Variabel Operasional Penelitian Metode Pengumpulan Data

4.3 Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data primer adalah prosedur yang sistematik dan standar untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian. Dalam penelitian ini, pengumpulan data dilakukan dengan menyebarkan kuesioner kepada responden. Jenis pertanyaan yang digunakan dalam kuesioner merupakan pertanyaan non terstruktur terbuka dan pertanyaan terstruktur tertutup. Metode penarikan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan metode sensus kepada seluruh subyek penelitian yaitu sebanyak 20 responden. Dalam penelitian ini subyeknya adalah seluruh penerima bantuan program kemitraan semester I tahun 2010 di Kota Medan, Provinsi Sumatera Utara yang bergerak dalam kelompok usaha kecil. Kemudian dibagi menjadi 2 dua bidang usaha. Adapun jumlah populasi usaha kecil penerima bantuan Program Kemitraan PT. Perkebunan Nusantara III terlihat pada Tabel 4.1. Tabel 4.1 Populasi Penerima Bantuan Semester I Tahun 2010 No Bidang Usaha Jumlah Penerima 1 Dagang 8 2 Jasa 12 Total 20

4.3.1 Variabel Operasional Penelitian

Dalam penelitian ini terdapat variabel-variabel dalam penelitian yang dituangkan pada Tabel 4.2 Universitas Sumatera Utara Tabel 4.2 Definisi Operasional Variabel Variabel Karakteristik Definisi Karakteristik Alat Ukur Skala Variabel Dependen - Kemampuan penerima bantuan Mengembalikan pinjaman Cara mengembalikan pinjaman Sikap penerima dalam menjalankan usaha Bagaimana penerima pinjaman memasarkan produk usahanya Pengembalian pinjaman adalah kesanggupan peminjam dalam mengembalikan pinjaman yang telah diberikan sesuai dengan ketentuan dan persetujuan antara peminjam dan pemberi pinjaman. Cara mengebalikan pinjaman adalah bagaimana peminjam mengembalikan pinjaman tersebut. Hal ini dapat dilakukan melualui Bank ataupun langsung ke pemberi pinjaman. Sikap penerima dalam menjalankan usaha dapat dikatakan sebagai upaya penerima pinjaman dalam menggunakan pinjaman untuk menjalankan usaha. Bagaimana penerima pinjaman memasarkan produk usahanya dilakukan dengan cara survei pasar dan kebutuhan terhadap produk usahanya. Dengan demikian penerima pinjaman dapat memasarkan usahanya dengan baik. - Kuisioner Likert 1. Sangat Tidak Baik 2. Tidak Baik 3. Cukup Baik 4. Baik 5. Sangat Baik Variabel Independen - Hasrat Dalam Melakukan Bisnis Ambisius Ambitius Memiliki Integritas integrity Berorientasi Kepemimpinan leadership Ambisius adalah motivasi dalam perencanaan dan menyusun strategi untuk pengembangan bisnis. Wirausahawan akan menghadapi rintangan ketika meluncurkan dan menjalankan bisnisnya. Rintangan ini mungkin mempengaruhi ambisi. Wirausahawan yang ambisius melihat rintangan bisnis sebagai peluang untuk tumbuh dan kegagalan sebagai pembelajaran menambah pengalaman. Integritas dalam bisnis adalah penjajaran antara pilosofi pribadi dan filosofi umum dengan bisnis sebenarnya dan praktek yang professional. Ketabahan yang teguh kepada nilai-nilai dari kejujuran dan berbanding lurus dengan penguasan bisnis ketika hubungan dengan pelanggaran, karyawan, para penyalur, pemegang saham, dan lain-lain. Kepemimpinan adalah atribut membuat wirausahawan mengarahkan dan menginspirasiorang atau kelompok orang. Kepemimpinan dan memberikan petunjuk dalam bisnis. Kepemimpinan membutuhkan seorang wirausahwan untuk membuat dkeputusan dalam - Kuisioner Likert 1. Sangat Kurang 2. Kurang 3. Cukup Baik 4. Baik 5. Sangat Baik Universitas Sumatera Utara - Berfokus Pada Produk dan Pelanggan Berorientasi Team Player Visioner Visionary Komunikatif Communcation Ingin Tahu Curiosity Terfokus Focus Inovatif Innovative Berorientasi Penjualan Salesmanship target keuntungan dari usahanya. Kemampuan dalam membuat dan mengeksekusi keputusan merupakan kunci dalam kesukseskaan bisnis. Menjadi team palyer harus memiliki untuk mendesain, mengkontruksikan dan merancang bangun orang sesuai dengan skill berarti memiliki keberanian mengumpulkan suatu dukungan dari individu dalam situasi tertentu, sungguhnya peran dari wirausahwantidak perlu selalu jadi pemimpin. Organisasi, pendelegasian, dan tugas dari peran dan tanggung jawab penting ketika mengembangkan regu. Visi menyediakan wirausahawan untuk melihat dengan jelas, membedakan, dan dan pengertian spesifik yang mendalam terhadap masa depan. Visi adalah kemampuan untuk liaht hasil yang bias gagal yang wirausahawan kemampuan untuk meramalkan permintaan. Visi mengidentifikasi tujuan dan nilai-nilai perusahaan. Komunikasi dalam indera wirausahawab adalah kemampuan untuk memotivasi, mempengaruhi, mendidik, memfasilitasi, meyakinkan dan menyatukan dukungan dalam bisnis dengan ide dan goal pribadi. Ciri ini juga merupakan kemampuan untuk memprakarsai dan mengarikulasi pembicaraan dalam konsep bisnisyang