Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Aktivitas belajar merupakan aktivitas yang bersifat fisik maupun mental yang terjadi dalam proses pembelajaran, kedua aktivitas tersebut harus selalu terkait. Seorang siswa akan berfikir selama ia berbuat, tanpa berbuat maka siswa tidak berfikir. Oleh karena itu agar siswa aktif berfikir maka harus diberikan motivasi untuk berbuat aktif, sehingga aktivitas belajar adalah serangkaian kegiatan siswa baik fisik maupun mental yang saling berkaitan selama proses pembelajaran sehingga tercipta belajar yang optimal. Aktivitas Belajar Siklus Akuntansi merupakan kegiatan siswa yang mencakup mendengarkan, memperhatikan, mencatat, berdiskusi, maupun mengungkapkan pendapat dan bertanya mengenai permasalahan yang berkaitan dengan pembelajaran siklus akuntansi. Pentingnya Aktivitas Belajar Siklus Akuntansi yaitu sebagai alat untuk memupuk disiplin belajar dan suasana belajar yang nyaman dan kondusif, serta menciptakan kegiatan pembelajaran siklus akuntansi yang lebih menyenangkan melalui model pembelajaran aktif, sehingga siswa akan memiliki motivasi internal untuk bekerjasama antar individu atau mampu menggali potensi yang ada dalam diri siswa tersebut. Indikator Aktivitas Belajar Siklus Akuntansi meliputi, membaca, mendengarkan, memandang, menulis atau mencatat, membuat ikhtisar atau ringkasan dan menggaris bawahi, mengamati tabel-tabel, diagram-diagram dan bagan-bagan, menyusun paper atau kertas kerja, mengingat, berfikir, latihan atau praktek. Berdasarkan indikator aktivitas belajar tersebut, siswa mampu menerapkannya dalam pembelajaran siklus akuntansi, sehingga memperoleh hasil pembelajaran yang maksimal. Oleh karena itu, siswa harus memiliki motivasi untuk berkembang, peneliti berusaha memberikan pemahaman mengenai bentuk Aktivitas Belajar Siklus Akuntansi melalui model pembelajaran yang cocok diterapkan di kelas tersebut Salah satu model pembelajaran aktif yaitu Quantum Learning, model pembelajaran ini merupakan model pembelajaran yang memasukkan unsur- unsur keterlibatan siswa secara langsung. Model pembelajaran ini sebagai acuan dalam proses pembelajaran harmonis dengan mengkombinasikan unsur keterampilan akademis, prestasi fisik, dan keterampilan dalam hidup. Falsafah dasarnya adalah bahwa agar berhasil dengan efektif, maka aktivitas belajar harus menyenangkan. Untuk mendukung falsafah tersebut, dipersiapkan lingkungan yang kondusif, sehingga semua siswa merasa penting, aman, dan nyaman. Model Pembelajaran Aktif Tipe Quantum Learning merupakan model pembelajaran yang berdasarkan oleh petunjuk, strategi, dan seluruh proses belajar yang dapat mempertajam pemahaman dan daya ingat, serta membuat belajar sebagai suatu proses yang menyenangkan dan bermanfaat. Konsep penerapan Model Pembelajaran Aktif Tipe Quantum Learning yang sasaran akhirnya ditujukan untuk membantu para siswa menjadi responsif dan bersemangat dalam menghadapi tantangan dan perubahan realitas. Model Pembelajaran Aktif Tipe Quantum Learning lebih mengutamakan keaktifan peran serta siswa dalam berinteraksi dengan situasi belajarnya melalui panca inderanya baik melalui penglihatan, pendengaran, perabaan, penciuman dan pengecapan, sehingga hasil penelitian Model Pembelajaran Aktif Tipe Quantum Learning terletak pada modus berbuat yaitu Katakan dan Lakukan, di mana Model Pembelajaran Aktif Tipe Quantum Learning mengutamakan keaktifan siswa, siswa mencoba mempraktikkan media melalui kelima inderanya dan kemudian melaporkannya dalam laporan praktikum dan dapat mencapai daya ingat mencapai 90. Semakin banyak indera yang terlibat dalam interaksi belajar, maka materi pelajaran akan semakin bermakna. Selain itu dalam proses pembelajaran perlu diperdengarkan musik untuk mencegah kebosanan belajar. Pemilihan jenis musik pun harus diperhatikan, agar tidak mengganggu konsentrasi belajar siswa. Permasalahan yang sering muncul dalam proses pembelajaran di sekolah, dipandang dari segi pengajaran, hasil-hasil pengajaran dan pembelajaran berbagai bidang studi khususnya bidang studi Akuntansi di Sekolah Menengah Kejuruan SMK terbukti selalu kurang memuaskan berbagai pihak khususnya para siswa. Hal tersebut disebabkan oleh tiga hal. Pertama, proses dan hasil kerja lembaga pendidikan tidak cocok dengan kenyataan kehidupan yang dialami oleh siswa. Kedua, pandangan-pandangan dan temuan baru dari berbagai bidang tentang pembelajaran dan pengajaran tidak cocok lagi. Ketiga, berbagai permasalahan dan kenyataan negatif tentang hasil pengajaran dan pembelajaran di sekolah. Penggunaan model pembelajaran yang tidak sesuai dengan tujuan pengajaran akan menjadi kendala dalam mencapai tujuan yang telah dirumuskan. Berdasarkan hasil observasi yang dilaksanakan di SMK Negeri 1 Yogyakarta, guru masih terpaku pada metode ceramah pada saat melakukan proses pembelajaran sehingga siswa merasa jenuh dan terlihat tidak bersemangat. Guru sebagai salah satu sumber belajar berkewajiban menyediakan lingkungan belajar yang kreatif bagi kegiatan belajar anak didik di kelas sehingga akan mampu memberikan dorongan bagi siswanya untuk mengikuti pembelajaran dengan penuh semangat. Berdasarkan pengamatan terhadap proses pembelajaran yang dilakukan peneliti dan juga melalui wawancara dengan guru mata pelajaran, terdapat kelas yang memiliki aktivitas belajar yang rendah, hal ini ditunjukkan dengan sikap siswa yang cenderung malas bertanya, kelas terasa hening, tidak bisa menjawab pertanyaan, tidak mengerjakan tugas. Sesuai dengan análisis situasi yang telah disebutkan, peneliti bermaksud melakukan penelitian dengan judul “Penerapan Model Pembelajaran Aktif Tipe Quantum Learning untuk Meningkatkan Aktivitas Belajar Siklus Akuntansi Siswa Kelas X Akuntansi 1 SMK Negeri 1 Yogyakarta Tahun Pelajaran 20122013 ”.

B. Identifikasi Masalah