Definisi dan Sumber Klasifikasi dan Fungsi

2.2. Serat

2.2.1 Definisi dan Sumber

Serat pangan adalah serat yang tetap ada dalam usus besar setelah proses pencernaan. Secara umum serat pangan dietary fiber didefinisikan sebagai kelornpok polisakarida dan polimer-polimer lain yang tidak dapat dicerna oleh sistem gastrointestinal bagian atas tubuh rnanusia. Terdapat beberapa jenis komponennya yang dapat dicerna difermentasi oleh mikroflora dalam usus besar menjadi produk-produk terfermentasi Pratiwi, 2011. Beberapa jenis sayuran dengan kandungan seratnya terdapat pada Tabel 2.5. Tabel 2.5. Kandungan serat dalam 100 gram sayuran Jenis Sayuran Kandungan Serat g Bayam 0,8 Kangkung 2,0 Daun Pepaya 2,1 Daun Singkong 1,2 Kol 1,2 Sawi Hijau 1,2 Seledri 0,7 Selada 0,6 Tomat 1,2 Paprika 1,4 Cabai 0,3 Buncis 1,2 Kacang Panjang 2,5 Bawang Putih 1,1 Universitas Sumatera Utara Jenis Sayuran Kandungan Serat g Bawang Merah 0,6 Kentang 0,3 Lobak 0,7 Wortel 0,9 Brokoli 0,5 Kembang Kol 0,9 Asparagus 0,6 Jamur 1,2 Sumber : Pratiwi, 2011 Menurut Hardinsyah Tambunan 2004 dalam Kusharto 2006, angka kecukupan serat bagi orang dewasa adalah 19-30 gramkaphari sedangkan bagi anak-anak adalah 10-14 gram1000kkal. Dietary Guidelines for American menganjurkan untuk mengonsumsi makanan yang mengandung pati dan serat dalam jumlah tepat 20-35 gramhari Depkes, 2008. Tabel 2.6. Dietary Reference Intake DRI Serat berdasarkan National Academy of Sciences Usia Tahun Angka Kecukupan Serat gramhari Anak-Anak 1-3 19 4-8 25 Pria 9-13 31 14-18 38 19-30 38 30-50 38 50 30 Wanita 9-13 26 14-18 26 Universitas Sumatera Utara Usia Tahun Angka Kecukupan Serat gramhari Wanita 19-30 25 30-50 25 50 21 Sumber : Drummond Brefere, 2007

2.2.2 Klasifikasi dan Fungsi

Serat dikategorikan ke dalam dua golongan yaitu serat tidak larut air dan serat larut air. Serat yang tidak larut dalam air adalah selulosa, hemiselulosa dan lignin. Serat yang larut dalam air adalah pektin, gum, mukilase, glukan dan algal Almatsier, 2009. Serat yang tidak larut air ‘insoluble fibers’ didefinisikan sebagai serat yang tidak dapat dilarutkan dalam air dan tidak dapat dicerna oleh bakteri didalam usus besar. Fungsi serat pangan tidak larut air adalah sebagai berikut: 1. Mempercepat waktu transit makanan dalam usus dan meningkatkan berat feses; 2. Memperlancar proses buang air besar; 3. Mengurangi risiko divertikulosis dan kanker usus besar Zulaika, 2011. Serat yang larut di dalam air ‘soluble fibers’ adalah serat yang dapat dilarutkan dalam air dan dapat dicerna difermentasi oleh bakteri di dalam usus besar. Komponen serat ini dapat membentuk gel dengan cara menyerap air Zulaika, 2011. Fungsi utama serat pangan larut air adalah sebagai berikut: 1. Memperlambat kecepatan pencernaan dalam usus sehingga aliran energi ke dalam tubuh menjadi stabil; 2. Memberikan perasaan kenyang yang lebih lama; 3. Memperlambat kemunculan gula darah glukosa sehingga insulin yang dibutuhkan untuk mengubah glukosa menjadi energi semakin sedikit; 4. Membantu mengendalikan berat badan dengan memperlambat munculnya rasa lapar; Universitas Sumatera Utara 5. Meningkatkan kesehatan saluran pencernaan dengan cara meningkatkan motilitas pergerakan usus besar; 6. Mengurangi risiko penyakit jantung; 7. Mengikat asam empedu; 8. Mengikat lemak dan kolesterol kemudian dikeluarkan melalui feses proses buang air besar Zulaika, 2011. Klasifikasi serat makanan pada Tabel 2.7. Tabel 2.7. Klasifikasi Serat Makanan Tipe Komponen Efek Faali Sumber Utama Tidak Larut Non KH Lignin Tidak jelas Semua tanaman KH Selulosa Hemiselulosa Massa tinja Waktu transit Semua tanaman, sayuran dan gandum Larut KH Pektin Gum Waktu pengosongan lambung; efek metabolik Kacang-kacangan Sumber: Kusharto, 2006

2.2.3 Pencernaan