Hasil Evaluasi Tablet terhadap Berbagai Formula

menunjukkan penurunan volume sejumlah serbuk akibat hentakan dan getaran. Besar kecilnya indeks kompresibilitas dipengaruhi oleh bentuk granul, kerapatan dan ukuran granul Lachman, et al., 1994. Maka dapat diambil kesimpulan bahwa semua massa serbuk pada formula ODT1-ODT5 memenuhi syarat untuk dicetak menjadi tablet.

4.3.2 Hasil Evaluasi Tablet terhadap Berbagai Formula

Hasil evaluasi tablet terhadap ODT1 sampai ODT5 dapat dilihat pada Tabel 4.5. Evaluasi tablet yang dilakukan terhadap ODT1 sampai ODT5 meliputi friabilitas, kekerasan dan waktu hancur in vitro. Berdasarkan hasil evaluasi tablet tersebut, dipilih formula ODT mana yang memberikan kriteria waktu hancur in vitro yang paling cepat, lalu dilakukan evaluasi lanjutan yang meliputi penetapan kadar zat berkhasiat, keseragaman sediaan, waktu pembasahan, waktu hancur in vivo, dan disolusi. Pada penelitian ini diharapkan kriteria kekerasan sediaan ODT 3 kg. Tabel 4.5 menunjukkan bahwa semua formula memenuhi kriteria yang diharapkan kekerasan tablet dari ODT1-ODT5 memberikan kekerasan sekitar 3,25 – 5,08 kg. Menurut Parrot 1971, kekerasan tablet berkisar 4-8 kg, sedangkan menurut dekay, kekerasan tablet berkisar antara 3,5-7 kg dan menurut lachman et al. 1994, kekerasan tablet minimum 4 kg. Kekerasaan merupakan parameter yang menggambarkan ketahanan tablet dalam melawan tekanan mekanik seperti goncangan, kikisan, dan terjadinya keretakan tablet selama pengemasan, pengangkutan, dan pendistribusiannya kepada konsumen. Ada beberapa hal yang mempengaruhi kekerasan tablet, yaitu: tekanan pada saat pencetakan, jenis bahan Universitas Sumatera Utara pengikat, sifat dari bahan-bahan dalam tablet, bentuk ukuran dan bobot tablet Parrott, 1971. Tabel 4.5 Hasil Evaluasi tablet terhadap ODT1-ODT5 Kode Formulasi Friabilitas Kekerasan kg Waktu hancur in vitro detik ODT1 0,7 3,25 ± 0,0316 80,5 ± 2,9313 ODT2 0,73 3,98 ± 0,0274 36,5 ± 1,0393 ODT3 0,78 4,04 ± 0,0917 27,5 ± 0,8830 ODT4 0,81 3,65 ± 0,0949 22,2 ± 1,0756 ODT5 0,53 5,8 ± 0,2066 83,0 ± 1,7895 Kriteria 1 3 kg 30 detik Keterangan : = perlakuan 6 kali pengulangan Friabilitas berhubungan dengan kekerasan. Friabilitas dianggap cukup baik apabila hasilnya menunjukkan kehilangan bobot 1 Parrott, 1971. Semakin besar kekerasan maka semakin kecil friabilitasnya. Ini dapat dibandingkan antara ODT5 kekerasan 5,08 kg, friabilitas 0,53 dengan ODT1 kekerasan 3,25 kg, friabilitas 0,7 . Friabilitas merupakan gambaran dari kekuatan ikatan partikel dari bahan-bahan pembentuk tablet, semakin kompak ikatan antar penyusun tablet tersebut maka tablet akan semakin tahan terhadap proses pengikisan. Friabilitas juga berkaitan dengan jumlah pengikat yang digunakan serta konsentrasi yang ditambahkan merupakan faktor utama yang meningkatkan daya ikat granul. Berdasarkan data pada Tabel 4.5, dapat diasumsikan bahwa selain sebagai disintegrant, maltodekstrin juga dapat sebagai bahan pengikat. Pada penelitian ini kriteria waktu hancur dari sediaan ODT diharapkan kurang dari 30 detik. Untuk dapat memenuhi kriteria waktu hancur tersebut diperlukan suatu disintegrant. Disintegrant bahan penghancur adalah bahan atau Universitas Sumatera Utara kombinasi bahan-bahan untuk mengembang dan menghancurkan tablet setelah kontak dengan air atau medium disintegrasi, sehingga penyerapan zat berkhasiat berjalan dengan baik. Pada penelitian ini digunakan maltodekstrin sebagai disintegrant. Pemakaian maltodekstrin sebagai disintegrant yang baik pada umumnya adalah 5-15. Pemakaian maltodekstrin yang berlebihan justru akan menurunkan waktu hancur tablet. Pada Tabel 4.5 menunjukkan bahwa waktu hancur in vitro tablet memenuhi kriteria yang diharapkan kecuali pada ODT1 dan ODT5. ODT1 memberikan waktu hancur sebesar 80,5 detik, ini disebabkan komposisi formula pada ODT1 tersebut tanpa adanya maltodekstrin sebagai disintegrant. Hal ini disebabkan karena pada ODT1 tanpa adanya maltodekstrin sebagai disintegrant. Menurut Lachman, et al. 1994, bahan penghancur ditambahkan untuk memudahkan pecah atau hancurnya tablet ketika kontak dengan cairan, dapat juga berfungsi menarik air ke dalam tablet, mengembang dan menyebabkan tablet menjadi pecah. Sedangkan pada ODT5 memberikan waktu hancur sebesar 83 detik, tingginya waktu hancur tablet pada ODT5 ini, disebabkan karena pemakaian maltodekstrin dalam jumlah yang besar berlebihan diketahui maltodekstrin mempunyai kemampuan menambah gaya lekat kohesi antar partikel sehingga kerapatan granul-granul akan semakin tinggi yang menyebabkan waktu hancurnya menjadi lama. Tabel 4.5 juga menunjukkan bahwa ODT4 mempunyai waktu hancur in vitro yang paling cepat yaitu 22,2 detik, dibandingkan ODT3 27,5 detik, ODT2 36,5 detik, ODT1 80,5 detik, dan ODT5 83,8 detik. ODT4 merupakan formula dengan menggunakan 15 maltodekstrin sebagai disintegrant dan manitol sebagai pengisi. ODT4 ini menunjukkan waktu hancur in vitro yang Universitas Sumatera Utara paling cepat. Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti memilih formula ODT4 untuk dievaluasi selanjutnya.

