15
2. Landasan Hukum dan Asas Koperasi Jasa Keuangan Syariah
Koperasi syariah berlandaskan kepada tiga hal diantaranya adalah: a.
Koperasi syariah berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
b. Koperasi syariah berazaskan kekeluargaan.
c. Koperasi syariah berlandaskan syariah Islam yaitu Al-Quran
dan As-Sunnah dengan saling tolong menolong ta’awun dan
saling menguatkan takaful.
12
Dengan demikian landasan hukum Koperasi Jasa Keuangan Syariah adalah Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, syariah Islam dan
berazaskan kekeluargaan.
3. Pendirian Koperasi Jasa Keuangan Syariah
Koperasi syariah berdiri untuk meningkatkan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya serta turut membangun
tatanan perekonomian yang berkeadilan sesuai dengan prinsip-prinsip Islam. Membentuk koperasi memang diperlukan keberanian dan
kesamaan visi dan misi di dalam intern pendiri. Mendirikan koperasi syariah akan memerlukan perencanaan yang cukup bagus agar tidak
berhenti di tengah jalan.
12
Ian Ahmad Fauzi, “Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Aset Pada Koperasi Jasa Keuangan Syariah Berkah Madani”, Skripsi S1 Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2011, h. 19.
16
Usaha koperasi syariah meliputi semua kegiatan usaha yang halal, baik dan bermanfaat thayib serta menguntungkan dengan sistem bagi
hasil, dan tidak riba, perjudian maysir serta ketidakjelasan gharar. Untuk menjalankan fungsi perannya, koperasi syariah menjalankan usaha
sebagaimana tersebut dalam sertifikasi usaha koperasi. Usaha-usaha yang diselenggarakan koperasi syariah harus dinyatakan sah berdasarkan fatwa
dan ketentuan Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia. Usaha- usaha yang diselenggarakan koperasi syariah harus dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
13
Berdasarkan Keputusan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia Nomor 91 Tahun 2004 Tentang
Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan Usaha Koperasi Jasa Keuangan Syariah: a.
KJKS dibentuk sekurang-kurangnya 20 dua puluh orang yang memenuhi persyaratan untuk menjadi anggota koperasi;
b. Pembentukan KJKS harus disetujui oleh rapat anggota koperasi
yang bersangkutan dan ditetapkan dalam anggaran dasarnya; c.
Modal awal pendirian KJKS sekurang-kurangnya Rp 15.000.000 lima belas juta rupiah
d. Rencana kerja sekurang-kurangnya 1 satu tahun;
13
Aan Afrianti, “Strategi Koperasi Jasa Keuangan Syariah dalam Menekan Tingkat Non Performing FinancingNPF Studi Kasus pada KJK Syariah Ar-
Rahmah Cinere,” Skripsi S1 Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2010, h. 16-17.
17
e. Membentuk pengurus, pengawas, ahli syariah atau dewan
syariah dan p6engelola.
14
Dengan demikian, dalam pendirian Koperasi Jasa Keuangan Syariah harus berdasarkan Keputusan Menteri Negara Koperasi dan
Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia Nomor 91 Tahun 2004.
B. Konsep Bagi Hasil Investasi Berjangka
1. Prinsip Dasar Lembaga Keuangan Islam
Lembaga keuangan Islam memiliki beberapa prinsip dasar sebagai landasan, yaitu:
15
a. Larangan Riba
b. Mengutamakan dan Mempromosikan Perdagangan dan Jual
Beli c.
Keadilan d.
Kebersamaan dan Tolong Menolong e.
Saling Mendorong untuk Meningkatkan Prestasi.
Perbedaan antara lembaga keuangan Islam dengan lembaga keuangan konvensional adalah adanya prinsip-prinsip dasar tersebut.
14
Kasmir, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, cet.VI, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2002, h. 273.
15
Muhammad Nadratuzzaman Hosen, dkk, Dasar-dasar Ekonomi Islam Jakarta: Pusat Komunikasi E.konomi Syariah, 2008, Cet. Pertama, h. 212-220.