BAB IV HAMBATAN DALAM PROSES RESTRUKTURISASI KREDIT MACET
Di BANK RAKYAT INDONESIA CABANG BINJAI
A. Gambaran Umum PT Bank Rakyat Indonesia Cabang Binjai Bank Rakyat Indonesia
adalah salah satu bank milik pemerintah terbesar di Indonesia. Pada awalnya Bank Rakyat Indonesia didirikan di Purwokerto, Jawa
Tengah oleh Raden Bei Aria Wirjaatmadja dengan nama De Poerwokertosche Hulp en Spaarbank der Inlandsche Hoofden atau Bank Bantuan dan Simpanan Milik Kaum
Priyayi Purwokerto, yaitu suatu lembaga keuangan yang melayani orang-orang berkebangsaan Indonesia pribumi. Bank Rakyat Indonesia berdiri pada tanggal 16
Desember 1895.
183
Pada periode setelah kemerdekaan Republik Indonesia, berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 1 tahun 1946 tentang Bank Rakyat Indonesia, Pasal 1
menyebutkan bahwa “Bank Rakyat Indonesia adalah bank pemerintah”. Dalam masa perang mempertahankan kemerdekaan pada tahun 1948, kegiatan Bank Rakyat
Indonesia sempat terhenti untuk sementara waktu dan baru mulai aktif kembali setelah perjanjian renville pada tahun 1949 dengan berubah nama menjadi Bank
Rakyat Indonesia Serikat. Pada waktu itu melalui PERPU Nomor 41 tahun 1960 dibentuklah Bank Koperasi Tani dan Nelayan BKTN yang merupakan peleburan
183
http:id.m.wikipedia.orgwikiBank_Rakyat_Indonesia diakses pada pukul 20.30 pada tanggal 27 Juni 2014.
Universitas Sumatera Utara
dari Bank Rakyat Indonesia, Bank Tani Nelayan dan Nederlandsche Maatschappij NHM. Kemudian berdasarkan Penetapan Presiden Penpres No. 9 tahun 1965,
BKTN diintegrasikan ke dalam Bank Indonesia dengan nama Bank Indonesia Urusan Koperasi Tani dan Nelayan.
184
Sejak 1 Agustus 1992 berdasarkan Undang-Undang Perbankan Nomor 7 tahun 1992 dan Peraturan Pemerintah RI Nomor 21 tahun 1992 status Bank Rakyat
Indonesia berubah menjadi perseroan terbatas. Kepemilikan Bank Rakyat Indonesia saat itu masih sepenuhnya ditangan Pemerintah Republik Indonesia. Pada tahun 2003,
Pemerintah Indonesia memutuskan untuk menjual 30 tiga puluh persen saham bank ini, sehingga menjadi perusahaan publik dengan nama resmi PT. Bank Rakyat
Indonesia Persero Tbk. yang masih dipergunakan sampai dengan saat ini.
185
Visi PT Bank Rakyat Indonesia adalah menjadi bank komersial terkemuka yang selalu mengutamakan kepuasan nasabah. Adapun misi dari PT Bank Rakyat
Indonesia adalah
186
1. Melakukan kegiatan perbankan yang terbaik dengan mengutamakan pelayanan
kepada usaha mikro, kecil dan menengah untuk menunjang peningkatan ekonomi masyarakat;
:
2. Memberikan pelayanan prima kepada nasabah melalui jaringan kerja yang
tersebar luas dan didukung oleh sumber daya manusia yang profesional dan teknologi informasi yang handal dengan melaksanakan manajemen risiko serta
praktek Good Corporate Governance GCG yang sangat baik;
3. Memberikan keuntungan dan manfaat yang optimal kepada pihak-pihak yang
berkepentingan stakeholders.
184
Ibid.
185
Ibid.
186
Ibid.
Universitas Sumatera Utara
Bank Rakyat Indonesia memiliki struktur organisasi dalam hal menjalankan visi dan misi yang telah diuraikan di atas yang bertujuan agar pelaksanaan proses
perbankan dapat berjalan dengan baik. Struktur Organisasi Bank Rakyat Indonesia Cabang Binjai merupakan alat untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Organisasi merupakan hal yang penting dalam menentukan tujuan perusahaan, atas dasar kerjasama yang mempunyai bentuk dan susunan yang jelas merumuskan tugas
setiap unsur antara satu dengan yang lainnya dalam hubungan kerja. Selain itu juga untuk memperlancar dan mempermudah pimpinan untuk
mengadakan pengawasan terhadap tugasnya, struktur Bank Rakyat Indonesia cabang Binjai adalah struktur organisasi garis dan staf, dimana setiap atasan mempunyai
beberapa bawahan dan seorang bawahannya menerima perintah dari satu orang atasan saja. Kesatuan perintah tetap dilaksanakan oleh satu atasan.
