Gambaran Umum Objek Penelitian

55 cenderung selalu meningkat hanya menurun di tahun 2011 menunjukan pendapatan yang diterima besar. Pencairan dari tahun 2010 sampai 2013 selalu meningkat menunjukan pencairan atas DPK mengalami kenaikan dan tidak terjadi masalah terhadap likuiditas. Dengan demikian pertumbuhan aktiva, PYD dan pencairan di KJKS Berkah Madani dari tahun 2010 hingga 2013 dapat kita lihat dalam tabel beserta penjelasannya. Gambar 4.2 Pertumbuhan Modal, Dana Pihak Ketiga Pinjaman Tahun 2010-2013 dalam bentuk jutaan Pertumbuhan modal dari tahun 2010 sampai 2012 meningkat namun pada tahun 2013 menurun. Tabungan dari tahun 2010 sampai 2012 meningkat namun pada tahun 2013 menurun. Investasi berjangka dari tahun 2010 sampai 2013 meningkat, karena tabungan di tahun 2013 lebih kecil dari tahun 2012 dapat Tahun 2010 Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013 Modal 1107 1229 1309 1258 Tabungan 896 1241 1363 1308 Investasi Bejangka 1086 1173 1278 1437 Pinjaman 1387 687 1247 2771 500 1000 1500 2000 2500 3000 R p . Ju ta a n Pertumbuhan Modal, Dana Pihak Ketiga Pinjaman 56 disimpulkan bahwa minat anggota lebih ke investasi berjangka daripada tabungan berarti anggota percaya kepada KJKS Berkah Madani karena berani menaruh harta yang dimilikinya. Pinjaman pada tahun 2010 sampai 2011 menurun namun tahun 2012 sampai 2013 meningkat, berarti KJKS Berkah Madani mampu memberikan pinjaman kepada anggota karena ketersediaan modal dan dana pihak ketiga banyak. Dengan demikian pertumbuhan modal, dana pihak ketiga dan pinjaman di KJKS Berkah Madani dari tahun 2010 hingga 2013 dapat kita lihat dalam tabel beserta penjelasannya. 3. Struktur Organisasi KJKS Berkah Madani Berdasarkan hasil keputusan Rapat Anggota Tahunan RAT terakhir, maka disusun pengurus yang bertanggungjawab terhadap jalannya Koperasi Jasa Keuangan Syariah Berkah Madani terdiri dari: BADAN PENGURUS Ketua Umum : Johan Machrobi Prawira Negara Sekretaris Umum : Rinadi Nindiyawan Bendahara Umum : Yoke Paramita DEWAN PENGAWAS SYARIAH Ketua : Arisson Hendry Anggota : Muhammad Haikal KARYAWAN Manager : Siti Umainah 57 Administrasi IT Support : Supriyanto Teller : Anik Andri Lestari Account Officer : Fahruddin Ali Ahmad Fachroji Apih 4. Aktivitas KJKS Berkah Madani a. Kegiatan Penyaluran DanaPembiayaan 1 Pembiayaan Murabahah Jual Beli, pembiayaan untuk kebutuhan pembelian barang, baik berupa barang modal, alat produksi, bahan baku, persediaan barang, maupun untuk kebutuhan barang konsumtif. Pembayaran dapat dilakukan secara tunai, maupun dengan mengangsur untuk jangka waktu yang disepakati. Pada jual beli murabahah nasabah berhak mengetahui harga pokok barang serta margin keuntungan yang diperoleh KJKS. 2 Pembiayaan Mudharabah, adalah pola pembiayaan yang diberikan dimana KJKS Berkah Madani sebagai pemilik modalshahibul maal dan nasabah sebagai pengelola modalmudharib. Pembiayaan mudharabah dikenal juga sebagai pola pembiayaan bagi hasil. Hasil yang diperoleh pengelolaan modal tersebut dibagi antara KJKS Berkah Madani dan nasabah sesuai dengan nisbah yang disepakati ketika akad. 58 3 Pembiayaan Musyarakah, adalah pola kerjasama antara KJKS Berkah Madani dengan salah satu atau lebih mitra usaha dalam sebuah proyekaktivitas usaha, dimana para pihak yang terlibat sama-sama berkontribusi dalam hal permodalan maupun pengelolaan usaha. Pembagian bagi hasil yang diperoleh dari kegiatan usaha yang dilakukan dibagikan kepada para pihak yang terlibat sesuai dengan kesepakatan yang dibuat pada waktu akad dilakukan. 4 Pembiayaan Ijarah Sewa, adalah pola pembiayaan dimana KJKS Berkah Madani menyewakan suatu barangjasa untuk digunakan manfaatnya oleh nasabah dengan sejumlah imbalan yang dibayarkan nasabah kepada KJKS Berkah Madani. Pembiayaan ijarah dapat digunakan untuk sewa tempat usaha, sewa kendaraan, sewa tenaga kerja, dsb. Pembiayaan ini juga dapat digunakan untuk pembayaran biaya sekolah, rumah sakit, dokter serta jasa-jasa lainnya. b. Kegiatan Penghimpunan Dana 1 Tabungan Berkah Hasil, Tabungan mudharabah mutlaqah yang diperuntukan bagi individu, mendapatkan bagi hasil setiap bulan yang halal dan menguntungkan. 59 2 Tabungan Berkah Qurban, tabungan mudharabah mutlaqah sebagai persiapan dana untuk keperluan ibadah qurban. Bebas biaya administrasi bulanan. 3 Tabungan Berkah Amanah, tabungan mudharabah mutlaqah yang diperuntukan bagi lembagaorganisasi. 4 Tabungan Berkah Fitri, tabungan mudharabah mutlaqah sebagai persiapan dana untuk menghadapi hari raya Idul Fitri. Bebas biaya administrasi bulanan. 5 Tabungan Berkah Siswa, tabungan mudharabah mutlaqah yang diperuntukan bagi pelajarmahasiswa. Bebas biaya administrasi bulanan. 6 Tabungan Berkah Walimah, tabungan mudharabah mutlaqah sebagai persiapan dana menghadapi hari pernikahan. Bebas biaya administrasi. 7 Tabungan HajiUmrah Berkah Talbiyah, tabungan mudharabah mutlaqah sebagai persiapan dana untuk keperluan ibadah umrah dan haji. 8 Investasi Berjangka Berkah, instrument investasi anda berupa simpanan berjangka yang halal, aman, dan menguntungkan. Nasabah dapat memilih jangka waktu investasi sesuai keinginan dan dapat diperpanjang secara otomatis. Nilai investasi minimal Rp. 1.000.000,-. Jangka waktu yang 60 diberikan oleh KJKS Berkah Madani adalah 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan, dan 12 bulan.

