Kesimpulan Saran Tinjauan Yuridis Perjanjian Kerjasama Pengadaan Armada Kendaraan Bus Wisata Antara PT. Lingga Jati Al Manshurin Dengan P.O. Karona

b. Penyelesaian melalui Arbitrase Hal ini tercantum dalam Pasal 14 ayat 2, bahwa “Bilamana secara musyawarah perselisihan tersebut tidak dicapai penyelesaiaan, maka akan dibentuk Panitia Arbitrase yang terdiri dari : • Seorang wakil Pihak Kesatu • Seorang wakil Pihak Kedua • Seorang yang tidak ada hubungannya dengan masing-masing pihak Keputusan yang diambil oleh Panitia Arbitrase tersebut bersifat mengikat kedua belah pihak.” c. Penyelesaian melalui jalur hukum Hal ini tercantum dalam Pasal 14 ayat 3, bahwa Perselisihan akan diteruskan melalui saluran hukum yang berlaku apabila ternyata cara-cara tersebut di atas tidak mencapai kesepakatan. Dalam hal ini tentu melalui gugatan ke Pengadilan bagi Pihak yang merasa dirugikan. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

C. Kesimpulan

1. Perjanjian Kerjasama Pengadaan Armada Kendaraan Bus Wisata antara PT. Lingga Jati Al Manshurin telah memenuhi persyaratan sesuai dengan ketentuan hukum Perdata. Universitas Sumatera Utara Berdasarkan Ketentuan Kitab Undang-undang Hukum Perdata dan Keputusan Presiden No. 80 Tahun 2003 terdapat dasar hukum yang menyatakan sahnya perjanjian kerjasama pengadaan bus tersebut. Hal ini berdasarkan pada ketentuan Pasal 1320 KUH Perdata, dengan menjunjung asas kebebasan berkontrak dalam Pasal 1338 ayat 1 KUH Perdata serta asas Pacta sunt servanda janji itu mengikat dalam Pasal 1339 KUH Perdata. 2. Dalam hal melaksanakan pembagian tanggung-jawab, dalam perjanjian kerjasama pengadaan bus, tanggung jawab yang harus dipenuhi oleh kedua pihak terlihat seimbang bila dibandingkan dengan tujuan kerjasama pengadaan bus wisata tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa kedua pihak dalam perjanjian tersebut turut serta menjunjung asas konsensualisme dalam hal terjadinya risiko insiden pada saat kontrak berlangsung. 3. Cara berakhirnya perjanjian kerjasama pengadaan bus wisata tersebut adalah melalui daluarsa atau habis masa waktu berlangsungnya perjanjian kerjasama pengadaan bus, yakni pada tanggal 2010, atau melalui pemutusan hubungan perjanjian secara sepihak oleh salah satu pihak dalam perjanjian. Sedangkan dalam hal terjadinya wanprestasi oleh salah satu pihak, penyelesaian yang ditempuh melalui 3 tiga cara yang saling bertahapan, yaitu: Musyawarah, yang apabila gagal dilanjutkan dengan jalur Arbitrase, dan kemudian akan dilanjutkan ke jalur hukum Pengadilan apabila tidak tercapai penyelesaian melalui Arbitrase.