Adapun tugas dan tanggung jawab di PT Bank Rakyat Indonesia Cabang Binjai terdiri dari
187
1. Pemimpin Cabang selaku wakil dari direksi bertindak untuk dan atas nama bank
:
membawahi 3 tiga manajer yaitu : a.
Manajer pemasaran, membawahi 2 dua fungsi, yaitu : 1
Fungsi Account Officer, terdiri dari 4 Account Officer, yakni : a
Account Officer Komersial AO OFFICER b
Account Officer Konsumer AO KONSUMER c
Account Officer Program AO PROGRAM
187
Hasil wawancara dengan informan yaitu Pegawai Bank Rakyat Indonesia Cabang Binjai, Junior Account Officer 2 pada tanggal 23 Juni 2014.
Universitas Sumatera Utara
d Account Officer Rekonstruksi dan Penyelesaian Kredit
Bermasalah AO RPKB 2
Fungsi Funding Officer b.
Manajer Operasional, membawahi 2 dua asisten manajer, yaitu : 1
Asisten Manajer Penunjang Bisnis AMPB , membawahi : a
Fungsi Pelayanan Bidang Perkreditan, dikepalai oleh Supervisor Administrasi Kredit, mempunyai 3 tiga fungsi :
1 Fungsi Administrasi Kredit ADK Komersil 2 Fungsi Administrasi Kredit Konsumer AKK
3 Fungsi Administrasi Kredit ADK Program b
Fungsi Pelayanan Intern, dikepalai oleh Supervisor Pelayanan Intern, mempunyai 3 tiga fungsi :
1 Fungsi Kesekretariatan dan Sumber Daya Manuasia
2 Fungsi Logistik Fungsi Laporan, Arsip, dan Pemeliharaan
Teknologi Informasi 2 Asisten Manajer Operasional membawahi 2 dua asisten manajer,
yaitu : a Fungsi Pelayanan, dikepalai oleh Supervisor Pelayanan
mempunyai 7 tujuh fungsi : 1
Fungsi Teller 2
Fungsi Unit Pelayanan Nasabah Customer Service 3
Fungsi Administrasi Dana dan Jasa
Universitas Sumatera Utara
4 Fungsi Devisa
5 Fungsi Kliring
6 Fungsi Tim Kuris Kas TKK
7 Fungsi Payment Point c. Manajer Bisnis Mikro, membawahi :
1 Asisten Manajer Mikro 2 Supervisor Administrasi Unit
Produk dan layanan jasa Bank Rakyat Indonesia Cabang Binjai dapat dikelompokkan menjadi
188
1. Produk Simpanan yang terdiri dari :
:
a. Simpedes adalah Simpanan masyarakat pedesaan yang dahulunya hanya
dipeoleh melalui BRI Unit namun saat ini dapat diperoleh melalui BRI cabang maupun wilayah yang tersebar di Indonesia. Simpedes termasuk ke
dalam kelompok tabungan, yang pengambilannya maupun penyetorannya tidak dibatasi dalam jumlah maupun frekuensinya sepanjang saldo
memenuhi. Keuntungan dari produk Simpedes adalah tabungan berhadiah hadiah berupa barang yang penarikan undiannya dilaksanakan di setiap
kantor cabang sehingga peluang setiap nasabah untuk memperoleh hadiah menjadi lebih besar;
b. Simaskot adalah simpanan masyarakat di BRI unit pelaksana Simaskot,
termasuk dalam kelompok tabungan yang pengambilannya maupun
188
Laporan Tahunan Bank Rakyat Indonesia Tahun 2011.
Universitas Sumatera Utara
penyetorannya tidak dibatasi dalam jumlah maupun frekuensi sepanjang saldonya mencukupi;
c. Britama adalah tabungan yang banyak memberikan manfaat lebih dari
sekedar dari tabungan biasa. Layanan tabungan ini dilengkapi dengan fasilitas kartu ATM yang dapat digunakan serta terhubung secara online
diseluruh kantor Cabang BRI di wilayah Indonesia; d.
Deposito Rupiah dan Dollar adalah simpanan dari masyarakat kepada bank yang penarikannya hanya dapat dilakukan dalam jangka waktu tertentu,
sesuai yang telah diperjanjikan antara penyimpan dengan bank yang bersangkutan;
e. Giro adalah simpanan dari masyarakat kepada bank yang penyetoran maupun
penarikannya dapat dilakukan setiap saat, dengan tidak dibatasi oleh jumlah maupun frekuensi sepanjang dananya yang mencukupi.
