38 Interpretasi jumlah kebutuhan air adalah jika jumlah kebutuhan air untuk
rumah tangga semakin besar maka mempengaruhi peluang kesediaan responden untuk membayar pembayaran jasa lingkungan sebagai upaya konservasi.
Interpretasi jarak rumah ke sumber air adalah semakin dekat rumah responden dengan sumber air maka akan mempengaruhi peluang kesediaan responden untuk
melakukan pembayaran jasa lingkungan. Interpretasi tingkat pendidikan responden adalah semakin tinggi tingkat pendidikan responden maka akan
mempengaruhi peluang kesediaan responden untuk membayar pembayaran jasa lingkungan. Interpretasi rata-rata pendapatan adalah semakin tinggi tingkat
pendapatan responden maka akan mempengaruhi responden untuk melakukan pembayaaran jasa lingkungan.
4.4.2 Analisis Nilai WTP Responden terhadap Pembayaran Jasa Lingkungan
Tahap-tahap dalam melakukan penelitian untuk menentukan WTP dengan menggunakan CVM dalam penelitian ini meliputi Hanley dan Spash, 1993 :
1 Membuat Pasar Hipotetik Setting Up the Hypotetical Market
Pasar hipotetik dibentuk atas dasar menurunnya kualitas lingkungan mata air Cirahab sebagai pemasok kebutuhan rumah tangga masyarakat Desa Curug
Goong. Selain itu, tidak adanya anggaran dari pemerintah daerah untuk pengelolaan mata air Cirahab turut memperparah kualitas dan kuantitas mata air
Cirahab yang semakin menurun. Hal tersebut dapat diatasi dengan menggunakan salah satu instrumen ekonomi yaitu pembayaran jasa lingkungan sebagai bentuk
upaya konservasi. Selanjutnya, pasar hipotetik yang ditawarkan dibentuk dalam skenario sebagai berikut :
39
Pasar Hipotetik :
“Jika masyarakat Desa Curug Goong yang selama ini kehidupannya bergantung pada kualitas dan kuantitas dari mata air Cirahab menginginkan ada suatu upaya
konservasi yaitu pembayaran jasa lingkungan sehingga kualitas dan kuantitas mata air tetap terjaga. Suatu saat nanti kualitas dan kuantitas mata air Cirahab
akan menurun yang dikarenakan berbagai penyebab antara lain, pertumbuhan penduduk di Desa Curug Goong yang semakin meningkat sehingga kebutuhan
pasokan air akan semakin meningkat, tinggi-rendahnya curah hujan akan mempengaruhi jumlah ketersediaan air, kegiatan manusia yang turut mengganggu
kualitas dan kuantitas air seperti halnya juga lama atau pendeknya musim kemarau. Penyebab-penyebab tersebut dapat berdampak pada kualitas dan
kuantitas mata air Cirahab yang merupakan pemasok kebutuhan air rumah tangga desa Curug Goong”
Dengan skenario ini maka responden mengetahui gambaran tentang situasi hipotetik mengenai rencana pembayaran jasa lingkungan sebagai upaya
konservasi untuk pelestarian mata air Cirahab. Nilai pembayaran jasa lingkungan yang akan diberlakukan akan ditanyakan kepada responden mengenai WTP per
KK per liter. Setiap responden diajukan pertanyaan apakah mereka setuju atau menolak terhadap pembayaran jasa lingkungan sebagai upaya konservasi yang
akan diberlakukan. Alat survei yang digunakan adalah berupa kuisioner yang memberikan deskripsi mengapa seluruh responden seharusnya membayar
pembayaran jasa lingkungan sebagai upaya konservasi mata air Cirahab dan bagaimana mekanisme pembayaran tersebut dilakukan.
