Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Nilai Willingness to Pay

70 6 Evaluasi Pelaksanaan CVM Berdasarkan hasil analisis regresi berganda cukup baik karena diperoleh nilai R 2 sama dengan 37,7 persen. Penelitian ini berkaitan dengan benda-benda lingkungan yang dapat mentolerir nilai R 2 sampai dengan 15 persen Mitchell dan Carson, 1989 diacu dalam Hanley dan Spash, 1993, hal ini karena penelitian ini tentang lingkungan berhubungan dengan prilaku manusia sehingga nilai R 2 tidak harus besar. Oleh karena itu, hasil pelaksanaan CVM dalam penelitian ini masih dapat diyakini kebenaran dan keandalannya.

6.3 Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Nilai Willingness to Pay

Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi nilai WTP maka telah ditetapkan 6 variabel independen yang mempengaruhi variabel dependen yaitu penilaian terhadap kualitas air, jumlah kebutuhan air, jumlah pengguna air, jarak rumah ke sumber air, tingkat pendidikan, rata-rata pendapatan. Namun setelah diuji dengan beberapa pengujian parameter maka didapatkan dua variabel yaitu variabel tingkat pendidikan dan jumlah pengguna air yang harus dikeluarkan dari model karena terdapat pelanggaran asumsi OLS yaitu autokorelasi. Sehingga dalam pengujian selanjutnya didapatkan 4 variabel yang diduga akan mempengaruhi nilai WTP. Hasil analisis nilai WTP responden dapat dilihat pada Tabel-10. 71 Tabel 10. Hasil Analisis Nilai WTP Responden Masyarakat Desa Curug Goong Variabel Koefisien Sig VIF Keterangan Constant 92,417 0,000 - - KA -13,177 0,043 1,021 Berpengaruh Nyata JKA 0,176 0,006 1,190 Berpengaruh Nyata JRSA -0,198 0,000 1,044 Berpengaruh Nyata RPDT 0,0000061 0,071 1,191 Berpengaruh Nyata R 2 37,7 F-Statistik 11,789 0,000 Keterangan : pada taraf kepercayaan 99 persen pada taraf kepercayaan 95 persen pada taraf kepercayaan 90 persen Model yang dihasilkan dalam penelitian ini cukup baik. Hal ini ditunjukkan oleh R 2 sebesar 37,7 persen, yang berarti 37,7 persen keragaman WTP respoden dapat diterangkan oleh keragaman variabel-variabel penjelas yang terdapat dalam model, sedangkan sisanya 62,3 persen diterangkan oleh variabel lain yang tidak terdapat dalam model. Nilai F hitung sebesar 11,789 dengan nilai Sig sebesar 0,000, hal ini menunjukkan variabel-variabel penjelas dalam model secara bersama-sama berpengaruh nyata terhadap nilai WTP responden terhadap pembayaran jasa lingkungan yang akan dilakukan pada taraf α = 0,15. Model yang dihasilkan ini telah diuji multikolinierity, normalitas dan heteroskedastisitas, dari hasil ketiganya tidak diperoleh suatu pelanggaran. Model yang dihasilkan dalam analisis ini adalah : WTP i = 92,417 - 13,177 KA + 0,176 JKA – 0,198 JRSA + 0,0000061 RPDT Pada model tersebut variabel yang berpengaruh nyata pada taraf kepercayaan 99 persen adalah jarak rumah ke sumber air, sedangkan variabel jumlah kebutuhan air dan penilaian terhadap kualitas air berpengaruh nyata pada taraf 95 persen, dan variabel rata-rata pendapatan rumah tangga berpengaruh 72 nyata pada taraf 90 persen. Variabel penilaian terhadap kualitas air memiliki nilai Sig sebesar 0,043 yang artinya bahwa variabel ini berpengaruh nyata terhadap nilai WTP responden pada taraf α 5 persen. Nilai koefisien bertanda negatif - berarti bahwa semakin kotor penilaian responden terhadap kualitas air maka akan semakin besar nilai WTP yang akan diberikan oleh responden. Hal ini disebabkan karena pengetahuan masyarakat mengenai penilaian kualitas air sudah cukup baik, mereka mengetahui bahwa jika suatu saat nanti kualitas air buruk maka perlu dilakukan suatu upaya konservasi untuk mencegah penurunan kualitas air di masa mendatang. Variabel jumlah kebutuhan air memiliki Sig sebesar 0,006 yang artinya variabel ini berpen garuh nyata pada taraf α 5 persen. Nilai koefisien yang bertanda positif + berarti bahwa semakin besar jumlah kebutuhan air yang responden peroleh dari mata air Cirahab maka responden akan memberikan nilai WTP yang semakin tinggi, hal ini disebabkan bahwa semakin besar jumlah air yang dimanfaatkan responden dari mata air Cirahab maka responden semakin menyadari bahwa di masa yang akan datang akan terjadi penurunan kuantitas dari mata air Cirahab sehingga diperlukan suatu upaya konservasi untuk mencegah penurunan tersebut. Variabel jarak rumah ke sumber air memiliki Sig sebesar 0,000 yang artinya bahwa variabel ini berpengaruh nyata terhadap nilai WTP responden yang pada taraf α 1 persen. Nilai koefisien bertanda negatif - berarti bahwa semakin jauh rumah responden dengan mata air Cirahab maka akan semakin besar nilai WTP yang akan diberikan oleh responden, hal ini disebabkan karena responden 73 lebih memilih menjaga mata air Cirahab dibandingkan memperoleh jasa lingkungan di alternatif pengganti mata air Cirahab. Variabel rata-rata pendapatan rumah tangga memiliki pengaruh nyata pada taraf kepercayaan 90 persen. Variabel rata-rata pendapatan rumah tangga memiliki nilai Sig sebesar 0,071 yang artinya bahwa variabel ini berpengaruh nyata terhadap nilai WTP res ponden pada taraf nyata α 10 persen. Nilai koefisien bertanda positif + berarti bahwa semakin tinggi nilai rata-rata pendapatan responden maka responden akan memberikan nilai WTP yang semakin tinggi, hal ini disebabkan bahwa semakin tinggi nilai rata-rata pendapatan responden maka responden dapat memenuhi kebutuhannya sehari-hari terlebih dahulu sehinggaa responden mau memberikan sisa uangnya untuk ikut dalam upaya konservasi mata air Cirahab dalam bentuk pembayaran jasa lingkungan.

6.4 Analisis Pembayaran Jasa Lingkungan terhadap Biaya Pemulihan Ekologi Hutan