B. Analisis Konsep Penghitungan Bagi Hasil Investasi Berjangka

Mudharabah Berdasarkan Fatwa DSN-MUI Nomor 3 dan 15 Tahun 2000 dan Keputusan Menteri Koperasi Nomor 91 Tahun 2004 Konsep penghitungan bagihasil investasi berjangka mudharabah harus berdasarkan Fatwa DSN-MUI No. 3 Tahun 2000 tentang Deposito, Fatwa DSN-MUI No. 15 Tahun 2000 tentang Prinsip Prinsip Distribusi Hasil Usaha Dalam Lembaga Keuangan Syariah dan Keputusan Menteri Koperasi No. 91 Tahun 2004 tentang Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan Usaha Koperasi Jasa Keuangan Syariah. Penghitungan bagi hasil usaha di antara pihak mitra dalam suatu bentuk usaha kerjasama boleh didasarkan pada prinsip Profit Sharing, yakni bagi hasil yang dihitung dari pendapatan setelah dikurangi modal dan biaya-biaya, dan boleh juga didasarkan pada prinsip Revenue Sharing, yakni bagi hasil yang dihitung dari pendapatan setelah dikurangi modal. Bahwa kedua prinsip tersebut pada dasarnya dapat digunakan untuk keperluan bagi hasil usaha dalam Lembaga Keuangan Syariah LKS. Namun pada umumnya dan dilihat dari segi kemaslahatan saat ini menurut Fatwa DSN-MUI No. 15 Tahun 2000 tentang Prinsip Distribusi Hasil 61 Usaha Dalam Lembaga Keuangan Syariah pembagian hasil usaha sebaiknya digunakan prinsip Revenue Sharing. Menurut peraturan terkait yakni: Fatwa DSN-MUI No. 03 Tahun 2000 tentang Deposito, Fatwa DSN-MUI No. 15 Tahun 2000 tentang Prinsip Distribusi Hasil Usaha Dalam Lembaga Keuangan Syariah dan Keputusan Menteri Koperasi No. 91 Tahun 2004 tentang Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan Usaha Koperasi Jasa Keuangan Syariah dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 4.2 Perbandingan Bagi Hasil Investasi Berjangka No. Fatwa DSN-MUI Keputusan Menteri Koperasi 1. 2. 3. Menggunakan akad mudharabah Metode yang digunakan: Profit Sharing dan Revenue Sharing. Pada umumnya pembagian hasil usaha dan dilihat dari segi kemaslahatan saat ini menggunakan Revenue Sharing. Rumus penghitungan bagi hasil Revenue Sharing: Nominal Investasi x Nisbah x PYD Total Investasi Menggunakan akad mudharabah Metode yang digunakan: Revenue SharingSistem Distribusi Pendapatan. Rumus penghitungan bagi hasil Revenue Sharing: Saldo rata-rata Perklasifikasi Dana Total Saldo Rata-rata Seluruh Klasifikasi Dana x Pendapatan x Nisbah 62 4. 5. 6. 7. Rumus penghitungan PYD Pendapatan Yang akan Dibagihasilkan: Total Investasi x Pendapatan Total Penyaluran Dana Rumus pendapatan: Bagi Hasil + Margin Keuntungan + Pendapatan Sewa Ijarah Nasabah bertindak sebagai Shahibul Maal atau pemilik dana, dan LKS bertindak sebagai Mudharib atau pengelola dana. Pembagian hasil usaha ditetapkan dengan menggunakan nisbah. Nasabah bertindak sebagai Shahibul Maal atau pemilik dana, dan LKS bertindak sebagai Mudharib atau pengelola dana. Pembagian hasil usaha ditetapkan dengan menggunakan nisbah. Sumber: Diolah Sendiri Jadi, bahwa metode penghitungan bagi hasil yang digunakan untuk investasi berjangka mudharabah adalah metode revenue sharing sesuai dengan yang ditetapkan oleh peraturan terkait, yaitu Fatwa DSN-MUI No. 03 Tahun 2000 tentang Deposito, Fatwa DSN-MUI No. 15 Tahun 2000 tentang Prinsip Distribusi Hasil Usaha Dalam Lembaga Keuangan Syariah dan Keputusan Menteri Koperasi No. 91 Tahun 2004 tentang Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan Usaha Koperasi Jasa Keuangan Syariah. 63

