini Risnawita S 2009 yang dimuat dalam jurnal psikologi dengan judul Hubungan Proses Belajar
Mengajar Berbasis Teknologi dengan Hasil Belajar : Studi Metaanalisis ,terungkap bahwa secara keseluruhan studi analisis ini menyatakan
bahwa perkembangan teknologi mempunyai dampak sangat jelas dirasakan dalam aktifitas pembelajaran, khususnya pada hasil belajar
siswa. Selain itu hasil penelitian yang di lakukan oleh Muksin Wijaya
2012 yang berjudul “Pengembangan Model Pembelajaran e- Learning Berbasis Web dengan Prinsip e-Pedagogy dalam
Meningkatkan Hasil Belajar ” menunjukkan bahwa model pembelajaran
e-learning berbasis web dengan prinsip e-pedagogy dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam memahami materi mata pelajaran ekonomi
dengan lebih baik yang dibuktikan dengan adanya peningkatan hasil belajar yang dicapai. Model ini memperhatikan beberapa karakteristik:
1 tujuan Model pembelajaran difokuskan pada usaha pembelajaran
mandiri yang terpusat pada siswa sebagai subjek belajar student- centred, 2 kedudukan guru dalam model pembelajaran ini sebagai
fasilitator yang
membantu dan
memotivasi siswa
dalam mengembangkan integritas belajar, 3 pelaksanaan pembelajaran tetap
dilakukan dalam kelas, dengan memadukan pertemuan klasikal dengan e-learning blended learning. Berkaitan dengan digunakannya internet
sebagai sumber belajar, maka dukungan perangkat komputer yang terkoneksi dengan jaringan internet menjadi salah satu syarat penting.
Dengan demikian pada akhirnya disarankan kepada sekolah untuk melaksanakan model pembelajaran e-learning berbasis web dengan
prinsip e-pedagogy sebagai model pembelajaran pada mata pelajaran ekonomi di jenjang SMA. Penelitian Sardianto Markos Siahaan 2012
dengan judul Penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Pembelajaran Fisika yang menyatakan bahwa model pembelajaran
berbasis multimedia berpengaruh terhadap peningkatan hasil belajar fisika dengan rata-rata gain kelas eksperimen lebih
unggul sebesar 4,73 terhadap rata-rata gain kelas kontrol sebesar 3,19. Perbedaan tersebut signifikan pada taraf nyata 0,05 dengan
probabilitas 0,00 dengan t hitung sebesar 4,064 yang lebih besar dibandingkan dengan t table sebesar 2,060.
Berdasarkan beberapa penelitian tersebut dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara penggunaan
teknologi terhadap hasil belajar. b.
Motivasi Belajar terhadap Prestasi Akademik Prestasi belajar siswa merupakan output dari proses belajar,
dengan demikian faktor-faktor yang mempengaruhi proses belajar juga langsung mempengaruhi prestasi belajar. Untuk memperoleh prestasi
belajar yang maksimal dengan hasil yang baik, maka harus benar-benar memperhatikan berbagai faktor yang mempengaruhinya
Prestasi akademik dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satu diantaranya adalah motivasi. Menurut Wlodkowsky dalam Sugihartono
dkk,2007 Motivasi adalah suatu kondisi yang menyebabkan atau menimbulkan perilaku tertentu danyang memberi arah dan ketahanan
pada tingkah laku tersebut. Motivasi belajar yang tinggi tercermin dari ketekunan yang tidak mudah patah untuk mencapai sukses meskipun
dihadang oleh berbagai kesulitan. Adapun ciri-ciri siswa yang termotivasi belajar untuk berprestasi antara lain tekun, ulet menghadapi
kesulitan, menunjukan minat terhadap bermacam-macam masalah,lebih senang
bekerja sendiri,
cepat bosan
dengan tugas,
dapat mempertahankan pendapat, senang mencari dan memecahkan masalah.