40
2 Mendapatkan Penawaran Besarnya Nilai WTP Obtaining Bids
Jika alat survei telah dibuat, maka survei dilakukan dengan wawancara langsung. Teknik yang digunakan dalam mendapatkan nilai penawaran pada
penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode dichotomous choice yaitu menawarkan kepada responden sejumlah uang tertentu dan menanyakan apakah
responden mau membayar atau tidak sejumlah uang tersebut untuk memperoleh perbaikan kualitas lingkungan melalui pembayaran jasa lingkungan. Metode ini
lebih memudahkan responden memahami maksud dan tujuan dari penelitian dibanding dengan metode lain. Metode ini memudahkan pengklasifikasian
responden yang memiliki kecenderungan untuk membayar perbaikan lingkungan dengan responden yang tidak memiliki kecenderungan untuk membayar perbaikan
lingkungan.
3 Memperkirakan Nilai Rata-Rata WTP Calculating Average WTP
WTP
i
dapat diduga dengan melakukan nilai rata-rata dari penjumlahan keseluruhan nilai WTP dibagi dengan jumlah responden. Dugaan rataan WTP
dibagi dengan rumus :
n i
WiPfi EWTP
1
……………………………………………………………… 7 dimana :
EWTP = Dugaan rataan WTP W
i
= Nilai WTP ke-i Pf
i
= Frekuensi Relatif n
= Jumlah responden i = Responden ke-i yang bersedia melakukan pembayaran jasa lingkungan
41
4 Memperkirakan Kurva WTP Estimating Bid Curve
Pendugaan kurva akan dilakukan dengan mengunakan persamaan sebagai berikut :
WTP = f KA, JPA, JKA, JRSA, TP, RPDT …………………………………. 8 dimana :
WTP = Nilai WTP responden Rpliter KA = Penilaian terhadap kualitas air bernilai 1 jika “sangat jernih”, bernilai 2
jika “jernih”, bernilai 3 jika “biasa”, bernilai 4 jika “kotor”, bernilai 5 jika “sangat kotor”
JPA = Jumlah pengguna air dalam rumah tangga orang
JKA = Jumlah kebutuhan air dalam rumah tangga literhari
JRSA = Jarak rumah ke mata air meter TP
= Tingkat pendidikan responden tahun RPDT = Rata-rata pendapatan rumah tangga Rpbulan
5 Menjumlahkan Data Agregating Data
Penjumlahan data merupakan proses dimana nilai tengah penawaran dikonversikan terhadap total populasi yang dimaksud. Setelah menduga nilai
tengah WTP maka dapat di duga nilai WTP dari rumah tangga dengan menggunakan rumus :
P N
ni WTPi
TWTP
n i
1
……………………………………………………….. 9 dimana :
TWTP = Total WTP WTP
i
= WTP individu sampel ke-i n
i
= Jumlah sampel ke-i yang bersedia membayar sebesar WTP
42 N
= Jumlah sampel P
= Jumlah populasi i
= Responden ke-i yang bersedia membayar pembayaran jasa lingkungan
6 Mengevaluasi Penggunaan CVM Evaluating the CVM Exercise
Hal ini merupakan penilaian sejauhmana penggunaan CVM telah berhasil. Pada tahap ini memerlukan pendekatan seberapa besar tingkat keberhasilan dalam
pengaplikasian CVM. Apakah hasil survei mengandung tingkat penawaran sanggahan yang tinggi. Apakah ada bukti bahwa responden benar-benar mengerti
mengenai pasar hipotetik. Seberapa besar tingkat kesalahan responden dalam menjawab pertanyaan yang diajukan. Seberapa baik pasar hipotetik yang
digunakan dapat menangkap setiap aspek dalam barang lingkungan. Seberapa baik permasalahan yang terjadi di asosiasikan dengan CVM.
Untuk mengevaluasi pelaksanaan model CVM dilihat tingkat keandalan reability fungsi WTP. Uji yang dapat dilakukan dengan uji keandalan yang
melihat nilai R
2
dari model OLS Ordinary Least Square WTP.
4.4.3 Analisis Fungsi WTP