48
2. Wawancara yaitu mengumpulkan data dengan mengajukan pertanyaan secara tatap muka dengan responden yang bertujuan untuk melengkapi data yang diperoleh.
3. Kuesioner dimaksudkan untuk mendapatkan informasi tambahan dan data yang relevan dari informasi yang telah penulis dapatkan dari wawancara, hal ini dilakukan
melalui daftar pertanyaan yang diajukan.
3.5. Teknik Analisa Data
Analisis data dalah proses menjadikan data memberikan pesan kepada pembaca. Analisis data menjadikan data tersebut mengeluarkan maknanya sehingga para pembaca tidak
hanya mengetahui data itu, melainkan juga mengetahui apa yang ada dibalik itu. Analisis data merupakan tahap pengumpulan data dan informasi, penyederhanaan data kemudian data
dianalisis sampai kepada kesimpulan. Kemudian data yang disajikan berupa kesimpulan data yang sudah dianalisis.
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik analisis deskriptif. Melalui teknik analisis ini data hasil penelitian disusun, diklasifikasikan menjadi bentuk frekuensi, yang
setelah itu diinterprestasikan. Dengan demikian diperoleh gambaran sebenarnya mengenai Peranan P3M dalam mendampingi PSK di Losmen Sinabung Medan.
BAB IV DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN
4.1 Sejarah Berdirinya Lembaga Perempuan Peduli Pedila Medan
Universitas Sumatera Utara
49
Perdagangan dalam tubuh perempuan merupakan bisnis global terlaris dan mengalami pertumbuhan yang cepat. Industri ini dapat menghasilkan lebih dari enam miliar dolar setiap
tahun. PBB memperkirakan bahwa sekitar empat juta perempuan diperdagangkan sebagai budak seks. Atman dalam bukunya Global Sex 2007 menunjukkan bagaimana hasrat dan
kesenangan atas tubuh perempuan dan anak dibingkai, dibentuk, diperdagangkan dan dikomodifikasikan melalui jejaring politik‐ekonomi global, khususnya dikaitkan dengan
turisme internasional. Memenuhi kebutuhan industri seks ini berbagai cara digunakan agar perempuan dan
anak masuk kedalamnya, antara lain melalui penipuan dan bujuk rayu, penculikan dan penyekapan yang diikuti dengan ancaman kekerasan, membujuk keluarga orang tua, suami
menjual anakisri mereka. Hal yang paling mengkhawatirkan dan berbahaya dari industri perdagangan tubuh perempuan adalah menciptakan situasi yang mendorong masyarakat
mentoleransi terhadap ‘kepentingan laki‐laki” dengan membangun persepsi dan citra bahwa perdagangan seks dengan melacurkan perempuan dan anak‐anak merupakan bisnis ‘bersih’
dengan menyebutnya sebagai pilihan karier yang sah untuk pekerja seks. Tetapi faktanya, hanya laki‐laki yan diuntungkan dalam bisnis ini, karena laki‐laki yang mengatur semuanya
dari hubungan kekuasaan, membuat permintaan dan memperoleh eksploitatif seksual jasa dari perempuan. Industri seks ini juga berdampak besar pada meningkatnya kasus HIV pada
kelompok perempuan, khususnya perempuan yang terjebak dalam industri seks ini. Kondisi ini semakin menempatkan perempuan yang dilacurkan mendapat beban ganda stigma, selain
dituding perempuan tidak bermoral diperberat dengan status HIV‐nya. Kondisi inilah yang mendorong berdirinya Lembaga Perempuan Peduli Pedila Medan,
Pedila artinya adalah Perempuan yang dilacurkan yang kemudian disingkat dengan P3M. P3M berdiri pada tanggal 21 April 2012 yang diinisiasi oleh 3 tiga orang, satu ODHA
Orang Dengan HIVAIDS dan 2 OHIDHA Orang Yang Hidup Dengan HIVAIDS.
Universitas Sumatera Utara
50
P3M memandang bahwa kehadiran wanita PSK bukanlah hasil pilihan pribadi ataupun berkaitan dengan moral seseorang, namun keberadaan perempuan pada dunia
pelacuran merupakan korban dari industri seks yang membutuhkan tubuh perempuan dan anak sebagai barang yang didagangkan.
4.2 Visi dan Misi Lembaga Perempuan Peduli Pedila Medan 4.2.1 Visi Lembaga Perempuan Peduli Pedila Medan
Terwujudnya penegakan hak asasi manusia pada PSK wanita di Sumatera Utara pada umumnya dan kota Medan pada khususnya.
4.2.2 Misi Lembaga Perempuan Peduli Pedila Medan
1. Melakukan upaya dukungan psikososial kepada perempuan yang dilacurkan.
2. Melakukan edukasi HIV dan AIDS kepada perempuan yang dilacurkan ataupun PSK
lainnya untuk mencegah infeksi baru pada kelompok ini. 3.
Melakukan edukasi HIV dan AIDS kepada masyarakat dalam upaya menghapus stigma dan diskriminasi.
4. Melakukan gerakan sosial dalam upaya menyelamatkan perempuan dan anak dari
HIV.
4.3 Struktur Organisasi
Struktur organisasi di P3M digambarkan sebagai berikut:
Bagan Struktur Organisasi Lembaga Perempuan Peduli Pedila Medan
DIREKTUR Koordinator Program
SEKRETARIS
STAFFVOLUNTEER BENDAHARA
Universitas Sumatera Utara
51
Sumber : data primer P3M
DirekturKoordinator : Wilda R.Wakkary 081807779147082161736449 Bendahara : Eva Dewi Sipayung 081360757670
Sekretaris : Musa 081397664662 Staff Volunteer : - Firman 0878468558 , Yosef Manalu 082367762134
4.4 Pola Pendanaan Lembaga Perempuan Peduli Pedila Medan
Adapun sumber dana lembaga Perempuan Peduli Pedila Medan sebagai berikut : 1. Yayasan Spiritia
: April 2012 sd Februari 2013 2. Komunitas Gereja
: Januari 2013 3. Global Fund
: Juni 2013 sd sekarang Ketika awal berdiri April 2012 P3M memperoleh dana dari Yayasan Spiritia.
Dukungan dana yang diberikan Yayasan Spiritia kepada P3M berupa sumbangan materi untuk lost meeting. Dan mulai Januari 2013, P3M kembali mendapat dukungan dana dari
komunitas gereja, juga dari beberapa volunteer asing. Namun, Yayasan Spiritia hanya mendukung pendanaan P3M hingga Februari 2013.
Pada Juni 2013, P3M juga mendapat dukungan dana dari Global Fund. Dana dari Global Fund ialah dana dari beberapa negara di luar negeri yang diberikan kepada pemerintah
Indonesia. Kemudian pemerintah Indonesia bekerja sama dengan berbagai LSM yang ada di
Universitas Sumatera Utara
52
Indonesia, dan P3M salah satunya. Dan Global Fund adalah donatur tetap P3M sampai sekarang.
4.5 Wilayah Jangkauan Lembaga Perempuan Peduli Pedila Medan