Kabupaten Karawang Faktor-faktor yang Memengaruhi Petani Pemakai Air dalam Membayar Iuran Air Irigasi

dalam kuesioner dan wawancara, dan banyak hal lain yang bisa mengakibatkan beberapa variabel kemungkinan tidak berpengaruh nyata.

5.3.2. Kabupaten Karawang

Terdapat satu variabel yang berpengaruh nyata dan enam variabel yang tidak berpengaruh nyata dalam model WTP yang ditetapkan. Untuk lebih jelasnya terdapat pada Tabel 5.9. Tabel 5.9. Hasil Analisis Kesediaan Petani Pemakai Air dalam Membayar Iuran Air Irigasi Kabupaten Karawang Sumber: Hasil Olahan Data Primer No Parameter Koefisien P-Value VIF 1 Konstanta 37930 0,040 - 2 Tingkat Pendidikan -847 0,631 1,714 3 Pendapatan RpMT 0,0000709 0,931 3,773 4 5 6 Luas Lahan m 2 Pengalaman Bertani thn Pengalaman SRI MT 3,381 -261,6 -313 0,022 0,296 0,804 3,857 1,406 1,538 S = 9222,82 R-Sq = 74,5 R-Sqadj = 62,9 Analysis of Variance Source DF F P Regression 5 6,42 0,005 Residual Error 11 Total 16 Durbin-Watson statistic = 1,81014 Keterangan : Signifikan pada α =5 . Dari hasil analisis regresi berganda, fungsi WTP yang diperoleh adalah sebagai berikut: WTP = 37930 - 847 PNDKN + 0,000071 PDTN + 3,38 LL - 262 PTN - 313 PSRI Pada model penelitian menghasilkan R 2 sebesar 74,5 yang berarti 74,5 keragaman WTP petani pemakai air dalam membayar iuran air irigasi diterangkan oleh keragaman variabel-variabel penjelas yang terdapat dalam model. Sedangkan sisanya sebesar 25,5 diterangkan oleh faktor-faktor lain yang tidak terdapat dalam model. Nilai VIF Variance Inflation Factor pada setiap variabel menunjukan nilai dibawah 10. Hal ini menunjukkan tidak terdapat multikolinearitas dalam model. Dalam model WTP di Kabupaten Karawang, terdapat 2 variabel yang dikeluarkan yaitu variabel penilaian pelayanan irigasi dan variabel status lahan. Hal ini disebabkan seluruh nilainya identik. Untuk itu pada Tabel 5.9. hanya terdapat lima variabel penjelas. Variabel yang berpengaruh nyata pada taraf α = 5 persen adalah variabel luas lahan dengan arah positif. Hal ini berarti semakin meningkatnya luas lahan yang dimiliki petani maka akan meningkatkan WTPnya, ceteris paribus. Jika luas lahannya meningkat satu m 2 , maka besarnya WTPnya akan meningkat sebesar Rp3,381.

5.4. Implikasi Strategi terhadap Luas Lahan yang Diterapkan Metode SRI