C. Analisis Konsep Penghitungan Bagi Hasil Investasi Berjangka

Dokumen yang terkait

Analisa Prinsip Bagi Hasil (Mudharabah) pada Bank Perkreditan Rakyat Syariah Gebu Prima Medan

0 18 101

Pengaruh Jumlah Bagi Hasil Deposito Mudharabah, Tingkat Imbalan SBIS, Suku Bunga Simpanan Berjangka 1 Bulan, dan Inflasi terhadap Jumlah Deposito Mudharabah (Studi Kasus PT. Bank Syariah Mandiri tahun 2007-2011)

0 16 136

Analisis Faktor - faktor Yang Mempengaruhi Keberhasilan BMT Berkah Madani Cimanggis

4 54 138

Fungsi jaminan dalam pembiayaan mudharabah : Studi pada LKS berkah Madani Kelapa DUA

0 16 85

Strategi komunikasi Koperasi Jasa Keuangan Syariah (KJKS) Berkah Madani Depok dalam menjalin loyalitas nasabah

0 5 79

Analisis Bagi Hasil Investasi Berjangka Mudharabah (Ijabah) Pada Koperasi Jasa Keuangan Syariah Baituttamwil Tamzis Bandung Periode Bulan Januari-Desember 2011

1 24 66

PENERAPAN PRINSIP BAGI HASIL DALAM SIMPANAN MUDHARABAH BERJANGKA Penerapan Prinsip Bagi Hasil Dalam Simpanan Mudharabah Berjangka Di Baitul Maal Wat Tamwil Sakinah Bekonang.

0 3 13

PENDAHULUAN Penerapan Prinsip Bagi Hasil Dalam Simpanan Mudharabah Berjangka Di Baitul Maal Wat Tamwil Sakinah Bekonang.

0 3 15

PENERAPAN PRINSIP BAGI HASIL DALAM SIMPANAN MUDHARABAH BERJANGKA Penerapan Prinsip Bagi Hasil Dalam Simpanan Mudharabah Berjangka Di Baitul Maal Wat Tamwil Sakinah Bekonang.

0 3 15

ANALISIS PRODUK SIMPANAN MUDHARABAH BERJANGKA UNTUK MASA DEPAN (SIMUDAMAPAN) DI KJKS BMT TUMANG CABANG AMPEL BOYOLALI TUGAS AKHIR - ANALISIS PRODUK SIMPANAN MUDHARABAH BERJANGKA UNTUK MASA DEPAN (SIMUDAMAPAN) DI KJKS BMT TUMANG CABANG AMPEL BOYOLALI - Tes

0 0 112