89
1. Pembelajaran Kewirausahaan
Hasil analisis deskriptif nilai mean 81,00 menunjukkan bahwa kualitas Pembelajaran Kewirausahaan siswa Teknik Gambar Bangunan dalam kategori
Tinggi yang terletak pada interval 68,75 X
1
81,25. Secara keseluruhan variabel Pembelajaran Kewirausahaan didapat nilai
rata-rata terendah yaitu pada pengetahuan wirausaha dengan nilai rata-rata 190,3. Sedangkan nilai rata-rata tertinggi terdapat pada pola pikir wirausa
dengan rata-rata 198,8 sehingga dapat ditarik pemahaman bahwa pembelajaran kewirausahan yang didapatkan siswa lebih membentuk nilai-nilai kewirausahaan.
2. Prestasi Belajar Kelompok Mata Pelajaran Kompetensi Kejuruan
Hasil analisis deskriptif nilai mean 85,14 menunjukkan bahwa kualitas prestasi belajar rata-rata siswa Teknik Gambar Bangunan pada kelompok mata
pelajaran kompetensi kejuruan dalam kategori Sangat Baik yang terletak pada interval X
2
85,00. Hasil rata-rata nilai kelompok mata pelajaran kompetensi kejuruan
terendah ditunjukkan pada mata pelajaran Menggambar Utilitas Gedung, dengan nilai rata-rata 80,90. Rata-rata nilai terbesar pada mata pelajaran menggambar
Menggambar Grafis dengan PhotoShop dan CorelDraw yaitu 90,13. Meskipun mendapat nilai rata-rata terendah nilai semua responden mencapai nilai KKM.
Hal ini dikarenakan pada setiap mata pelajaran jika siswa tidak mencapai KKM maka akan diberi waktu untuk perbaikan hingga mencapai KKM dan siswa tidak
diperbolehkan menerima pelajaran tingkat selanjutnya jika belum tuntas mendapat nilai minimal KKM.
90
3. Kesiapan Berwirausaha Sebagai Perencana Bangunan
Hasil analisis deskriptif nilai mean 82,39 menunjukkan bahwa Kesiapan Siswa Berwirausaha Sebagai Perencana Bangunan dalam pada interval Y
81,25. Kesiapan Siswa Berwirausaha Sebagai Perencana Bangunan cenderung masuk pada kategori Sangat Tinggi.
Nilai rata-rata skor tertinggi yaitu pada indikator Motivasi. Hali ini menunjukan motivasi siswa untuk berwirausaha cukup besar. Rata-rata skor
terendah yaitu pada indikator Lingkungan. Hal ini masuk akal karena profesi sebagai wirausahawan di Indonesia merupakan minoritas sehingga jarang
ditemui role model yang dapat dijadikan acuan untuk mulai berwirausaha.
4. Pengaruh