abstrak, proposal penuh, strategi dan inisiatif bisnis baik secara tertulis maupun komunikasi verbal. Kemampuan ini adalah rasa keingintahuan dari wirausahawan yang mengarahkannya dalam bertanya dan menggali untuk menemukan praktek bisnis yang optimal. Dia juga merupakan katalisator, yang menggabungkan “status quo” produk dan solusi service dalam memecahkan masalah customer. Focus adalah kemampuan dalam menghimpun sumber daya, energy dan perhatian terhadap yang berhubungan dengan kesempatan atau ancaman yang dihadapi dalam bisnis. Inovasi adalah kemampuan dalam melihat halangan dalam bisnis, kebutuhan pasar yang tidak terpenuhi, masalah industry atau situasi dari perpektif yang berbeda. Inovasi mengantarkan wirausahawan untuk menghindari paradigm industry dan menemukan solusi yang tepat - Kuisioner Likert Universitas Sumatera Utara - Ketahanan Dalam Menghadapi Kegagalan - Kecerdasan Dalam Melakukan Adaptif adaptiptability Optimis optimistic Pemecahan masalah problem solving Pengambil risiko Risk Management Memotivasi diri selfmotivation Seimbang Balance waktu, unik dan kreatif. Kemampuan adaptasi adalah kemauan dan kemampuan untuk merubah dan memperbaiki dalam rangka memenuhi keanekaragaman industry, keadaan pasar dan kebutuhan bisnis yang dinamis. Kemampuan ini membuat wirausahawab untuk tetap tenang dalam menghadapi situasi yang tidak dapat diprediksi, penyimpangan pasar sehingga pada akhirnya menjadi lebih kuat dalam keharusan menghadapi dan improvisasi perubahan. Optimis adalah keyakinan bahwa suatu kondisi akan mengarahkan kepada hasil yang positif. Optimis membuat wirausahawan memfokuskan diri pada aspek yang menguntungkan disetiap event dan keadaan. Dia juga membuat wirausahawan dapat mengestimasi hasil yang menguntungkan disegala situasi. Ini adalah kemampuan untuk secara efektif menghadapi dan mengatasi masalah yang mungkin akan dihadapi wirausahawan. Pemecahan masalah terutama sekali berlaku bagi permasalahan yang belum pernah ditemukan usahawan. Keterampilan ini membawa wirausahawan untuk mendekati permaslaahan dengan membuka pikiran dan berperan untuk resolusi masalah itu. Risiko adalah bahaya yang munkin dihadapii oleh wiraushawab didalam usahanya untuk membangun bisnisnya. Manajemen risiko adalah identifikasi dan penerimaan terhadap risiko masa depan dan saat ni dalam rangka mencapai sukses. Wirausahawan yang memperaktekkan manajemen risiko mengevaluasi risiko dan menentukan jika kesempatan untuk berhasil adalah cukup besar disaat ia menerima risiko tersebut. Motivasi diperlukan didalam segala sumberdaya dan pekerjaan sehari-hari yang membosankan namun diperlukan untuk berhasil didalam bisnis. Motivasi bias didapat melalui eksternal atau internal. Motivasi diri adalah pengarahan internal yang dimiliki seseorang untuk memikul dan bertahan dalam menghadapi periode sulit dari bisnis mereka. Keseimbangan adalah kemampuan untuk menentukan dan memperbaiki untuk mencapai - Kuisioner - Kuisioner Likert Likert Universitas Sumatera Utara Eksekusi Memiliki tujuan Determination Memiliki tekad purposefulness Cerdik Resourcesfullness Strategis Strategist equilibrium optimal yangmenuju efisiensi operasi, vitalitas bisnis, kelangsungan keuangan dan kepuasan pribadi. Wirausahawan harus memiliki kemampuaan dalam membaurkan waktu, usahadan sumber-sumber daya agar mencapa situasi yang saling menguntungkan win-win solution Hal ini diartikan sebagai hasrat yang medalam dan menyala dalam melihat proyek hingga akhir. Ia juga melambangkan keinginan dan ambisi dari usahawan, yaitu kemampuan dalam malkukan pekerjaan untuk menghadapi halangan dan rintangan bisnis hingga solusi yang tepatditemukan. Ini berarti wirausahawan dapat dengan jelas menggambarkan sasaran hasil dan gol mereka. Usahawan harus dapat menetapkan suatu pelaihan untuk mencapai sasaran hasil dan gol itu. Dia juga harus memiliki tujuan, visi, dan arah, melakukan dengan kewaspadaan, tujuan yang disengaja, dan tekad yang keras. Cerdik adalah kemampuan untuk mengatasi situasi dan tantangan baru dengan segera. Kemampuan untuk menggunakan metoda pemecahan masalah yang kreatif dengan ,menggali sumber daya yang tersedia untuk emnemukan situasi efektif. Secara khas, cerdik adalah sesuatu yang dengan kreatif menjaga keseimbangan waktu, energy, usaha, modal, dan lain sumber daya bagi rintangan di cara yang paling optimal. Strategis adalah dapat menghasilkan rencana dan implementasinya secara efektif untuk posisi bisnis yang lebih baik dalam rangka menuju sukses. Dibutuhkan suatu visi jangka panjang untuk keseluruhan usaha dan kemampuan untuk menidentifikasi arena yang berbedda dari bisnis mereka. Setelah itu wirausahawan harus mengkonversi visi mereka ke dalam suatu strategi yang masuk akal dan bias melaksanakan strategiu itu dengan cerdas.

