Uji Prayarat Analisis HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

terlihat bahwa di kolom kolmogorof smirnov nilai sig prestasi akademik sebesar 0,001 , motivasi belajar sebesar 0,059 dan adopsi teknologi sebesar 0,047. Dari tabel di atas untuk prestasi akademik 0,0010,05 maka data prestasi akademik dinyatakan tidak berdistribusi norma. Kemudian untuk data motivasi belajar 0,0590,05 maka dinyatakan data brdistribusi normal. Sedangkan untuk data adopsi teknologi sebesar 0,047 0,05 maka data dinyatakan tidak berdistribusi normal. Sedangkan untuk pngujian normal probability dapat dilihat pada gambar berikut ini: Jika data mnyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. Jika data menyebar jauh dari garis diagonal atau tidak mengikuti arah diagonal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas Prayitno, 2013:74. Dari gambar di atas dapat dilihat bahwa data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah diagonal, maka data berdistribusi dengan normal dan model regresi telah memnuhi asumsi normalitas. 2. Uji Multikolinieritas Menurut Prayitno 2013:59 multikolinearitas adalah kadaan dimana antara dua variabel independen atau lebih pada modl regresi terjadi hubungan linir yang sempurna atau mendekati sempurna. Model regresi yang baik smensyaratkan tidak adanya masalah multikolinearitas. Untuk mendeteksi ada tidaknya multikolinearitas dengan melihat nilai Tolerance dan VIF. Semakin kecil nilai tolerance semakin besar VIP, maka semakin mendekati terjadinya masalah multikolinearitas. Jika tolerance lebih dari 0,1 dan VIP kurang dari 10 maka tidak terjadi multikolinearitas. Untuk mngetahui apakah data terjadi multikolinearitas adalah dengan melihat tabel coefficient pada kolo collinearity statistic, seperti berikut ini: Tabel 4.29 Uji Multikolinieritas Coefficients a Model Unstandardize d Coefficients Standa rdized Coeffic ients t Sig. Collinearit y Statistics B Std. Error Beta Toler ance VIF 1 Cons tant 2.023 .310 6.52 4 .000 adops i tek .017 .004 .394 4.28 3 .000 .956 1.04 7 motiv asi bel .012 .006 .177 1.92 2 .058 .956 1.04 7 a. Dependent Variable: prestasi akademik Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa nilai Tolerance dari kedua variabel independen lebih dari 0,1 dan VIP kurang dari 10 Tolerance 0,956 0,1 dan VIP 1,047 10. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa model regresi ini tidak trjadi multikolinearitas dan data dinyatakan baik. 3. Uji Heteroskedastisitas Menurut Prayitno 2013: 60 heteroskedastisitas adalah keadaan dimana terjadinya ketidaksamaan varian dari residual pada model regresi. Model regresi yang baik mensyaratkan tidak adanya masalah heteroskedaksitas. Untuk mendeteksi ada tidaknya heteroskedaksitas dengan melihat pola titik-titik pada scatterplots regresi. Jika titik-titik menyebar dengan pola yang tidak jelas di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y maka tidak terjadi masalah heteroskedastisitas. Hasil heteroskedastisitas dapat dilihat pada gambar berikut ini: Tabel 4.30 Uji Heteroskedastisitas Berdasarkan scatterplots di atas dapat diketahui bahwa model titik- titik menyebar dengan pola yang tidak jelas di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka dapat disimpulkan bahwa model regresi ini tidak terjadi masalah heteroskedastisitas. 4. Uji Autokorelasi Menurut Prayitno 2013: 610 autokorelasi adalah dimana terjadinya korelasi dari residual untuk pengamatan satu dengan pengamatan yang lain yang disusun runtun waktu. Model regresi yang baik adalah model yang mensyaratkan tidak adanya autokorelasi. Untuk mendeteksi ada tidaknya autokorelasi dengan melakukan uji Durbin-Watson dengan prosedur beriku ini: a Menentukan hipotesis nol dan hipotesis alternatif H O : Tidak terjadi autokorelasi H a : Terjadi autokorelasi b Menentukan taraf signifikasi. Taraf signifikasi menggunakan 0,05. c Menentukan nilai d Durbin-Watson d Menentukan nilai Dl dan dU, dapat dilihat pada tabel Durbin-Watson e Pengambilan keputusan dan kesimpulan a dUd4-dU, maka HO diterima tidak terjadi autokorelasi b ddL atau ddL ,maka ho ditolak terjadi autokorelasi c dLddL atau 4-dUd4-Dl, maka tidak ada kesimpulan Hasil uji autokorelasi dapat dilihat pada tabel berikut ini: Model Summary b T a b e l 4 .31 Uji Autokorelasi Diketahui N adalah 100 dan K adalah 2. Adapun nilai dU untuk 3 variabel pada taraf 5 adalah sebesar 1,715 dan dL untuk 3 buah variabel pada taraf 5 adalah sebesar 1,613. Untuk mengetahui ada atau tidaknya autokorelasi menggunakan rumus dU dL 4 – dU maka Ho diterima, d dL atau d 4 – dL maka Ho ditolak. Untuk keperluan hitungan lanjut perlu dihitung 4 – dU dan 4 – dL. Diperoleh 4 – dU = 2,285, sedangkan 4 – dL = 2,366. Dari perhitungan tersebut dapat diketahui bahwa d dL d = 1,715 atau 1,7151,8352,366 yang berarti tidak terjadi autokorelasi

E. Uji Hipotesis Pengaruh Adopsi Teknologi Dan Motivasi Terhadap Prestasi

Akademik Mahasiswa Dan Mahasiswi a. Mahasiswi Tabel 4.32 Uji Hipotesis Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin- Watson 1 .465 a .216 .200 .20417 1.835 a. Predictors: Constant, MOTIVASI BELAJAR, ADOPSI TEKNOLOGI b. Dependent Variable: PRESTASI AKADEMIK Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardiz ed Coefficien ts t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 1.283 .497 2.581 .013 adopsi teknologi mahasiswi .019 .005 .474 3.953 .000 motivasi belajar mahasiswi .025 .011 .276 2.308 .025 a. Dependent Variable: prestasi akademik mahasiswi Untuk variabel adopsi teknologi yang terlihat pada kolom coefficients terdapat nilai sig 0,000. Nilai sig lebih kecil dari nilai probabilitas 0,05 atau nilai 0,000 0,05 maka disimpulkan bahwa ada pengaruh adopsi teknologi terhadap prestasi akademik mahasiswi. Sedangkan untuk variabel motivasi belajar dari data di atas terlihat pada kolom coefficients terdapat nilai sig 0,025. Nilai sig lebih kecil dari nilai probabilitas 0,05 atau nilai 0,025 0,05 maka disimpulkan bahwa ada pengaruh motivasi belajar terhadap prestasi akademik mahasiswi. ANOVA a Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regressio n .987 2 .494 13.123 .000 b Residual 1.768 47 .038 Total 2.756 49 a. Dependent Variable: prestasi akademik mahasiswi b. Predictors: Constant, motivasi belajar mahasiswi, adopsi teknologi mahasiswi