7
1.4 TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORI 1.4.1 Tinjauan Pustaka
Pada umumnya dalam menganalisis data ataupun isi dari suatu kebudayaan
masyarakat tertentu, sebaiknya kita mengetahui terlebih dahulu unsur-unsur kebudayaan universal. Kebudayaan universal adalah unsur-unsur yang ada dalam
semua kebudayaan diseluruh dunia, baik yang kecil, bersahaja, terisolasi maupun yang besar dan kompleks dengan suatu jaringan hubungan yang luas.
Salah satu kebutuhan manusia yang paling mendasar adalah kebutuhan untuk memiliki atau mengenakan pakaian yang digunakan sebagai penutup diri,
identitas diri bahkan suatu bangsa. Namun tidak hanya sampai disitu saja, pakaian saat ini lebih ditujukan sebagai suatu trend fashion yang sudah menjadi kebutuhan
manusia untuk dianggap lebih menarik di hadapan masyarakat luas. Dengan semakin berkembangnya teknologi komputer, mulai muncul dan
berkembangnya beragam anime, game, komik, dan internet. Fashion-fashion unik dan indah mulai dirancang secara sengaja dalam berbagai karakter anime, hal ini
kemudian mempengaruhi selera fashion para remaja. Para remaja ini mulai membentuk sub-sub budaya yang berbeda untuk menonjolkan identitas mereka
melalui fashion. Sehingga pada awal tahun 1990-an banyak bermunculan kelompok-kelompok remaja wanita yang menonjolkan fashion dan menganggap
diri mereka sebagai salah satu sub budaya orang Jepang. Mereka dikenal dengan istilah gyaru yang berarti cewek atau gadis.
1.4.2 Kerangka Teori
8
Kerangka teori menurut Koenjtaraningrat 1976:1 berfungsi sebagai pendorong proses berfikir deduktif yang bergerak dari bentuk abstrak ke dalam
bentuk yang nyata. Dalam penelitian suatu kebudayaan masyarakat diperlukan satu atau lebih teori pendekatan yang sesuai dengan objek dan tujuan dari
penelitian ini. Dalam hal ini, penulis menggunakan teori pendekatan sosiologi, teori kelompok, dan teori identitas untuk meneliti tentang fashion gyaru.
Dalam pengerjaan penelitian ini, penulis menggunakan pendekatan penelitian fenomenologi. Fenomenologi berusaha mencari pemahaman bagaimana
manusia mengkonsruksi makna dan konsep penting dalam kerangka intersubyektifitas pemahaman kita mengenai dunia dibentuk oleh hubungan kita
dengan orang lain Kuswarno, 2009: 2 Menurut Dwi Narwoko dan Bagong Suyanto, 2004: 3-4 Sosiologi adalah
ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia sebagai anggota masyarakat, tidak sebagai individu yang terlepas dari kehidupan masyarakat. Fokus bahasan
sosiologi adalah interaksi manusia, yaitu pengaruh timbul balik di antara dua orang atau lebih dalam perasaan, sikap, dan tindakan. Ruang kajiannya dapat
berupa masyarakat, komunitas, keluarga, perubahan gaya hidup, struktur, mobilitas sosial, gender, interaksi sosial, perubahan sosial, perlawanan sosial,
konflik, integrasi sosial, norma dan sebagainya. Teori ini berhubungan dengan gyaru yang merupakan bagian dari kehidupan masyarakat Jepang, di dalam
komunitas ini terjadi interaksi sosial diantara anggotanya dan kemudian menjadi gaya hidup bagi pelakunya
9
Sebagai makhluk sosial, manusia cenderung hidup dengan cara berkelompok. Berbagai kelompok manusia bisa ditemukan di atas permukaan
bumi ini. Dasar pandangan dalam membentuk kelompok itu sendiri bisa berdasarkan dari berbagai macam hal, mulai dari kelompok yang mempunyai hobi
yang sama, aktivitas yang sama, sampai kelompok orang yang berasal dari suatu daerah yang sama.
Menurut Soekanto 2006: 25 kelompok merupakan tempat bagi manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, baik kebutuhan sosiologis, ekonomis,
maupun kebutuhan psikologisnya. Dengan berkelompok, manusia dapat mengembangkan potensi, aktualisasi, dan eksistensi dirinya.
Menurut Erikson 1989: 20 identitas diri adalah kesadaran individu untuk menempatkan diri dan memberikan arti pada dirinya dengan tepat dengan konteks
kehidupan yang akan datang menjadi sebuah kesatuan gambaran diri yang utuh dan berkesinambungan untuk menemukan jati dirinya.
Berdasarkan teori kelompok dan teori identitas diri diatas maka gyaru merupakan wadah bagi anggotanya untuk memenuhi kebutuhan psikologisnya
serta untuk mengembangkan potensi, aktualisasi, dan eksistensi dirinya. Teori-teori diatas dan perubahan-perubahan yang terdapat di dalamnya
merupakan titik tolak penulis dalam mengkaji tumbuh dan berkembangnya fashion gyaru dalam kehidupan remaja di Jepang.
1.5 TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN