BAB II KERANGKA TEORITIS
2.1 Kewirausahaan dan Usaha Kecil
Prawirokusumo 2010,
mendefinisikan Entrepreneurship
atau Kewirausahaan
adalah suatu proses menjalankan suatu kegiatan baru yang kreatif dan sesuatu yang berbeda atau innovative dalam upaya untuk memperoleh sesuatu
untuk dirinya dan memberi nilai tambah bagi masyarakatnya. Sesuatu yang dimaksud disini tidaklah hanya keuntungan atau profit dalam arti finansial, tetapi
juga pengetahuan knowledge dan kebijaksanaan wisdom. Enterpreneur
atau wirausaha adalah orang yang melakukan kegiatan dalam proses mendapatkan laba dan nilai tambah, melalui inkubasi gagasan,
meramu sumber daya dan melaksanakan gagasan tersebut. Maka, kewirausahaan berlaku pula bagi semua kegiatan ekonomi tidak hanya bagi mereka yang
mendirikan dan mempunyai bisnis kecil. Definisi kewirausahaan yang paling fenomenal adalah dari Drucker
1985, sebagai berikut : “Innovation is a disciplne, with its own, fairly simple, rules. And so is
entrepreneurship. Innovation is organized systematic, rational work”
Hisrich, et. al., 2005, Cunningham dan Lisheron 1991, Zimmer dan Scarborough 1998 mendiskripsikan pemahaman wirausaha atau entrepreneur
sebagai: “entrepreneurs are individuals who recognize oppurtunities where others see chaos of confusion. They are aggressive catalysts foor change within the
market place. The terms entrepreneurs and small business owner are sometimes used interchangeably. Entrepreneurs is the symbol of business tenacity and
Universitas Sumatera Utara
achievement. Entrepreneurs were the pioneer of today’s business successes. Entrepreneurs will continue to be critical contributors to economic growth
throught their leadership, management, innovation, research and development effectiveness, job creation, competitiveness, productivity and formation of new
industry.” Definisi lain tentang wirausahawan adalah seseorang yang menciptakan
sebuah bisnis baru dengan mengambil risiko dan ketidakpastian demi mencapai keuntungan dan pertumbuhan dengan cara mengidentifikasi peluang dan
menggabungkan sumberdaya yang dimiliki Zimmer dan Scarborough, 2004. Kristanto 2009, mendefinisikan kewirausahaan adalah ilmu, seni maupun
perilaku, sifat, ciri dan watak seseorang yang memilki kemampuan dalam mewujudkan gagasan inovatif ke dalam dunia nyata secara kreatif create new and
different. Berpikir sesuatu yang baru kreativitas dan bertindak melakukan
sesuatu yang baru keinovasian guna menciptakan nilai tambah value added agar mampu bersaing dengan tujuan menciptakan kemakmuran individu dan
masyarakat. Karya dari wirausaha dibangun berkelanjutan, dilembagakan agar kelak dapat berjalan dengan efektif meskipun di tangan orang lain.
Walaupun kewirausahaan diartikan berbeda dengan manajemen usaha kecil tetapi mereka mempunyai hubungan yang dekat yaitu bahwa kewirausahaan
selalu berhubungan dengan pembentukan usaha kecil atau dalam proses sebagai suatu kegiatan ekonomi dalam menciptakan kesejahteraan hidup yang merupakan
bagian dari upaya yang berhubungan dengan pengusaha itu sendiri. Menurut Prawirokusumo 2010, kewirausahaan harus mencakup
pengertian sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
1. Kewirausahaan adalah suatu proses penciptaan “Wealth” laba, knowledge, dan wisdom sehingga tidak sekedar bisnis mencari untung. Konsep
kewirausahaan dapat diterapkan untuk semua kegiatan ekonomi. 2. “Equity” adalah bisnis dari pengembangan kewirausahaan. Akumulasi dari
equity adalah kontribusi dari semua stakeholders, yaitu investasi berupa uang
dan investasi berupa kegairahan, cinta, kerjasama dan waktu yang diberikan dalam pendirian, perkembangan dan pertumbuhan perusahaan.
3. Setiap orang dalam perusahaan, disamping sebagai stakeholders, mereka juga sebagai manajer dalam bidangnya masing-masing.
4. Individu-individu dalam perusahaan bertanggungjawab dalam penciptaan keuangan, nilai tambah dan residu untuk semua stakeholders. Perusahaan
dianggap sebagai organisasi yang terdiri dari atas uang dan orang. 5. Untuk mengubah model manajemen umum ke model kewirausahaan perlu
dikembangkan : • Memperluas konsep equity kepemilikan yaitu menambah kontribusi
manusia disamping kontribusi finansial yang dilakukan oleh investor. • Memperhitungkan nilai manusia dalam semua kegiatan usaha dengan
menganggap manusia sebagai Human Resources Economics. Usaha kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang
dilakukan oleh orang-perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi
bagian, baik langsung maupun tidak langsung dari Usaha Menengah atau Usaha Besar yang memenuhi kriteria Usaha Kecil.
Menurut Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1995 tentang usaha kecil, yang termasuk usaha kecil adalah mereka yang mempunyai asset di bawah 200 juta
Universitas Sumatera Utara
tidak termasuk tanah dan bangunan, atau mempunyai omzet penjualan ± Rp 1 milyartahun ke bawah. Peranan usaha kecil dalam perekonomian di Indonesia
menurut data tahun 1996 adalah 38,85 dalam PDB, sekarang sudah mendekati ± 50. Peranan dalam ekspor ± 64 dan penyerapan tenaga kerja antara 70-90.
Badan Pusat Statistik BPS juga mengklasifikasikan industri kecil menjadi industri menengah 20-99 orang dan industri besar mempunyai pekerja diatas 100
orang www.bps.go.id.
2.2 Indikator Kesuksesan Kewirausahaan