Data Sekunder Variabel Penelitian Definisi Operasional

tersentuh tangan atau bagian dari dinding sumur. Biarkan botol masuk kira-kira 30 cm dibawah permukaan air dan terisi air. 7. Angkatlah botol yang sudah terisi penuh, keatas. 8. Tuangkan isi botol sampai tersisa kira-kira 23 botol sampel. 9. Lewatkan mulut botol pada nyala spritus. 10. Ambil tutup botol, tutupkan pada botol. 11. Ikatlah erat-erat kertas pelindung tutup leher botol.

3.4.2. Data Sekunder

Data skunder adalah data yang diperoleh dari profil Dinas Kesehatan Provinsi Riau berupa data cakupan air bersih, dan Profil Dinas Kesehatan Kota Dumai berupa data tempat-tempat umum serta data dari pihak pengelola pondok pesantren di Kota Dumai berupa data jumlah santri. 3.5. Variabel dan Definisi Operasional

3.5.1. Variabel Penelitian

Variabel independen dalam penelitian ini adalah prilaku pengguna air yang dilihat dari pengetahuan, sikap dan tindakan. Variable dependen dalam penelitian ini adalah keluhan kesehatan yang dialami pengguna air sumur. Kualitas air dilihat dari aspek kualitas fisik, kimia, dan bakteriologis merupakan variabel pendukung yang dapat menyebabkan timbulnya keluhan kesehatan.

3.5.2. Definisi Operasional

1. Perilaku pengguna adalah gambaran pengetahuan, sikap dan tindakan pengguna air sumur di pondok pesantren di Kota Dumai tentang sumber air bersih, Universitas Sumatera Utara kegunaan air bersih, kualitas air bersih dan efek yang ditimbulkan akibat penggunaan air yang meliputi: a. Pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui oleh pengguna air sumur di pondok pesantren tentang syarat-syarat kualitas air sumur, penyakit yang disebabkan oleh air dan kegiatan pencegahan penyakit yang ditularkan oleh air. b. Sikap adalah tanggapan pengguna air sumur di pondok pesantren tentang syarat-syarat kualitas air sumur, penyakit yang disebabkan oleh air dan cara pencegahan penyakit yang ditularkan oleh air. c. Tindakan adalah segala bentuk nyata dari prilaku pengguna air di pondok pesantren untuk mencegah terjadinya keluhan kesehatan yang ditularkan oleh air. 2. Kualitas fisik air adalah keadaan secara fisik air sumur yang digunakan pada pondok pesantren di Kota Dumai kemudian dibandingkan dengan baku mutu Permenenkes R.I No. 416MENKESPERIX1990, yang dilihat dari: a. Bau adalah bau air sumur pondok pesantren yang digunakan berdasarkan indera penciuman. b. Rasa adalah rasa air sumur pondok pesantren yang digunakan berdasarkan indera perasa. c. Kekeruhan adalah kekeruhan air sumur pondok pesantren yang digunakan, diukur dengan Turbidity meter maksimum diperbolehkan adalah 25 NTU. d. Suhu adalah keadaan suhu air didasarkan pada o C yaitu ± 3 o C dari suhu lingkungan. Universitas Sumatera Utara 3. Kualitas kimia air adalah keadaan secara kimia air sumur yang digunakan pada pondok pesantren di Kota Dumai kemudian dibandingkan dengan baku mutu Permenkes R.I No. 416MENKESPERIX1990, yang dilihat dari: a. Derajat keasaman pH adalah keadaan keasaman air sumur pondok pesantren yang diguakan sesuai dengan Permenkes RI No. 4161990 yaitu 6,5 – 9,0. b. Besi Fe adalah kadar unsur besi fe pada air sumur pondok pesantren yang digunakan yang mempunyai satuan mgliter dan sesuai dengan Permenkes RI No. 4161990 yaitu 1,0 mgliter. c. Kesadahan CaCO 3 adalah keadaan kesadahan air sumur pondok pesantren yang digunakan didasarkan pada mgliter dan sesuai dengan Permenkes RI No. 4161990 yaitu 500 mgliter. d. Khlorida Cl adalah keadaan unsur klorida yang terkandung dalam air sumur yang didasarkan pada mgliter dan sesuai dengan Permenkes RI No. 4161990 yaitu 600 mgliter. e. Nitrat NO 3 adalah kadar nitrat yang terdapat dalam air sumur pondok pesantren yang digunakan sesuai dengan Permenkes RI No. 4161990 kadar maksimum yang diperbolehkan yaitu 10 mgliter. f. Nitrit NO 2 adalah kadar nitrit yang terdapat dalam air sumur pondok pesantren yang digunakan sesuai dengan Permenkes RI No. 4161990 kadar maksimum yang diperbolehkan yaitu 1,0 mgliter. g. Zat Organik KMNO 4 adalah kadar zat organik yang terdapat dalam air sumur pondok pesantren yang digunakan sesuai dengan Permenkes RI No. 4161990 kadar maksimum yang diperbolehkan yaitu 10 mgliter. Universitas Sumatera Utara 4. Kualitas bioligis air sumur pondok pesantren adalah keadaan persyaratan biologis terhadap air sumur pondok pesantren yang yang dipersyaratkan yaitu bakteri koliform tinja adalah keadaan total faecal coli dalam air sumur pondok pesantren yang digunakan, kadar maksimum yang diperbolekan yaitu 50100 ml air. 5. Keluhan kesehatan adalah keadaan yang dialami oleh pengguna air pada pondok pesantren di Kota Dumai pada bagian tubuhnya berupa gatal-gatal, bentol-bentol merah danatau diare. a. Gatal-gatal adalah perasaan yang dialami santri yang secara otomatis membuat tangan melakukan penggarukan yang disebabkan karena perilaku dan penggunaan air yang tidak higienis. b. Bentol-bentol merah adalah keadaan yang dialami santri di bagian kulit tubuhnya terdapat bentol-bentol merah berisi nanah. c. Diare adalah keadaan yang dialami santri berupa buang air besar lebih dari 3 kali dalam sehari dengan konsistensi cair. 6. Keadaan lingkungan adalah keadaan lingkungan disekitar sumur yang berhubungan dengan kualitas air sumur, yang meliputi : a. Keadaan sumur adalah sumur yang menggunakan cincin dengan keadaan bibir sumur yang baik, tidak retak berdasarkan observasi. b. Saluran air limbah adalah saluran air limbah yang kedap air, jarak dari sumur minimal 10 meter. c. Jarak jamban adalah jarak jamban dengan sumur berdasarkan meter dan tidak kurang dari 10 meter. Universitas Sumatera Utara d. Genangan air adalah ada atau tidaknya genangan air pada jarak 2 meter darai sumur. e. Sumber pencemar adalah ada atau tidaknya sumber pencemara air sumur seperti kotoran hewan atau sampah melalui observasi. 3.6. Metode Pengukuran 3.6.1. Pengukuran Variabel Kualitas Air Sumur