Pendapatan sebagai arus masuk bruto dari manfaat ekonomi yang timbul dari aktivitas normal perusahaan selama satu
periode bila arus masuk itu mengakibatkan kenaikan, yang tidak berasal dari kontribusi peranan modal. Sedangkan yang
dimaksud dengan pendapatan operasional yaitu pendapatan yang
dihasilkan dari
kegiatan utama,
rutin, dan
berkesinambungan yang dilakukan oleh perusahaan.
B. Jenis dan sumber data
Pada penelitian ini data yang digunakan adalah jenis data sekunder, dengan menggunakan tipe data panel dalam mengukur tingkat efisiensi
perbankan dengan metode Data Envelopment Analysis DEA. Yang dimaksud dengan data panel adalah penggabungan antara dua data time series
dan cross section yang mampu menyediakan data yang lebih banyak, serta penggabungan dari kedua jenis data ini dapat mengatsi masalah yang timbul
ketika ada penghilangan variabel.
1
Data panel ,menyediakan informasi time series yang menggambarkan perubahan pada objek waktu dan cross section yang menggambarkan
perbedaan antar objek yang diteliti. Data time series adalah data pola data yang disusun secara teratur berdasarkan urutan waktu kejadian, waktu
kejadian tersebut dapat berupa tahunan, kuartal, triwulan, bulanan atau
mingguan.
1
J. Supranto, Stastistik: Teori dan Aplikasi, Edisi ke 7 Jakarta:Erlangga,2008, hal. 11
Sedangkan cross section atau runtun waktu silang adalah pola data yang disusun pada kasus atau objek penelitian yang berbeda orang,
perusahaan, kejadian dan lain-lain yang diamati pada suatu periode waktu. Data diperoleh dari berbagai sumber, yaitu Laporan Keuangan Publikasi Bank
Indonesia BI, Statistik Perbankan Bank Indonesia BI, dan Laporan Keuangan Bank Syariah dan bank konvensional yang bersangkutan. Data
yang digunakan merupakan data Bank Umum Syariah BUS dan Bank Umum Konvensional mulai dari periode tahun 2002-2013 yang diambil
secara triwulan.
C. Input Dan Output
Ketika mengukur efisiensi dengan metode DEA langkah penting yang dilakukan adalah penentuan variabel-variabel input dan variabel-variabel
output. Selanjutnya menentukan orientasi model, apakah bertujuan untuk memaksimalkan output atau meminimalkan input. Hubungan antara input
dengan output, apakah bersifat Variable return to scale atau constant return to scale juga merupakan aspek yang penting dalam teknik DEA. Dalam hal
hubungan antara input dengan output bersifat constant return to scale efisiensi teknis yang hendak dicapai tidak mencerminkan skala ekonomi yang efisien.
Sedangkan dalam hubungan input dan output yang Variable return to scale menganggap efisiensi yang dicapai juga menggambarkan efisiensi
dalam skala ekonomi. Artinya bank yang tidak efisien dalam teknis juga tidak
efisien dalam skala ekonomi, bank yang efisien dalam teknis juga efisien dalam skala ekonomi.
Pada penelitian Ascarya dan Yumanita
2
, mereka menggunakan pendekatan intermediasi karena memandang bahwa pendekatan ini sesuai
dengan karakteristik bank islam, namun input dan output yang dipilih harus mencerminkan nilai-nilai dari bank islam. Modifikasi variabel Input dan
output yang dipilih oleh sufian 2006 sudah paling mendekati cerminan dari bank islam, hal ini membuatnya representatif untuk digunakan. Penelitian ini
memodifikasi pendekataan intermediasi untuk mendapatkan cerminan kegiatan bank islam yang lebih baik, hal ini juga diadaptasi oleh Sufian
2006 asumsi yang digunakan bank islam dan bank konvensional total pinjamantotal pembiayaan Y
1
pendapatan Y
2
dana pihak ketiga X
1
beban tenaga kerja X
2
dan asset tetap X
3
. Asset lancar tidak termasuk dalam penggunaan variabel, hal ini selayaknya dengan fungsi bank yang
sesungguhnya, bukan untuk melakukan kegiatan pasar keuangan , tapi melakukan kegiatan pada sektor riil.
