Konsep Kesediaan Untuk Membayar Willingness to Pay

Hasil produksi padi dengan metode SRI memang pada awal musim tanam cenderung akan menurun. Dengan metode SRI, penggunaan pupuk sintetis diminimalisir atau bahkan dihilangkan dan diganti dengan mengggunakan pupuk organik. Untuk itu lahan sawah masih belum dapat “beradaptasi” sehingga produksi padi biasanya langsung menurun. Tetapi sebenarnya peningkatan produksi padi yang lebih tinggi akan dapat tercapai setelah beberapa musim tanam. Beberapa kendala lainnya yaitu : 1. Tidak adanya jaminan kerugian apabila petani mengalami penurunan produksi. 2. Anggapan air irigasi berlimpah dan murah sehingga tidak perlu dihemat. 3. Tidak adanya jaminan pasar untuk hasil produksi. 4. Harga jual Gabah Kering Panen GKP SRI sama dengan harga jual GKP konvensional. 5. Metode SRI tidak dapat diterapkan untuk semua jenis sawah, jika topografi datar, maka aliran air tidak akan lancar, jika posisi sawah di atas saluran air, maka metode pemberian air yg intermiten tidak dapat dilakukan. 6. Adanya inovasi tidak serta merta direspon baik oleh petani, sekalipun petani tersebut diberi pelatihan. 7. Kurang lengkapnya informasi mengenai metode SRI.

2.1.5. Konsep Kesediaan Untuk Membayar Willingness to Pay

Willingness to Pay atau kesediaan untuk membayar adalah jumlah maksimal seseorang mau membayar untuk menghindari terjadinya penurunan terhadap sesuatu Fauzi, 2006. Dalam WTP dihitung seberapa jauh kemampuan setiap individu atau masyarakat secara agregat untuk membayar dalam rangka memperbaiki kondisi lingkungan agar sesuai dengan kondisi yang diinginkan. Menurut Hanley dan Spash dalam Fauzi 2006, penghitungan WTP dapat dilakukan secara langsung direct method dengan melakukan survei dan secara tidak langsung indirect method yaitu penghitungan terhadap nilai dari penurunan kualitas lingkungan yang telah terjadi. Dalam penelitian ini, perhitungan WTP dilakukan secara langsung yaitu dengan melakukan survei langsung dari responden. Menurut Hanley dan Spash dalam Fauzi 2006, dalam menentukan besarnya nilai WTP responden dapat dilakukan dengan teknik : 1. Teknik Tawar Menawar Bidding Game Teknik ini dilaksanakan dengan menanyakan kepada responden secara berulang-ulang apakah bersedia membayar menerima sejumlah uang tertentu yang diajukan sebagai titik awal starting point. Nilai tersebut kemudian bisa dinaikkan atau diturunkan sampai ke tingkat yang disepakati. Kelebihan metode ini adalah memberikan semacam stimulan untuk membantu responden berpikir lebih leluasa tentang nilai tertentu. Kelemahannya adalah nilai yang ditawarkan dapat memengaruhi nilai yang diberikan sehingga dapat hasilnya dapat bias. 2. Teknik Pertanyaan Terbuka Open-Ended Question Teknik ini dilakukan dengan menanyakan langsung kepada responden berapa jumlah maksimal uang yang ingin dibayarkan atau jumlah minimal uang ingin diterima akibat perubahan kualitas lingkungan. Kelebihan metode ini adalah responden tidak perlu diberi petunjuk yang bisa memengaruhi nilai yang diberikan. Sementara kelemahan metode ini adalah kurangnya akurasi nilai yang diberikan dan terlalu besar variasinya. 3. Teknik Kartu Pembayaran Payment Card Nilai diperoleh dengan menggunakan suatu kartu yang terdiri dari berbagai nilai kemampuan untuk membayar atau kesediaan untuk menerima dimana responden tersebut dapat memilih nilai maksimal atau nilai minimal yang sesuai dengan preferensinya. 4. Teknik Pilihan Dikotomi Close-Ended Referendum Teknik ini menawarkan responden jumlah uang tertentu dan menanyakan apakah responden mau membayar tidak sejumlah uang untuk memperoleh kualitas lingkungan tertentu atau apakah responden mau menerima tidak sejumlah uang sebagai kompensasi atau diterimanya atas penurunan nilai kualitas lingkungan.

2.1.6. Identifikasi dan Seleksi Faktor-faktor yang Memengaruhi Willingness