D. Saran

93 Universitas Sumatera Utara 1. Berdasarkan isi dari Surat Perjanjian Kerjasama Pengadaan Armada Kendaraan Bus Wisata antara PT. Lingga Jati Al Manshurin dengan P.O. Karona, perlu dibuat adendum untuk menentukan lembaga manakah yang dimaksud sebagai pihak penjamin atas pelaksanaan perjanjian kerjasama, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 Perjanjian Kerjasama tersebut. 2. Sebaiknya sebelum dicapai penyelesaian perselisihan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 dapat tercapai, sebaiknya terlebih dahulu bagi PT. Lingga Jati Al Manshurin untuk tidak menyerahkan tugas pekerjaan kepada Pihak Ketiga, tetapi tetap mengerjakan sendiri, agar tidak terjadi masalah hukum yang baru apabila ternyata putusan pengadilan menyatakan Pihak Kedua P.O. Karona yang harus melanjutkan pekerjaan tersebut. 3. Berdasarkan cara berakhirnya perjanjian kerjasama, yang dapat dilakukan oleh salah satu pihak tanpa mencantumkan pengecualian atas pasal 1266 KUH Perdata, dalam hal terjadinya wanprestasi perjanjian kerjasama ini, harus dimintakan pembatalan kepada hakim, dengan alasan antara lain bahwa sekalipun debitur sudah wanprestasi, hakim masih berwenang untuk memberi kesempatan kepadanya untuk memenuhi perjanjian DAFTAR PUSTAKA Buku: Badrulzaman, Mariam Darus. 1993. KUH Perdata Buku III Hukum Perikatan dengan Penjelasannya. Bandung : Alumni. ----------------------------------. 1994. Aneka Hukum Bisnis. Bandung: Alumni Universitas Sumatera Utara BAB II TINJAUAN UMUM PERJANJIAN BERDASARKAN KETENTUAN KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PERDATA

A. Perjanjian Pada Umumnya 1. Pengertian Perjanjian Secara Umum

Dokumen yang terkait

Perjanjian Kerjasama Antara Pemerintah Indonesia dan Jepang tentang Joint Crediting Mechanism 2013 untuk Kemitraan Pertumbuhan Rendah Karbon

8 193 166

Pelaksanaan Perjanjian Kerjasama Antara Pt. Satria Parang Tritis Dengan Cv. Mitra Niaga Corporation Tentang Rekrutmen Tenaga Kerja Lulusan Sma/Smk

1 60 105

Analisis Yuridis Atas Pembatalan Perjanjian Kerjasama Event Organizer Dengan Pengguna Jasa ( Studi Pada CV. Bintang Mandiri IN7 Wedding Organizer & Decoration Di Medan )

4 133 154

Pelaksanaan Perjanjian Kerjasama Penyediaan Pengemudi Head Truck Angkutan Peti Kemas antara PT. Pelabuhan Indonesia I (PERSERO) Belawan International Container Terminal dengan Koperasi Karyawan Pelabuhan I Kantor Pusat

2 74 90

Perjanjian Kerjasama Antara Bank Dengan Kantor Jasa Penilaian Publik (KJPP) Dalam Hal Penilaian Agunan Kredit Pemilikan Rumah (Suatu Penelitian Di PT. Bank Cimb Niaga TBK, Cabang Medan Bukit Barisan)

7 147 147

Perjanjian Baku/Standar Kontrak Bertentangan Dengan Asas Kebebasan Berkontrak

2 33 147

Kedudukan Perjanjian Ekonomi Antara Pemerintah Daerah Dengan Lembaga Internasional Ditinjau Dari Hukum Nasional & Hukum Internasional

1 75 103

Perjanjian Kerjasama Antara Developer Dengan Bank Dalam Pemberian Fasilitas Kredit Pemilikan Rumah (Suatu Penelitian di PT Bank CIMB Niaga Tbk Cabang Medan Bukit Barisan)

22 304 137

TINJAUAN YURIDIS TERHADAP PERJANJIAN KERJASAMA SPONSORSHIP YANG DISELENGGARAKAN PT. NOJORONO Tinjauan Yuridis Terhadap Perjanjian Kerjasama Sponsorship Yang Diselenggarakan PT. Nojorono Tobacco Internasional.

0 1 11

TINJAUAN YURIDIS TERHADAP PERJANJIAN KERJASAMA SPONSORSHIP YANG DISELENGGARAKAN PT. NOJORONO Tinjauan Yuridis Terhadap Perjanjian Kerjasama Sponsorship Yang Diselenggarakan PT. Nojorono Tobacco Internasional.

0 1 24