Minat Kerangka Berpikir KAJIAN TEORI

21 ada dalam diri seseorang berkaitan dengan obyek sikap yang dihadapinya. Kaitan ini didasari oleh asumsi bahwa kepercayaan dan perasaan banyak mempengaruhi perilaku. Sikap sebagai ” the way an individual fells and think about something or someone”, Asmah Haji Omar, 1992, dalam Jurnal Penyelidikan MPSAH 2004. Dari uraian di atas disimpulkan, sikap terbentuk dari adanya interaksi sosial yang dialami oleh individuseseorang. Sikap terhadap suatu perilaku dipengaruhi oleh keyakinan bahwa perilaku tersebut akan membawa kepada hasil yang diinginkan atau tidak diinginkan.

E. Minat

Menurut W. S. Winkel 1986, minat diartikan sebagai kecenderungan yang agak menetap dalam subyek untuk merasa tertarik pada bidanghal tertentu dan merasa senang berkecimpung dalam bidang itu Menurut Sardiman A. M 1987: 94, minat dapat dibangkitkan dengan cara-cara sebagai berikut: 1. Membangkitkan adanya suatu kebutuhan. 2. Menghubungkan dengan persoalan pengalaman yang lampau. 3. Memberi kesempatan untuk mendapatkan hasil yang baik. 4. Menggunakan berbagai macam bentuk mengajar. Menurut Siti Hapsah Budi Argiati 1989: 14 - 15, bila kita menganalisa proses kemauan sebagaimana yang kita alami sehari-hari dari timbulnya sampai pelaksanaannya, maka dibedakan tiga momentsaat yaitu; 1. Saat Dorongan Kemauan adalah usaha menuju pelaksanaan. 2. Saat Pilihan Saat ini timbul dalam situasi dimana ada alternatif-alternatif, misalnya kita harus memiliki tujuan yang mana dari beberapa tujuan yang dapat 22 memenuhi usaha kita memilih dari beberapa usaha saja yang dapat kita laksanakan. 3. Saat Keputusan Dengan keputusan yang dimaksudkan menetapkannya suatu motif sebagai pendorong, menerimanya, menolaknya atau menangguhkannya dalam hubungan dengan tingkah laku kita sendiri. Dari uraian di atas disimpulkan, minat merupakan salah satu faktor psikologis dalam belajar. Minat memberikan landasan dan kemudahan dalam upaya mencapai tujuan belajar secara optimal, sebaliknya tanpa adanya minat bisa memperlambat bahkan menyulitkan dalam proses pembelajaran.

F. Kerangka Berpikir

Berdasarkan landasan teori yang telah disampaikan di depan maka dapat dikemukakan, kerangka berpikir dalam penelitian ini, bahwa minat belajar siswa tinggi terhadap mata pelajaran matematika, maka akan meningkatkan pemahaman konsep matematika yang tinggi. Pemahaman konsep matematika, diharapkan menghasilkan imajinasi dan fikiran yang tenang, sehingga menimbulkan daya kreatif tinggi. Salah satu pendekatan pembelajaran yang digunakan, untuk mencapai pemahaman konsep matematika, adalah pendekatan realistik, yaitu dalam proses pembelajaran memberikan penekanan pada proses bekerja dan berpikir dalam melakukan aktifitas sehari hari, yang dilakukan oleh siswa atau sekelompok siswa yang berusaha mencari jawaban sesuatu masalah, dengan cara memeriksa, menanyakan, mencoba, menganalisa, mensintesa, dan menyimpulkan sendiri. Pendekatan pembelajaran realistik mempunyai karakteristik yang dapat menarik minat belajar siswa, menurut Paull Cobb dalam de Lange, 1996, sebagai berikut: a. Mulai dengan sesuatu yang dapat dibayangkan siswa sebagai sesuatu yang real. b. Aktif mereinvensi: dari hal yang informal ke formal reinvention. 23 c. Mengutamakan proses matematisasi: horizontal dan vertikal. d. Bersifat interaktif. e. Materi berkaitan satu sama lain intertwining Dengan pendekatan pembelajaran di atas, diharapkan minat siswa belajar matematika tinggi, karena siswalah yang menkonstruksi pengetahuannya sendiri. Perbedaan siswa yang berasal dari SDMI yang menerapkan PMRI dan SDMI yang tidak menerapkan PMRI, berpengaruh terhadap minat belajar dan pemahaman konsep matematika di kelas VII SMPMTs. 24