Penelitian Shaleh 2014 dengan judul Pengaruh Motivasi, Faktor Keluarga, Lingkungan Kampus dan Aktif Berorganisasi
terhadap Prestasi Akademik Mahasiswa Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN Walisogo Semarang. Hasil penelitian menyatakan motivasi, faktor
keluarga,, lingkungan kampus dan aktif berorganisasi berpengaruh positif dan signifikan pada prestasi akademik mahasiswa. Penelitian
Lisyanto 2012 dengan judul Pengaruh Pemanfaatan Internet, Lingkungan dan Motivasi Belajar terhadap Prestasi Belajar Siswa SMK
Negeri se-Kabupaten Gunungkidul yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh antara motivasi belajar terhadap prestasi belajar siswa
kejuruan teknik audio video. Penelitian Widyastuti 2010 dengan judul Hubungan Motivasi Belajar dan Hasil Itelegensi dengan Prestasi
Belajar yang menyatakan bahwa ada hubungan antara motivasi belajar dengan prestasi belajar.
Berdasarkan tiga penelitian yang telah dilakukan di atas terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara motivasi belajar terhadap
prestasi akademik. c.
Adopsi Teknologi dan Motivasi Terhadap Prestasi Akademik Teknologi informasi berfungsi sebagai alat yang membantu
dalam pembelajaran.
Teknologi informasi
membantu dalam
menyampaikan informasi atau pengetahuan. mempermudah dalam mengakses informasi dari berbagai sumber. Untuk mencapai tujuan
pembelajaran tidak cukup hanya dengan belajar tanpa adanya motivasi untuk berprestasi. Dengan penggunaan teknologi informasi dan adopsi
teknologi dalam aktivitas pembelajaran siswa akan lebih termotivasi dalam mempelajari mata pelajaran tersebut. Dengan adanya motivasi
yang baik akan berpengaruh positif terhadap prestasi belajar siswa. Penelitian yang dilakukan oleh Doni Septu Masha dan Siti Partini
Suardiman 2014 dengan judul “Pengaruh penggunaan e-learning terhadap motivasi dan prestasi belajar matematika siswa SD Negeri
Tahunan Yogyakarta”.. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan motivasi dan prestasi belajar
matematika siswa menggunakan E-Learning di SD Negeri Tahunan Yogyakarta, dan ada pengaruh positif penggunaan E-Learning terhadap
motivasi dan prestasi belajar siswa di SD Negeri Tahunan Yogyakarta. Penelitian yang dilakukan oleh Andita Faizatul Bachrintania
2012 yang berjudul “Pengaruh Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi TIK dalam Pembelajaran Ekonomi Terhadap Motivasi dan
Prestasi Belajar Ekonomi Siswa Kelas X di SMAN 3 Yogyakarta”. Dari penelitian ini, Andita Fizatul Bachrintania menyatakan bahwa : 1
terdapat pengaruh positif dan signifikan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi terhadap motivasi belajar siswa dengan nilai R sebesar
0,522 dan p=0,001 p0,05; 2 terdapat pengaruh positif dan signifikan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi terhadap prestasi
belajar siswa dengan nilai koefisien jalur R sebesar 0,169 dan taraf signifikansi p=0,018 p0,05; 3 terdapat pengaruh positif dan
signifikan motivasi belajar siswa terhadap prestasi belajar ekonomi siswa dengan nilai R sebesar 0,719 dan p=0,001 p0,05; 4 ada pengaruh
positif dan signifikan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi terhadap prestasi belajar ekonomi siswa melalui motivasi belajar sebesar
0,375. Berdasarkan beberapa penelitian yang telah dilakukan di atas
dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh yang positif dan signifikan adopsi teknologi dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar.
C. Hipotesis Berdasarkan uraian keterkaitan antar variabel di atas dan berdasarkan
hasil dari beberapa penelitian yang sudah dipaparkan di atas, maka dirumuskan hipotesis bahwa terdapat pengaruh yang signifikan adopsi teknologi tergadap
prestasi akademik, ada pengaruh motivasi belajar terhadap prestasi akademik, ada pengaruh positif adopsi teknologi informasi dan motivasi terhadap prestasi
akademik. Adopsi teknologi yang intensif dan tepat guna akan memiliki pengaruh
yang signifikan terhadap motivasi belajar yang kemudian akan berpengaruh terhadap prestasi belajar. Adanya motivasi yang baik dalam belajar akan
menghasilkan prestasi yang baik. Intensitas motivasi seseorang akan menentukan tingkat pencapaian prestasi. Jadi dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar yang
baik bisa diwujudkan salah satuya dengan motivasi belajar dan adopsi teknologi.