Landasan Teori 1 Kredit Strategi Peningkatan Pemanfaatan Fasilitas Kredit Perbankan Pada Usahatani Padi Sawah
petani. Dari waktu ke waktu model program kredit pertanian ini telah mengalami berbagai perubahan, baik yang terkait dengan prosedur penyaluran, besaran dan
bentuk kredit, bunga kredit maupun tenggang waktu pengembalian Pemerintah juga memberikan bantuan modal dalam bentuk Bantuan Langsung Masyarakat
BLM atau dana bergulir, maupun berupa subsidi bunga. Walaupun regim pemerintah telah silih berganti, kebijakan tersebut terus dipertahankan dengan
argumentasi bahwa modal merupakan faktor crucial dalam berusaha. Di lain pihak fasilitasi kredit terutama dengan bunga rendah oleh pihak swasta maupun
LSM dipandang masih sangat minim. Sementara itu, kebutuhan modal usahatani makin lama juga meningkat sejalan dengan makin mahalnya harga sarana
produksi Taryoto,1992.
2.2. Landasan Teori 2.2.1 Kredit
Munir Fuady mendefinisikan: Bank merupakan lembaga perantara intermidiary dibidang keuangan, sebagai lembaga yang menghimpun dana dari
masyarakat dalam bentuk tabungan, giro, deposito, maupun simpanan lainnya yang dihimpun untuk disalurkan kembali pada masyarakat dalam bentuk kredit
atau pembiayaan lainnya. Menurut ketentuan pasal 1 12 undang undang no.7 tahun 1992 yang
dirubah dengan Undang undang No. 10 tahun 1998 tentang Perbankan : Kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu,
berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi hutangnya setelah
Universitas Sumatera Utara
jangka waktu tertentu dengan jumlah bunga, imbalan atau pembagian hasil keuntungan Kasmir, 2008.
Adapun unsur-unsur yang terkandung dalam pemberian suatu fasilitas kredit adalah sebagai berikut:
1. Kepercayaan
Yaitu suatu keyakinan pemberi kredit bahwa kredit yang diberikan akan benar-benar diterima kembali di masa tertentu di masa yang akan datang.
Kepercayaan ini diberikan oleh bank, dimana sebelumnya sudah dilakukan penelitian penyelidikan tentang nasabah baik secara interen maupun eksteren.
2. Kesepakatan
Disamping unsur percaya di dalam kredit juga mengandung unsur kesepakatan antara si pemberi kredit dan si penerima kredit. Kesepakatan ini dituangkan
dalam suatu perjanjian di mana masing-masing pihak menandatangani hak dan kewajiban masing-masing.
3. Jangka Waktu
Setiap kredit yang diberikan memiliki jangka waktu tertentu, jangka waktu ini mencakup masa pengembalian kredit yang telah disepakati.
4. Risiko
Adanya suatu tenggang waktu pengembalian akan menyebabkan suatu risiko tidak tertagihnyamacet pemberian kredit. Semakin panjang suatu kredit
semakin besar risikonya demikian pula sebaliknya.
Universitas Sumatera Utara
5. Balas Jasa
Merupakan keuntungan atas pemberian suatu kredit atau jasa tersebut yang kita kenal dengan nama bunga. Balas jasa dalam bentuk bunga dan biaya
administrasi kredit ini merupakan keuntungan bank. Sedangkan bagi bank yang berdasarkan prinsip syariah balas jasanya ditentukan dengan bagi hasil
Kasmir, 2008. Istilah perjanjian kredit secara definitif tidak dikenal di dalam Undang-
Undang Perbankan, namun bila ditelaah lebih lanjut mengenai pengertian kredit dalam Undang-Undang Perbankan tercantum kata-kata persetujuan atau
kesepakatan pinjam meminjam. Kata-kata tersebut menegaskan bahwa hubungan kredit adalah hubungan kontraktual hubungan yang berdasar pada perjanjian
yang berbentuk pinjam-meminjam. Perjanjian kredit itu sendiri mengacu pada perjanjian pinjam-meminjam.
Hal-hal yang perlu diatur dalam perjanjian kredit antara lain mencakup: a.
Jumlah kredit; b.
Jangka waktu kredit; c.
Bunga kredit; d.
Penggunaan kredit; e.
Cara pengembalian kredit; f.
Jaminan kredit; g.
Biaya administrasi, h.
Asuransi dan tagihan Sutarno, 2004.
Universitas Sumatera Utara