e Lain-lain dalam rangka optimalisasi pemanfaatan sumber daya yang dimiliki Perusahaan.
5.3 Komoditas Utama
PTPN III adalah salah satu dari 14 BUMN Perkebunan yang bergerak dalam bidang perkebunan, pengolahan dan pemasaran hasil perkebunan.
Perusahaan memiliki 11 sebelas pabrik kelapa sawit dengan kapasitas olah sebesar 510 ton tandan buah segar per jam dan 8 delapanpabrik karet dengan
kapasitas olah sebesar 200 ton karet kering per hari. Produk utamanya antara lain Minyak Kelapa Sawit CPO, Inti Kelapa Sawit Kernel dan karet. Kegiatan
Perusahaan antara lain mencakup budidaya dan pengolahan tanaman kelapa sawit dan karet.
Tabel 5.1. Komoditi dan Produk PTPN III
Komoditi Produk
Minyak Kelapa Sawit Crude Palm Oil dan Cultivated Palm
Karet Saturated Latex, Crumb Rubber dan Ribbed Smoke Sheet
5.4 Visi Misi
Visi
“Menjadi perusahaan agribisnis kelas dunia dengan kinerja prima dan melaksanakan tata kelola bisnis terbaik.”
Misi
• Mengembangkan industri
hilir berbasis
perkebunan secara
berkesinambungan. • Menghasilkan produk berkualitas untuk pelanggan.
Universitas Sumatera Utara
• Memberlakukan karyawan sebagai aset strategis dan mengembangkannya secara optimal.
• Menjadikan perusahaan terpilih yang memberikan imbal hasil terbaik bagi para investor.
• Menjadikan perusahaan yang paling menarik untuk bermitra bisnis. • Memotivasi karyawan untuk berpartisipasi aktif dalam pengembangan
komunitas. • Melaksanakan seluruh aktivitas perusahaan yang berwawasan lingkungan.
5.5 Strategi dan Upaya Strategis
5.5.1 Strategi
Perusahaan mengembangkan strategi khusus untuk dapat mencapai Visi dan Misi tersebut, strategi yang dirangkum dalam butir-butir di bawah ini:
1. Menjalin dan mengembangkan hubungan sinergi yang efektif dengan mitra strategis untuk mewujudkan peluang bisnis.
2. Melaksanakan manajemen berorientasi pasar, sensitif terhadap kecenderungan industri dan pergerakan pasar, dan mencermati pesaing.
3. Menjaga keseimbangan antara pertumbuhan dan kemampulabaan serta pendapatan dan arus kas.
4. Mematuhi aturan-aturan SHE Safety, Health and Environment atau Keselamatan dan Kesehatan Lingkungan.
5. Melaksanakan keunggulan operasional agar perusahaan menjadi ‘cost- effective
’. 6. Membangun budaya kerja yang kondusif dengan melaksanakan Tata Nilai dan
Paradigma Baru.
Universitas Sumatera Utara
7. Membangun dan mengimplementasikan manajemen Sumber Daya Manusia berbasis kompetensi dan kinerja.
Indikator Kinerja yang diterapkan dalam setiap unit kerja perusahaan untuk memotivasi sumber daya manusia dalam pencapaian visi dan misi
perusahaan.
5.5.2 Upaya Strategis
Dalam rangka pencapaian visi, misi, dan obyektif korporasi, upaya strategis Strategic InitiativeSI dirumuskan untuk mendorong pencapaian kinerja
melalui pemenuhan indikator kinerja, yang terdiri dari tiga 3 komponen berikut : 1. Manajemen Kompetensi Sumber Daya Manusia
Mengelola dan menciptakan Sumber Daya Manusia SDM sebagai capital intellectual melalui pembangunan kompetensi untuk mewujudkan Competency
Level Index CLI.
2. Operasional Terbaik Mewujudkan keunggulan operasional agar perusahaan mencapai best cost dan
best services dengan kinerja keuangan prima; Rentabilitas ROA 34 , Liquiditas CR 120 , dan Solvabilitas DER 40 : 60 pada tahun 2010.
Mewujudkan Best Practices dengan skor Baldrige 750 pada tahun 2010 melalui kepemimpinan yang efektif, perencanaan strategis, fokus kepada
pelanggan, pengelolaan informasi, SDM, proses bisnis, dan hasil usaha. 3. Manajemen Hubungan Pelanggan.
Mewujudkan hubungan yang efektif dengan pelanggan guna meningkatkan loyalitas pelanggan melalui Feedback Management, sehingga mencapai
customer satisfaction index 82 pada tahun 2010.
Universitas Sumatera Utara
5.6 Tata Kelola Perusahaan yang Baik
Tata Kelola Perusahaan adalah peraturan tertulis yang merupakan pedoman bagi seluruh unit usaha untuk menjalankan kegiatan operasional usaha
termasuk di dalamnya adalah bagaimana membagi tugas dan tanggung jawab serta mendelegasikan wewenang dari para pemegang saham, Komisaris dan Direksi
serta karyawan perusahaan lainnya. Sebuah peraturan yang mendasari pengelolaan sebuah perusahaan sehingga seluruh kebijakan yang diambil haruslah sejalan dan
tidak bertentangan dengan pedoman ini. Berdasarkan Keputusan Menteri BUMN Nomor KEP-117M-MBU2002
tertanggal 31 Juli 2002 mengenai Penerapan Praktek Tata Kelola Perusahaan yang baik pada Badan Usaha Milik Negara BUMN, penerapan tata kelola perusahaan
yang baik atau Good Corporate Governance GCG di PTPN III Persero mengacu pada kelima prinsip di bawah ini:
1. Transparansi Terbuka dalam proses pengambilan keputusan dan terbuka dalam menyediakan
informasi material yang relevan dengan Perusahaan. 2. Akuntabilitas
Fungsi, kewenangan dan tanggung jawab yang jelas dari setiap unit perusahaan hingga tercapailah efektifitas pengelolaan Perusahaan.
3. Pertanggungjawaban Pelaksanaan pengelolaan Perusahaan sesuai dan sejalan dengan prinsip
korporasi yang sehat serta peraturan dan undang-undang yang berlaku. 4. Keadilan
Keadilan dan kesetaraan dalam memenuhi hak dan kewajiban para pemegang saham yang sesuai dengan peraturan dan undang-undang yang berlaku.
Universitas Sumatera Utara
5. Kemandirian Sebuah kondisi di mana Perusahaan dikelola secara profesional, tanpa adanya
benturan kepentingan dan tekanan dari pihak manapun yang tidak sejalan dengan prinsip korporasi yang sehat dan bertentangan dengan peraturan dan
undang-undang yang berlaku.
a. Tujuan