atau 25 GT dengan daerah operasi jalur 2 4 mil – 8 mil, dan 2 perikanan skala besar yang merupakan perikanan industri; menggunakan mesin dalam 200 HP atau
100 GT dengan daerah operasi jalur 3 dan 4 8 mil – 12 mil dan atau 12 mil.
2.3 Karakteristik Kapal Perikanan
Kapal ikan sebagai suatu bangunan yang dimanfaatkan dalam hubungannya dengan aktivitas penangkapan ikan di laut perikanan dan memiliki desain konstruksi
yang berbeda dengan kapal lainnya kapasitas muat, ukuran, model dek, akomodasi, mesin dan komponen lain disesuaikan dengan fungsi pengoperasian Fyson, 1985.
Pengertian kapal yang disebutkan Iskandar dan Novita 1997 yang diacu oleh Nanda 2004 adalah suatu bentuk bangunan yang dapat terapung dan berfungsi
sebagai wadah atau tempat untuk melakukan aktivitas dan merupakan sarana transportasi. Aktivitas yang dilakukan oleh sebuah kapal ikan akan sangat berbeda
dengan kapal-kapal lainnya. Fungsi atau peruntukan sebuah kapal ikan akan menunjukkan perbedaan dalam mendesain konstruksi kapal tersebut. Komponen
pelengkap suatu kapal ikan juga akan berbeda. Sebuah kapal ikan dirancang dengan melihat jangkauan daerah operasinya, jenis ikan yang akan ditangkap dan tingkah
laku ikan target serta ukuran alat tangkap yang digunakan. Ayodhyoa 1972 mengemukakan bahwa pada kapal ikan dilakukan kerja
menangkap, menyimpan dan mengangkut ikan. Dengan demikian ada keistimewaan kapal ikan antara lain; kecepatan, manouverability, seaworthiness, navigable area,
mesin penggerak, fasilitas penyimpanan dan alat penangkap ikan. Selanjutnya, Nomura dan Yamazaki 1975 dan Fyson 1985 menegaskan bahwa sebuah kapal
ikan harus memiliki kapasitas muat yang memadai dan kapasitas yang cukup diantaranya fasilitas penyimpanan palka, ruangan pendingin, pembekuan dan
penyimpan es. Komponen inilah yang membedakan kapal ikan dengan kapal lainnya dan komponen ini pula yang akan menentukan dan berpengaruh terhadap suatu
desain konstruksi kapal ikan. Semua kapal yang beroperasi di perairan Indonesia harus memenuhi kriteria
yang telah ditetapkan oleh Departemen Perhubungan Laut, baik itu kapal barang, kapal ikan, kapal penumpang, dan lain-lain. Persyaratan yang telah ditetapkan bagi
setiap kapal yang beroperasi sesuai dengan kegiatannya masing-masing digambarkan
dengan modeldesain kapal sesuai kebutuhan. Ada beberapa persyaratan yang harus ditaati oleh kapal ikan yang walaupun penggunaannya tidak sama dengan kapal
lainnya, seperti; kemampuan berlayar yang cukup aman dalam kondisi apapun, memiliki bentuk yang memberikan gambaran kestabilan dan daya apung yang cukup
efisien, hal ini dapat dilihat dari ukuran, tenaga, biaya, produk dan tujuan penggunaan. Persyaratan ini semuanya harus dipenuhi sebelum desain dasar
ditentukan, guna perencanaan kapal yang layak untuk melaut Brown, 1957. Nomura dan Yamazaki 1977 mengemukakan beberapa persyaratan minimal
yang harus dimiliki kapal ikan untuk melakukan aktivitas penangkapan, yaitu: kekuatan struktur badan kapal, menunjang keberhasilan operasi penangkapan,
stabilitas yang tinggi, serta fasilitas penyimpanan hasil tangkapan. Selanjutnya dikatakan pula bahwa kapal ikan memiliki beberapa keistimewaan tersendiri yang
berbeda dengan jenis kapal lainnya, yakni: 1 Kemampuan olah gerak kapal
Kemampuan olah gerak kapal ini sangat dibutuhkan bagi kapal ikan pada saat pengopera sian alat tangkap sangat diperlukan kemampuan steerability yang
baik, daya dorong mesin propulsion engine guna mempermudah gerak maju mundurnya kapal dan radius putaran turning circle yang kecil.
2 Kelaiklautan Laik layak sangat diperlukan bagi setiap kapal ikan untuk beroperasi dalam
menahan dan melawan kondisi yang tidak diharapkan terjadi, seperti kekuatan gelombang dan angin yang kadang-kadang datang secara tiba-tiba dengan tujuan
dapat menjamin keselamatan dan kenyamanan, hal ini dibutuhkan stabilitas yang laik dan daya apung yang cukup.
3 Kecepatan kapal Dibutuhkan dalam kegiatan pengoperasian yakni dalam melakukan pengejaran
terhadap gerombolan ikan dan juga pada saat kembali dengan membawa hasil tangkapan agar hasil tangkapan selalu tetap berada dalam kondisi segar
kecepatan waktu, waktu penangkapan dan waktu penanganan. 4 Konstruksi kaso atau badan kapal yang kuat