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini bermaksud mengkaji pemahaman konsep matematika dan minat siswa di kelas VII SMPMTs yang berasal dari SDMI yang menerapkan PMRI dan SDMI yang tidak menerapkan PMRI. Seperti dijelaskan di dalam BAB I, sejak tahun 2001 di Indonesia dimulai suatu gerakan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran matematika di sekolah, dan telah diujicobakan di beberapa SDMI Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Gerakan ini mengadaptasi teori pendidikan matematika realistik RME yang dikembangkan sejak tahun 1970 di Belanda. Teori itu digunakan sebagai dasar pengembangan PMRI yang telah disesuaikan dengan kondisi sosial, budaya, alam dan lingkungan Indonesia, Marpaung, 2006. Jenis penelitian yang dipakai yaitu penelitian deskriptif kualitatif.

B. Tempat Penelitian

Tempat penelitian di Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, dapat dilihat Tabel 1. Tabel 1 Tempat Penelitian. No Nama Sekolah Status KabupatenKota 1 SMP Negeri 1 Kalasan Negeri Sleman 2 MTs Negeri Yogyakarta 2 Negeri Yogyakarta Pemilihan MTs Negeri Yogyakarta 2 dilakukan secara purposif, karena ada 5 siswa yang merupakan lulusan dari MIN Yogyakarta 2 salah satu SDMI yang telah menerapkan PMRI di Yogyakarta, dinilai oleh masyarakat termasuk madrasah yang baik, input siswanya berasal dari golongan menengah ke bawah, serta gurunya telah berpengalaman dan berpendidikan S 1.

Dokumen yang terkait

Prestasi belajar fiqih MA manaratul Islam Cilandak Jkarta Selatan (analisis perbedaan antara siswa yang berasal dari MTS dan siswa yang berasal dari SMP)

0 10 98

Penerapan Model Pendidikan Matematika Realistik Indonesia Untuk Meningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas Va Sdn Perumnas Bumi Kelapadua Kab. Tangerang

0 6 157

PENERAPAN PENDEKATAN PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK INDONESIA (PMRI) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN BILANGAN PECAHAN DI KELAS IV MI GHIDAUL ATHFAL KOTA SUKABUMI TAHUN PELAJARAN 2012/2013 (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas IV M

1 40 213

PMRI Pembelajaran Matematika yang Mengem

0 11 8

PERBANDINGAN ANTARA PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA DAN STRATEGI MENYELESAIKAN MASALAH TENTANG PECAHAN OLEH SISWA SEKOLAH DASAR DI SEKOLAH YANG MENGIMPLEMENTASIKAN PMRI DAN YANG TIDAK MENGIMPLEMENTASIKAN PMRI

0 4 258

PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN YANG MENERAPKAN SISTEM ERP DAN PERUSAHAAN YANG TIDAK MENERAPKAN SISTEM ERP

0 4 60

Peningkatan minat dan prestasi belajar matematika tentang penjumlahan pecahan dengan pendekatan PMRI siswa kelas V SD N Glagahombo I.

0 2 123

Meningkatkan kerjasama dan prestasi belajar matematika siswa kelas V SD Kanisius Totogan menggunakan pendekatan PMRI.

0 3 210

PERBANDINGAN MINAT BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN DAN TIDAK MENGGUNAKAN PMRI (PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK INDONESIA) PADA SISWA KELAS IV DI MIN 4 MADIUN

0 0 93

Perbandingan antara minat siswa dan proses kegiatan belajar mengajar pada SD yang menerapkan PMRI dan SD yang tidak menerapkan PMRI dalam pembelajaran matematika - USD Repository

0 0 270