Uji Normalitas Uji Multikolinieritas

29 atau indikator tersebut dinyatakan valid” Ghozali, 2013:53. Kriteria suatu instrument sebagai berikut: R hitung r tabel valid R hitung r tabel tidak valid

3.9.2. Uji reabilitas

Uji reabilitas merupakan alat untuk mengukur suatu kuisioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. “Suatu kuisioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban dari responden terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu” Ghozali, 2013:47. Jawaban responden terhadap pertanyaan dikatakan reliabel jika masing-masing pertanyaan dijawab secara konsisten. Untuk pengujian realibilitasnya digunakan uji statistic Cronbach Alpha. “Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha 0,70” Ghozali, 2013:48. Untuk melakukan pengujian realibilitas kuisioner dilakukan dengan menggunakan softwere statistical package for social science SPSS.

3.10 Uji Asumsi Klasik

sebelum dilakukan uji hipotesis, terlebihdahulu dilakukan uji asumsi klasi data dengan :

3.10.1. Uji Normalitas

Menurut Ghozali, 2013:160 “Uji Normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi variabel pengganggu atau residual memiliki disribusi normal. Seperti diketahui bahwa uji t dan F mengasumsikan bahwa nilai residual Universitas Sumatera Utara 30 mengikuti distrubusi normal. Kalau asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil”.

3.10.2. Uji Multikolinieritas

Menurut Ghozali, 2013:105 “Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regeresi ditemukan adanya korelasi antara variabel bebas Independent. Model regeresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas. Jika variabel bebas saling berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak ortogonal. Variabel ortogonal adalah variabel bebas yang nilai korelasi antara sesama variabel bebas sama dengan nol”. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya miltikolonierutas di dalam model regersi adalah sebagai berikut : a. Nilai R 2 yang dihasilkan oleh suatu estimasi model regeresi empiris sangat tinggi, tetapi secara individual variabel-variabel bebas banyak tidak signifikan mempengaruhi variabel terikat. b. Menganalisa matrik korelasi variabel-variabel bebas. Jika antara variabel bebas ada korelasi yang cukup tinggi umumnya di atas 0.90, maka hal ini merupakan indikasi adanya multikolonieritas. Multikolonieritas dapat disebabkan karena adanya efek kombinasi dua atau lebih variabel bebas. c. Multikolonieritas dapat juga dilihat dari 1 nilai tolerence dan lawannya 2 Variance inflation factor VIF. Kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel bebas manakah yang dijelaskan oleh variabel bebas menjadi variabel terikat dan diregres terhadap variabel bebas lainnya. Jadi nilai tolerence yang rendah sama dengan nilai VIF karena VIF = 1Tolerence. Nilai cutoff yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya Multikolonieritas adalah nilai Tolerence 0.10 sama dengan tingkat kolonieritas 0.95. Walaupun Universitas Sumatera Utara 31 multikolonieritas dapat dideteksi dengan Tolerence dan VIF, tetapi kita masih tetap tidak mengetahui variabel-variabel bebas mana saja yang saling berkorelasi.

3.10.3. Uji Heteroskedastisitas

Dokumen yang terkait

PENGARUH SUMBER DAYA MANUSIA, PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI, PENGENDALIAN INTERNAL Pengaruh Sumber Daya Manusia, Pemanfaatan Teknologi Informasi, Pengendalian Internal Terhadap Ketepatwaktuan Dan Keterandalan Pelaporan Keuangan Pemerintah Daerah (Stud

0 3 17

PENGARUH SUMBER DAYA MANUSIA, PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI, PENGENDALIAN INTERNAL Pengaruh Sumber Daya Manusia, Pemanfaatan Teknologi Informasi, Pengendalian Internal Terhadap Ketepatwaktuan Dan Keterandalan Pelaporan Keuangan Pemerintah Daerah (Stud

0 3 15

Pengaruh Pengendalian Intern dan Kompetensi Sumber Daya Manusia Terhadap Keandalan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah : studi pada OPD Kabupaten Karawang.

0 1 23

EXPECTATION GAP PENGGUNA LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH KOTA SURAKARTA DAN KABUPATEN SUKOHARJO.

0 0 1

Pengaruh Keandalan Laporan Keuangan, Sumber Daya Manusia dan Pengendalian Internal terhadap Audit Expectation Gap di Pemerintah Kota Binjai

1 2 12

Pengaruh Keandalan Laporan Keuangan, Sumber Daya Manusia dan Pengendalian Internal terhadap Audit Expectation Gap di Pemerintah Kota Binjai

0 0 2

Pengaruh Keandalan Laporan Keuangan, Sumber Daya Manusia dan Pengendalian Internal terhadap Audit Expectation Gap di Pemerintah Kota Binjai

0 0 7

Pengaruh Keandalan Laporan Keuangan, Sumber Daya Manusia dan Pengendalian Internal terhadap Audit Expectation Gap di Pemerintah Kota Binjai

0 0 15

Pengaruh Keandalan Laporan Keuangan, Sumber Daya Manusia dan Pengendalian Internal terhadap Audit Expectation Gap di Pemerintah Kota Binjai

4 15 2

Pengaruh Keandalan Laporan Keuangan, Sumber Daya Manusia dan Pengendalian Internal terhadap Audit Expectation Gap di Pemerintah Kota Binjai

0 0 13