Pada penelitian Haider Alzubaidi dan Spires Bougheas
3
, penelitian ini menjelaskan tentang pendekatan yang digunakan pada penelitian Berger dan
Humprey 1997 bahwa poin dari pendekatan intermediasi mungkin lebih
2
Ascarya, Diana yumanita, dan Guruh S Rohimah, Efficiency Analysis of Conventional and Islamic Banks in Indonesia using Data Envelopment Analysis 2007, hal. 5
3
Haider Alzubaidi, dan Spires, Impact of the Global Financial Crisis on European Banking Efficiency 2012 hal. 11
sesuai ketika mengevaluasi efisiensi sebagai seluruh lembaga keuangan. Ini karena inklusi dari beban bunga yang membuat proporsi yang signifikan dari
beban. Dimana, pendekatan produksi lebih cocok untuk mengevaluasi efisiensi dari cabang lembaga keuangan. Untuk itu model DEA
memcerrminkan estimasi dari standar pendekatan intermediasi dan terdiri dari empat input total dana pihak ketiga X
1
, asset tetap X
2
, total beban operasional X
3
dan provisi kerugian pinjaman X
4
dan tiga output yang terdiri dari total pendapatan asset lainnya Y
1
, total pendapatan lainnya Y
2
dan total pinjaman Y
3
. Pada penelitian Sufian
4
, penelitian ini menggunakan kombinasi antara pendekatan intermediasi dan pendekatan asset. Dengan menggunakan tiga
variabel input dan dua variabel output. Dimana variabel input terdiri dari beban tenaga kerja X
1
, asset tetap X
2
dan dana pihak ketiga X
3
, sesedangkan variabel output yang digunakan terdiri dari total penyaluran dana
Y
1
dan investasi pada sekuritas Y
2
. Pada penelitian Donsyah dan Yudisthira
5
, penelitian ini menggunakan pendekatan intermediasi, alasan menggunakan pendekatan intermediasi adalah
karena karakter bank syariah. Prinsip keuangan syariah adalah partisipasi perusahaan dalam menggunakan dana perbankan berdasarkan prinsip bagi
4
Sufian Fadzlan, The Efficiency Effects Of Bank Mergers And Acquisitions In A Developing Economy: Evidence From Malaysia 2004, hal. 64
5
Donsyah Yudistira, Efficiency In Islamic Banking: An Empirical Analysis Of Eighteen Banks 2004, hal. 9
hasil hal ini menyiratkan pentingnya fungsi intermediasi bagi kegiatan bank syariah. Struktur keuangan perbankan syariah adalah berbasis modal karena
didominasi oleh dana pihak ketiga dan dana yang diinvestasikan yang didasarkan pada prinsip bagi hasil. Dimana tingkat pengembalian modal
ditentukan setelah dilakukannya kegiatan ekonomi ketika dana tersebut digunakan.
Oleh karena itu penggunaan input dan output yang digunakan dalam DEA harus mencerminkan prilaku dari kegiatan perbankan syariah. Maka
dalam penelitian ini menggunakan tiga input dan tiga output. Dimana input terdiri dari beban tenaga kerja X
1
, asset tetap X
2
dan dana pihak ketiga X
3
. Sedangkan output yang digunakan total penyaluran dana Y
1
, pendapatan lainnya Y
2
dan asset lancar Y
3
. Masalah utama dalam menginvestigasi efisiensi perbankan adalah
sulitnya mendefiniskan dan mengukur konsep output perbankan, terutama sebagai prilaku dan fungsi dari intermediasi keuangan. Hal yang menjadi
perdebatan adalah tentang peran dana pihak ketiga : disatu sisi, ada yang berpendapat bahwa input sebagai proses dari proses produksi pendekatan
intermediasi dan asset ; disisi lain, ada yang menjelaskan bahwa dana pihak ketiga sebagai output pendekatan produksi, hal ini kerena dana nasabah akan
menghasilkan nilai tambah, dan dana nasabah merupakan biaya peluang pendekatan value added, pendekatan user cost
6
. Dalam penelitian ini terdiri dari tiga variabel input dan dua variabel
output, dimana variabel-variabel ini ditunjukan pada tabel sebagai berikut :
Tabel 3.1 Variabel Input-Output
No. Variabel
Akun Simbol
1 Input 1
Dana pihak ketiga X
1
2 Input 2
Asset tetap X
2
3 Input 3
Beban tenaga kerja X
3
4 Output 1
Penyaluran dana Y
1
5 Output 2
Pendapatan operasional Y
2
Alasan penggunaan variabel-variabel tersebut dalam penelitian adalah karena variabel tersebut dianggap dapat mewakili fungsi dan prilaku yang
dapat mencerminkan kegiatan perbankan sebagai perbankan islam. Penelitian ini menggunakan pendekatan intermediasi, dimana dalam pendekatan ini
variabel input yang dipilih adalah DPK, asset tetap dan beban tenaga kerja. Mengapa variabel ini yang dipilih sebagai veriabel input, karena
secara teknis variabel ini dianggap sebagai pengorbanan atau sumber daya yang harus dikeluarkan dalam kegiatan perbankan untuk menghasilkan suatu
hasil atau output, dalam pemilihan variabel ini juga harus memperhatikan nilai-nilai dari perbankan islam dimana salah satu variabel yang dipilih adalah
asset tetap, bukan total asset. Dalam hal ini bukan total asset yang digunakan
6
Barbara Casu, dan Philip Molyneux, A Comparative Study of Efficiency in
European Banking 2000, h. 12
melainkan asset tetap, karena dikhawatirkan apabila total asset yang digunakan, akan terjadi penjumlahan antara asset tetap dan asset lancar.
Dimana asset lancar kecenderungannya didapatkan dari hasil investasi pasar uang dan sekuritas. Sedangkan fungsi perbankan adalah menyalurkan dana
pada sektor riil. Variabel output yang dipilih dalam penelitian ini adalah penyaluran danapembiayaan dan pendapatan operasional. Dalam pendekatan
ini penggunaan kedua variabel ini berkaca pada fungsi intermediasi perbankan dimana output perbankan tidak hanya dilihat dari nilai efisiensi yang
dihasilkan dari rasio input terhadap pendapatan optimal yang dapat dihasilkan perbankan saja, tetapi harus memperhatikan jumlah dana yang disalurkan
pada masyarakat. Berkaca pada nilai-nilai bank islam variabel pendapatan yang
digunakan dalam penelitian ini hanya pendapatan operasional saja. Karena secara teknis pendapatan operasional dianggap sebagai pendapatan yang
dihasilkan dari aktivitas kegiatan ekonomi perbankan terhadap sector riil. Serta tidak memasukan pendapatan lain-lain dan pendapatan non halal, karena
bukan dihasilkan dari kegiatan ekonomi perbankan terhadap sector riil dan dikawatirkan pendapatan tersebut akan tercampur dengan pendapatan bunga.
D. Populasi dan sampel