4.3.3 Hasil Penetapan Kadar Zat Berkhasiat tehadap Tablet ODT4

Dokumen yang terkait

Formulasi Orally Disintegrating Tablet (ODT) Natrium Diklofenak Menggunakan Krospovidon dan Natrium Pati Glikolat dengan Metode Cetak Langsung

31 170 119

Uji Perbandingan Pelepasan Piroksikam Nanopartikel Dan Mikropartikel Dalam Sediaan Orally Disintegrating Tablet (ODT)

14 89 133

Formulasi Orally Disintegrating Tablet (Odt) Domperidon Menggunakan Superdisintegran Krospovidon Dan Primogel Dengan Metode Sublimasi

13 92 132

FORMULASI SEDIAAN ORALLY DISINTEGRATING TABLET (ODT) NANOPARTIKEL MELOKSIKAM SERTA KARAKTERISASI IN VITRO-IN VIVO

2 38 11

Formulasi Orally Disintegrating Tablet (ODT) Metoklopramida HCl Menggunakan Metode Sublimasi dengan Primogel sebagai Penghancur

3 15 130

Formulasi Orally Disintegrating Tablet (Odt) Domperidon Menggunakan Superdisintegran Krospovidon Dan Primogel Dengan Metode Sublimasi

1 0 14

Formulasi Orally Disintegrating Tablet (Odt) Domperidon Menggunakan Superdisintegran Krospovidon Dan Primogel Dengan Metode Sublimasi

0 0 2

Formulasi Orally Disintegrating Tablet (ODT) Natrium Diklofenak Menggunakan Krospovidon dan Natrium Pati Glikolat dengan Metode Cetak Langsung

0 1 44

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Orally Disintegrating Tablet (ODT) 2.1.1 Pengertian - Formulasi Orally Disintegrating Tablet (ODT) Natrium Diklofenak Menggunakan Krospovidon dan Natrium Pati Glikolat dengan Metode Cetak Langsung

1 1 15

FORMULASI ORALLY DISINTEGRATING TABLET (ODT) NATRIUM DIKLOFENAK MENGGUNAKAN KROSPOVIDON DAN NATRIUM PATI GLIKOLAT DENGAN METODE CETAK LANGSUNG SKRIPSI

1 1 13