Sumberdaya Demersal Peluang Usaha di Bidang Penangkapan

4.4 Sumberdaya Pelagis Besar

Pengelompokan sumberdaya ikan pelagis besar adalah jenis ikan yang hidup di permukaan, di perairan lepas pantai, mengadakan ruaya jarak jauh dengan kecepatan 27 kmjam sampai yang cepat 75 kmjam, dapat hidup pada kedalaman laut 40 meter bahkan sampai 200 meter. Termasuk di antaranya adalah madidihang Thunnus albacares, mata besar Thunnus obesus, albacora Thunnus alalunga, sirip biru Thunnus macoyii, dan abu-abu, long tail tuna Thunnus tonggol serta ikan pelagis ukuran sedang seperti cakalang Katsuwonus pelamis, tongkol Euthynnus affinis dan lisong Auxis rochel. Jenis-jenis ikan pelagis besar yang banyak ditangkap dengan pancing tonda di Kabupaten Buton adalah madidihang Thunnus albacares dan cakalang Katsuwonus pelamis, sedangkan jenis-jenis lainnya seperti diantaranya mata besar Thunnus obesus dan sirip biru Thunnus macoyii, sangat jarang tertangkap.

4.5 Sumberdaya Pelagis

Kecil Jenis ikan pelagis kecil adalah jenis-jenis ikan yang berada di sekitar permukaan laut atau di bagian bawahdekat permukaan maupun di lapisan tengah laut, berenang bergerombol atau sendiri-sendiri. Jenis ikan ini umumnya berada di perairan pantai dan dapat beruaya ke daerah lainnya tetapi tidak sejauh ikan pelagis besar. Pada umumnya jenis ikan ini dieksploitasi oleh nelayan tradisional dengan alat tangkap yang sangat sederhana. Tingkat pengusahaan ikan pelagis ini relatif masih kecil dibanding dengan pengusahaan ikan pelagis besar di perairan Kabupaten Buton.

4.6 Sumberdaya Demersal

Ikan yang dikelompokkan ke dalam jenis-jenis ikan demersal adalah jenis ikan yang berada di sekitar dasar, yaitu di dekatatas permukaan dasar atau membenamkan dirinya di dalam lapisan dasar laut. Ikan demersal yang sering tertangkap di perairan Kabupaten Buton secara ekonomis dapat dikelompokkan ke dalam beberapa kategori, yakni: ikan demersal yang memiliki nilai komersial utama antara lain kerapu Serranidae, Bawal putih Pampus spp, Kakap Lates calcarifer, manyung Ariidae, Bambangan Lutjanidae, Jenaha Lutjanus johni, kuwe Carangoides spp, nomei Harpodonidae. Ikan demersal kelompok komersial kedua, antara lain: gerot-gerot Pommadasys spp, bawal hitam Fornio niger, kurisi Nempteridae, gulamah Sciannidae, Lencam Lethrinus spp, layur Trichiurus spp, kuro Polynemus sp., Eleutheronema sp, ketang-ketang Drepanidae, beronang Siganus spp, pari dan cucut. Kelompok komersial ketiga, antara lain: petek Leiognathidae, beleso Syndontidae, kuniran Mullidae, mata besar Priancanthrus spp, kerong- kerong Therapon spp, gabus laut Pachycentron spp, besot Silago spp. Selain itu juga ditemukan berbagai jenis udang yang bernilai ekonomis tinggi, antara lain: udang jerbung Banana shrimpudang putih Pennaeus merguinsis, udang windu Tiger shrimpBlack tiger shrimp Pennaeus monodon dan kelompok-kelompok krustasea lainnya.

4.7 Peluang Usaha di Bidang Penangkapan

Peluang usaha penangkapan ikan di daerah ini sangat besar karena adanya kultur masyarakat yang telah dikenal sebagai pelaut atau pelayar yang ulung di Indonesia. Dengan demikian memiliki prospek pengembangan usaha penangkapan, baik usaha penangkapan ikan pelagis besar tuna hand line, long line, pole and line dan pancing tonda, usaha penangkapan ikan pelagis kecil purse seine, gill net, payang dan bagan apung serta demersal bubu, pancing ulur dan gill net dasar. Secara umum pemanfaatan sumberdaya perikanan tangkap di daerah ini masih terkonsentrasi di daerah pantai, sehingga pengembangannya cukup besar melalui upaya pemanfaatan sumberdaya lepas pantai dengan skala usaha yang lebih besar. Beberapa jenis usaha penangkapan ikan dengan pancing yang dikembangkan masyarakat pesisir di 21 kecamatan dapat dilihat pada Tabel 3, sedangkan data satuan sarana perahukapal penangkap ikan disajikan pada Tabel 4. Tabel 3 Jumlah jenis alat tangkap pancing di Kabupaten Buton tahun 2007 No Nama kecamatan Alat tangkap pancing Jumlah PL RT RD PT PU PL 1 Pasarwajo 3 - - 100 8 139 250 2 Sampolawa - 173 - 171 156 - 500 3 Batauga - - 10 399 435 - 844 4 Siompu - - - 41 609 - 650 5 Kadatua - - - - 698 - 698 6 Lakudo - - 108 - 19 - 127 7 Talag Raya - - 20 12 187 - 219 8 Batuatas - 60 - 174 79 203 516 9 Gu - - - - 340 - 340 10 Mawasangka - - 39 48 172 - 259 11 Mawasangka Timur - - - - - 66 66 12 Kapontori - - - - 203 110 313 13 Lasalimu - - - 232 7 - 239 14 Lasalimu Selatan - - - 86 - 256 342 15 Wabula - - - 37 14 106 157 16 Siontapina - 59 - 412 - 195 666 17 Wolowa - - - 12 59 12 83 18 Lapandewa - 82 - 27 8 - 117 19 Sangiawambulu 3 - - - 167 - 170 20 Siompu Barat - - - 99 85 20 204 21 Mawasangka Tengah - - 26 30 40 - 96 Jumlah 6 374 203 1.880 3.286 1.107 6.856 Keterangan : - PL = Pole and Line - PT = Pancing Tonda - RT = Rawai Tuna - PU = Pancing Ulur - RD = Rawai Dasar - PL = Pancing Lainnya Tabel 4 Jumlah sarana perahukapal ikan di Kabupaten Buton tahun 2007 No. Nama Kecamatan Jumlah perahukapal Jumlah Perahu tanpa motor Motor tempel Kapal motor 1 Pasarwajo 194 166 4 393 2 Sampolawa 285 121 286 725 3 Batauga 417 60 3 499 4 Siompu 285 113 2 479 5 Kadatua 282 145 52 560 6 Lakudo 98 305 1 449 7 Talaga Raya 28 204 - 232 8 Batuatas 104 43 86 293 9 Gu 307 101 - 465 10 Mawasangka 365 440 10 926 11 Mawasangka Timur 74 29 17 236 12 Kapontori 127 200 - 426 13 Lasalimu 288 114 10 517 14 Lasalimu Selatan 186 128 4 364 15 Wabula 241 - 21 302 16 Siontapina 209 123 42 555 17 Wolowa 107 15 - 169 18 Lapandewa 99 30 86 253 19 Sangiawambulu 240 53 3 420 20 Siompu Barat 257 83 4 425 21 Mawasangka Tengah 222 52 4 282 Jumlah 4.415 2.525 635 8.970

4.8 Keragaan Perikanan Tangkap