4.4 Metode Pengolahan dan Analisis Data

Dokumen yang terkait

Tinjauan Yuridis Perjanjian Program Kemitraan Bantuan Usaha Kepada Ekonomi Kecil di PT. Jasa Marga (Persero) Tbk Medan

3 61 100

Analisis Sistem Pemberian Kredit Terhadap Pengembangan Usaha Kecil Di Medan Pada Program Kemitraan Dan Bina Lingkungan (pkbl) PT. Perkebunan Nusantara III (persero)

0 40 89

Kemitraan Usaha Kecil Menengah Dengan Badan Usaha Milik Negara Di Kota Medan (Studi Pada PT. Perkebunan Nusantara III (PERSERO) dan PT. Jamsostek (PERSERO) Cabang Kantor Medan)

0 56 199

Evaluasi Terhadap Kinerja Kemitraan PT. Perkebunan Nusantara III Dengan Usaha Kecil (Kasus: Kota Medan)

0 23 88

Analisis Faktor-Faktor Penghambat Pengembalian Dana Bantuan PT. Perkebunan Nusantara III (PERSERO) Melalui Program Kemitraan Kepada Usaha Kecil Di Kota Medan

0 0 11

Analisis Faktor-Faktor Penghambat Pengembalian Dana Bantuan PT. Perkebunan Nusantara III (PERSERO) Melalui Program Kemitraan Kepada Usaha Kecil Di Kota Medan

0 0 1

Analisis Faktor-Faktor Penghambat Pengembalian Dana Bantuan PT. Perkebunan Nusantara III (PERSERO) Melalui Program Kemitraan Kepada Usaha Kecil Di Kota Medan

0 0 5

Analisis Faktor-Faktor Penghambat Pengembalian Dana Bantuan PT. Perkebunan Nusantara III (PERSERO) Melalui Program Kemitraan Kepada Usaha Kecil Di Kota Medan

0 0 12

Analisis Faktor-Faktor Penghambat Pengembalian Dana Bantuan PT. Perkebunan Nusantara III (PERSERO) Melalui Program Kemitraan Kepada Usaha Kecil Di Kota Medan

0 0 2

Analisis Sistem Pemberian Kredit Terhadap Pengembangan Usaha Kecil Di Medan Pada Program Kemitraan Dan Bina Lingkungan (pkbl) PT. Perkebunan Nusantara III (persero)

0 0 10