dijadikan suatu dasar analisis kualitatif. Suatu puncak kromatografi dapat diidentifikasi dengan membandingkan waktu tambatnya terhadap baku Meyer,
2004. Gambar 1.2 menunjukkan, w adalah lebar puncak dan t0 disebut waktu hampa void timedead time yaitu waktu tambat pelarut yang tidak tertahan atau
waktu yang dibutuhkan oleh fase gerak untuk melewati kolom breakthrough time
. Waktu tambat dipengaruhi oleh laju alir μ dan panjang kolom L. Jika laju alir lambat atau kolom panjang, maka tR akan semakin besar dan sebaliknya.
� = �
��
Gambar 1.2. Kromatogram hasil analisis KCKT. Meyer, 2004.
2.6.1.3.2 Faktor Kapasitas k’
Faktor kapasitas k’ merupakan suatu ukuran derajat tambatan dari analit yang tidak dipengaruhi laju alir dan panjang kolom. Faktor kapasitas dihitung
dengan membagi waktu tambat bersih t’R dengan waktu hampa t0 seperti yang dapat dilihat pada rumus berikut ini.
� = �′
�� =
�� − �� ��
Idealnya, analit yang sama jika diukur pada dua instrumen berbeda dengan ukuran kolom yang berbeda namun memiliki fase diam dan fase gerak yang sama,
Universitas Sumatera Utara
maka faktor kapasitas dari analit pada kedua sistem KCKT tersebut secara teoritis adalah sama Kazakevich and Lobrutto, 2007.
2.6.1.3.3 Efisiensi Kolom N
Efisiensi adalah ukuran tingkat penyebaran puncak dalam kolom. Efisiensi kolom ditunjukkan dari jumlah lempeng teoritikal atau theoretical plates N,
yang dapat dihitung dengan rumus: � = 16 �
�� �
�
P
2
Kolom yang efisien adalah kolom yang mampu menghasilkan pita sempit dan memisahkan analit dengan baik. Nilai lempeng akan semakin tinggi jika
ukuran kolom semakin panjang, hal ini berarti proses pemisahan yang terjadi semakin baik. Hubungan antara nilai lempeng dengan panjang kolom disebut
sebagai nilai HETPHeight Equivalent of Theoretical Plate H. H dapat dihitung dengan rumus:
� =
� �
Snyder and Kirkland, 1979.
2.6.1.3.4 Selektifitas atau Faktor Pemisahan α
Selektifitas α adalah kemampuan sistem kromatografi untuk membedakan analit yang berbeda. Selektifitas ditentukan sebagai rasio
perbandingan faktor kapasitas k’ dari analit yang berbeda:
� = �2
�1 =
��2 − �0 ��1 − �0
Universitas Sumatera Utara
2.6.1.3.5 Resolusi Rs
Resolusi Rs merupakan derajat pemisahan dari dua puncak analit yang berdekatan. Resolusi didefinisikan sebagai perbedaan waktu tambat antara dua
puncak dibagi dengan rata-rata lebar kedua puncak Ornaf and Dong, 2005. Pada analisis kuantitatif, resolusi yang ditunjukkan harus lebih besar dari 1,5.
Sementara itu, bila kedua puncak yang berdekatan memiliki perbedaan ukuran yang signifikan, maka diperlukan nilai resolusi yang lebih besar Meyer, 2004.
2.6.1.3.6 Faktor Tailing dan Faktor Asimetri