Keterbatasan Penelitian HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

telah dirasakan oleh peneliti, guru, dan siswa karena siswa mencari pengalaman sendiri dan langsung mengalami sendiri, berbuat sendiri akan mengembangkan seluruh aspek pribadi siswa secara integral, memupuk kerja sama yang harmonis di kalangan siswa, siswa bekerja menurut minat dan kemampuan sendiri, memupuk disiplin kelas secara wajar dan suasana belajar menjadi demokratis, pengajaran diselenggarakan secara realistis dan konkrit sehingga mengembangkan pemahaman dan berpikir kritis serta pengajaran di sekolah menjadi hidup sebagaimana aktivitas dalam kehidupan di masyarakat seperti yang dikemukakan oleh Oemar Hamalik 2009: 175. Dari hasil pembahasan ini dapat disimpulkan bahwa Model pembelajaran Aktif Tipe Quantum Learning dapat meningkatkan Aktivitas Belajar Siklus Akuntansi. Peningkatan aktivitas belajar yang disebabkan Penerapan Model Pembelajaran Aktif Tipe Quantum Learning menimbulkan adanya interaksi yang terjadi antara siswa dan seluruh komponen yang menjadi lingkungan belajarnya. Hal ini membuat siswa lebih mampu memaknai dan memahami semua materi yang mereka pelajari.

F. Keterbatasan Penelitian

Keterbatasan-keterbatasan dalam penelitian tindakan kelas yang telah dilakukan ini antara lain: 1. Penelitian hanya dilakukan dalam 2 siklus yang keseluruhan terdiri dari 2 pertemuan, masing-masing pertemuan 4x45 menit. Hal ini dikarenakan keterbatasan waktu yang diberikan oleh pihak sekolah dan sedikitnya materi yang disampaikan sehingga tidak menutup kemungkinan data 2. yang diambil oleh peneliti belum memadai. Hal ini ditunjukkan dengan banyaknya siswa yang akan mengemukakan pendapat tetapi belum bisa, karena terbatasnya waktu. 3. Kelemahan pada saat observasi pengambilan data yaitu peneliti tidak bisa memperhatikan secara seksama setiap individu dalam mengamati setiap indikator Aktivitas Belajar Siklus Akuntansi sehingga hasil observasi bisa tidak sesuai dengan kenyataan. 4. Pada saat penilitian ada tahapan yang belum diterapkan seperti belajar dengan iringan musik klasik, sehingga hasil penelitian ini belum maksimal.. 74

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan di muka, dapat diambil kesimpulan bahwa Penerapan Model Pembelajaran Aktif Tipe Quantum Learning dapat meningkatkan Aktivitas Belajar Siklus Akuntansi Siswa Kelas X Akuntansi 1 SMK Negeri 1 Yogyakarta Tahun Ajaran 20122013. Hal tersebut dapat diketahui melalui rata-rata nilai Aktivitas Belajar Siklus Akuntansi pada siklus I menunjukkan nilai 2.24 dan pada siklus II naik menjadi 3.27 dengan memperoleh peningkatan sebesar 0.93. Hal lain yang bisa menunjukkan penilitian ini berhasil adalah Persentase jumlah siswa yang menunjukkan Aktivitas Belajar Siklus Akuntansi dengan nilai ≥ 3 yang masuk ke dalam kategori Baik pada siklus II mencapai 91.7. Jadi indikator keberhasilan pada Aktivitas Belajar Siklus Akuntansi Siswa kelas X Akuntansi 1 telah tercapai. Peningkatan Aktivitas Belajar Siklus Akuntansi tersebut dapat juga dilihat dari masing-masing aspek Aktivitas Belajar Siklus Akuntansi sebagai berikut: 1. Aspek aktivitas visual, siklus I, siswa membaca materi dan menandai hal penting dalam pelajaran Siklus Akuntansi pada siklus I mencapai nilai 2.22 masuk ke dalam kategori Tidak Baik dan pada siklus II naik menjadi 3.22 masuk ke dalam kategori Baik. 2. Aspek aktivitas mendengarkan, siswa mendengarkan penjelasan dari guru maupun dalam diskusi kelompok dengan kondusif pada siklus I