2. Produk Jasa yang terdiri dari layanan transfer, layanan pembayaran PBB pajak
bumi dan bangunan, layanan pembayaran telepon dan layanan SMS Banking e-Banking yaitu merupakan salah satu bentuk layanan electronic channel yang
diterapkan BRI sehingga memungkinkan nasabah BRI untuk bertransaksi perbankan melaui telepon selular menggunakan media SMS.
3. Produk Bisnis yang terdiri dari :
a. Kredit Investasi adalah fasilitas kredit untuk keperluan pembelian aktiva tetap
usaha perorangan atau badan hukum, misalnya mesin-mesin, kendaraan, dan
Universitas Sumatera Utara
sebagainya. Agunan utama adalah proyek yang dibiayai. Debitur menyerahkan agunan tambahan jika menurut penilaian bank diperlukan;
b. Kredit Modal Kerja adalah adalah fasilitas kredit untuk keperluan menambah
modal kerja usaha perorangan atau badan hukum. Fasilitas ini dapat digunakan untuk pembelian bahan baku, pembelian persediaan barang
dagangan, biaya operasional, dan sebagainya. Agunan utama adalah usaha yang dibiayai. Debitur menyerahkan agunan tambahan jika menurut penilaian
bank diperlukan; c.
Kredit Modal Kerja Ekspor adalah adalah fasilitas kredit untuk pembiayaan kegiatan ekspor. Agunan utama adalah usaha yang dibiayai. Debitur
menyerahkan agunan tambahan jika menurut penilaian bank diperlukan; d.
Kredit Modal Kerja Impor adalah adalah fasilitas kredit untuk pembiayaan kegiatan impor. Agunan utama adalah usaha yang dibiayai. Debitur
menyerahkan agunan tambahan jika menurut penilaian bank diperlukan; e.
Kredit Modal Kerja Konstruksi adalah fasilitas kredit untuk pembiayaan kegiatan pembangunan gedung, jalan, jembatan dan infrastruktur lainnya.
Agunan utama adalah proyek yang dibiayai. Debitur menyerahkan agunan tambahan jika menurut penilaian bank diperlukan;
f. Kretap adalah fasilitas kredit untuk karyawan yang mempunyai penghasilan
tetap PNS, POLRI, BUMN, BUMD, Swasta Bonafide. Setiap debitur mendapatkan perlindungan asuransi jiwa secara otomatis.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 1. Jumlah Pemberian Kredit Periode Tahun 2011-2013 Tahun
Jumlah Pemberian Kredit Jumlah Debitur
2011 Rp. 122.635.000.000,00
427 2012
Rp. 128.789.000.000,00 430
2013 Rp. 134.570.000.000,00
446
Tabel 2. Jumlah Kredit yang Bermasalah Periode Tahun 2011-2013 Tahun
Jumlah Kredit Bermasalah Jumlah Debitur
2011 Rp. 8.584.000.000,00
30 2012
Rp. 7.727.000.000,00 26
2013 Rp. 9.419.000.000,00
31
Tabel 3. Jumlah Kredit yang Dilakukan Restrukturisasi Tahun
Jumlah Kredit Direstrukturisasi Jumlah Debitur
2011 Rp. 6.250.000.000,00
18 2012
Rp. 5.350.000.000,00 15
2013 Rp. 5.635.000.000,00
16 Sumber : Bank Rakyat Indonesia Cabang Binjai
Universitas Sumatera Utara
Bahwa di tengah semakin meningkatnya kompetisi dibidang perbankan, Bank Rakyat Indonesia Cabang Binjai tetap mampu mempertahankan kapasitasnya baik
dalam hal penghimpunan dana maupun penyaluran kredit. Bank Rakyat Indonesia semakin mengokohkan posisi sebagai bank umum terbesar dengan ragam produk dan
layanan terlengkap yang berkualitas untuk memenuhi kebutuhan perbankan seluruh lapisan masyarakat.
189
Tindakan bank dalam usaha menyelamatkan dan menyelesaikan kredit macet akan beraneka ragam tergantung kepada kondisi kredit macet tersebut. Misalnya
apakah debitur kooperatif dalam usaha menyelesaikan kredit macet itu. Bila debitur kooperatif dalam mencari penyelesaian kreditnya dan masih memiliki prospek usaha
yang baik maka dilakukan restrukturisasi kredit. Sebaliknya, bagi debitur yang memiliki itikad tidak baik tidak kooperatif dan dari aspek hukum kuat perjanjian
kredit, pengikatan barang jaminan, kondisi fisik jaminan dan nilai jaminan maka tindakan hukum merupakan pilihan yang tidak dapat dihindarkan.
B. Proses Restrukturisasi Kredit