dengan polarisasi ion positif pada mz 366.1 untuk amoksisilin, mz 445,2 untuk tetrasiklin dan polarisasi ion negatif pada mz 348 untuk ampisilin dan mz 321
untuk kloramfenikol. Direkam kromatogram dan dibuat kurva kalibrasi dari luas puncak, lalu dihitung persamaan regresi dan koefisien korelasi.
3.8.3.4 Prosedur Uji Validasi Metode
Dalam penelitian ini dilakukan uji validasi dengan metode penambahan baku standard addition method. Sampel daging yang telah dihancurkan masing-
masing ditimbang 5 g dan didalam masing-masing daging ayam ditambahkan 5 ml larutan standar amoksisilin dan tetrasiklin 0,2 ppm; 5 ml larutan standar
ampisilin 0,5 ppm dan larutan standar kloramfenikol 0,6 ppm kemudian divortex selama 5 menit, kemudian ditambahkan 10 ml larutan air dan asetonitril 2:8 di
vortex selama 5 menit dan kemudian di sentrifugasi dengan 5000 rpm selama 10 menit. Diulangi perlakuan terhadap endapan sebanyak 2 kali dengan 5 ml larutan
air dan asetonitril 2:8 . Supernatan dipisahkan dari endapan dan digabungkan supernatan pertama dan dimasukkan kedalam labu tentukur 25 ml dicukupkan
dengan larutan air: asetonitril 2:8 sampai garis tanda kemudian di saring dengan menggunakan penyaring PTFE 0,2 µm.
dan diawaudarakan selama 5 menit, kemudian
disuntikkan sebanyak 10 μl ke dalam sistem KCKT melalui autosampler ALS dan dideteksi pada dengan detektor MS dengan polarisasi ion
positif mz 366,1 untuk amoksisilin dan mz 445,2 tetrasiklin dan polarisasi ion negatif mz 348 untuk ampisilin dan mz 321 untuk kloramfenikol Zhou, 2010.
Persen perolehan kembali dapat dihitung dengan rumus:
perolehan kembali = 100
x C
C C
A A
F
−
Universitas Sumatera Utara
C
F
= C
kadar analit yang diperoleh setelah penambahan antibiotika baku
A
C = kadar analit awal sebelum ditambahkan antibiotika baku
A
3.8.3.5 Penentuan Kadar Antibiotik Dalam Daging Ayam.
= kadar kadar antibiotika baku yang ditambahkan
Sampel daging yang telah dihancurkan ditimbang 5 g dan ditambahkan 10 ml larutan air dan asetonitril 2:8 di vortex selama 5 menit dan kemudian di
sentrifugasi dengan 5000 rpm selama 10 menit. Diulangi perlakuan terhadap endapan sebanyak 2 kali dengan 5 ml larutan air dan asetonitril 2:8 . Supernatan
dipisahkan dari endapan dan digabungkan supernatan pertama dan dimasukkan kedalam labu tentukur 25 ml dicukupkan dengan larutan air: asetonitril 2:8
sampai garis tanda kemudian di saring dengan menggunakan penyaring PTFE 0,2 µm.
dan diawaudarakan selama 5 menit, kemudian disuntikkan sebanyak 10 μl ke
dalam sistem KCKT melalui autosampler ALS dan dideteksi pada dengan detektor MS dengan polarisasi ion positif mz 366,1 untuk amoksisilin dan mz
445,2 tetrasiklin dan polarisasi ion negatif mz 348 untuk ampisilin dan mz 321 untuk kloramfenikol Zhou, 2010.
3.9 Uji Pengaruh Perlakuan Pemanasan Terhadap Residu Antibiotika 3.9.1 Uji Konsentrasi Residu Antibiotika dengan Cara Merebus
Daging ayam ditimbang 50 g, di bungkus dengan aluminium foil kemudian dipanaskan masukkan kedalam air mendidih 100
o
C sebanyak 100 ml selama 24 menit Rose, 1999; Javadi et al, 2011. Kemudian didinginkan dan di
ekstraksi berdasarkan metode masing-masing antibiotika 3.8.3.2.
Universitas Sumatera Utara
3.9.2 Uji Konsentrasi Residu Antibiotika dengan Cara Menggoreng