56 yang dihabiskan untuk menghasilkan satu kilogram bobot ayam hidup.
Perhitungan dilakukan dengan menjumlahkan total pemakaian pakan, kemudian dibandingkan dengan bobot daging yang dihasilkan oleh peternak, sehingga akan
diketahui berapa kilogram pakan yang digunakan untuk setiap satu kilogram bobot ayam hidup. Sehingga semakin kecil nilai FCR, menunjukkan pengelolaan
yang semakin baik. Perhitungan bonus dilakukan dengan menyesuaikan hasil produksi
peternak dengan tabel standar FCR dari DUF. Pada tabel standar tersebut, ditentukan standar FCR untuk masing-masing bobot daging rata-rata ayam hidup
yang dihasilkan oleh peternak. Berdasarkan kontrak harga terakhir, plasma akan mendapat insentif FCR dengan ketentuan sebagai berikut :
1. Jika hasil perhitungan FCR sama dengan standar atau lebih kecil 0.099 dari
standar, maka peternak mendapat bonus sebesar Rp 60,- per kilogram 2.
Jika hasil perhitungan FCR lebih kecil 0.1 sampai dengan 0.2 dari standar, maka peternak mendapat bonus sebesar Rp 100,- per kilogram
3. Jika hasil perhitungan FCR lebih kecil 0.2 dari standar, maka peternak
mendapat bonus sebesar Rp 140,- kg
6.6 Pembinaan dan Pengawasan Pihak Inti
Peternak plasma mendapatkan pengawasan dari pihak inti melalui petugas penyuluh lapang PPL. Pengawasan dilakukan untuk membantu peternak yang
mengalami kesulitan dalam masa budidaya ternaknya. Pekerjaan yang dilakukan antara lain mengontrol pemeliharaan, melakukan penimbangan bobot ayam, serta
membantu peternak menjaga kondisi kesehatan ayam. Saat ini DUF memiliki dua orang PPL dengan pendidikan terakhir sarjana.
Pekerjaan sehari-hari PPL adalah mengunjungi peternak-peternak plasma secara bergantian. DUF beberapa kali memberikan kesempatan bagi PPL untuk
mengikuti seminar dan pelatihan dari para pemasok sapronak. Hal ini dilakukan untuk memperluas wawasan dan yang terpenting mampu mentransfer ilmu bagi
para peternak bimbingannya. PPL tentunya akan memperoleh insentif jika peternak mampu menghasilkan produksi yang baik dan sesuai dengan standar
perusahaan.
57
6.7 Sanksi dari Pihak Inti
Sanksi-sanksi yang ditetapkan oleh DUF untuk kondisi-kondisi tertentu antara lain :
1. Apabila peternak plasma mengalami kerugian pada satu periode tertentu baik
akbibat teknis produksi, penyakit maupun kesalahan manajemen kandang, maka sejumlah kerugian tersebut dihitung sebagai hutang yang dapat dilunasi
dengan mengangsur dari keuntungan pada periode selanjutnya. 2.
Apabila peternak mengalami kerugian hingga terhitung 5 periode, maka DUF akan meminta sejumlah jaminan kembali jika ingin meneruskan kontrak
kerjasama. 3.
Apabila peternak mengalami kerugian tiga kali berturut turut, maka perusahaan akan menghentikan kontrak kerjasama dengan peternak plasma
tersebut dan tetap menagih hutang yag belum terbayar.
VII ANALISIS KEPUASAN PETERNAK PLASMA TERHADAP ATRIBUT KEMITRAAN
7.1 Penilaian Tingkat Kepentingan dan Kinerja Kemitraan
Penilaian tingkat kepentingan dan kinerja dilakukan secara individu oleh seluruh peternak responden. Penilaian tersebut dilakukan terhadap 16 atribut yang
digolongkan menjadi empat kelompok, yaitu pelayanan administrasi, pelayanan sarana produksi, pelayanan teknis budidaya, dan pelayanan pasca panen. Hasil
penilaian peternak terhadap kepentingan dan kinerja atribut kemitraan DUF ditampilkan pada Lampiran 1 dan 2. Penjelasan dari hal-hal yang mempengaruhi
kepuasan peternak plasma dianalisis secara umum sebagai berikut : 1.
Prosedur Penerimaan Mitra Peternak yang ingin bergabung dengan DUF akan menjalani prosedur yang
sudah ditetapkan sebelumnya. Peternak akan memenuhi persyaratan secara administrasi untuk bisa bergabung dengan perusahaan inti. Atribut prosedur
penerimaan mitra merupakan bentuk pelayanan pihak inti terhadap plasma pada awal peternak bergabung bersama perusahaan inti. Hal-hal yang
diperhatikan yaitu kemudahan persyaratan, kecepatan pelayanan, dan keramahan inti terhadap calon plasma.
2. Penerapan Harga Kontrak DOC, Pakan, dan Obat-obatan
Atribut-atribut ini digunakan untuk mengetahui bagaimana penilaian peternak terhadap harga input yang ditetapkan dalam kontrak DUF selama ini. Harga
yang ditetapkan bisa saja lebih tinggi atau lebih rendah dari harga rata-rata yang berlaku di pasar. Harga DOC dan Pakan sudah tertera jelas dalam
kontrak harga yang ditandatangani kedua pihak pada awal periode. Sedangkan harga obat-obatan disesuaikan dengan harga distributor.
3. Kualitas DOC, Pakan, dan Obat-obatan
Atribut-atribut ini digunakan untuk mengetahui penilaian peternak plasma terhadap kualitas komponen input yang diberikan kepada mereka. Peternak
dapat menilai apakah input yang berasal dari inti sudah berkualitas baik atau tidak baik. Kualitas DOC dinilai berdasarkan tingkat mortalitas DOC. Kualitas
59 pakan dinilai berdasarkan tingkat pencapaian standar FCR. Kualitas Obat-
obatan dinilai berdasarkan kemampuan mengatasi permasalahan penyakit. 4.
Jadwal pengiriman DOC dan pakan Pengiriman DOC dan pakan oleh inti dilakukan sesuai dengan permintaan
plasma. Atribut ini digunakan untuk menilai apakah jadwal pengiriman yang dilakukan oleh inti sudah sesuai dengan harapan. Apakah pernah terjadi
keterlambatan pengiriman yang menyebabkan kerugian di pihak peternak. 5.
Bimbingan Teknis dan Materi Bimbingan Bimbingan teknis dilaksanakan oleh PPL yang ditugaskan oleh inti untuk
mengunjungi para peternak plasma, memberikan bimbingan teknis dan mengakomodasi pertanyaan-pertanyaan mengenai teknis budidaya. Seringnya
PPL datang ke peternak dapat mempengaruhi teknis budidaya mereka. Selain itu, materi yang diberikan juga penting diperhatikan, agar sesuai dengan
harapan peternak plasma. 6.
Penerapan Standar Produksi Atribut ini digunakan untuk mengetahui penilaian peternak terhadap standar
produksi yang sudah ditetapkan. DUF sebagai perusahaan inti memiliki standar-standar produksi, yaitu bobot ayam hidup, mortalitas, dan FCR.
Penilaian yang diberikan peternak terkait dengan sulit atau tidaknya mencapai standar tersebut. Penerapan standar produksi akan menentukan apakah
peternak mendapatkan bonus atau tidak. 7.
Ketepatan Waktu Panen Waktu panen yang ditetapka dari DOC hingga menghasilkan ayam hidup
adalah 30 hari. Atribut ini digunakan untuk mengetahui penilaian peternak terhadap komitmen pihak inti terhadap perjanjian jadwal panen yang telah
disepakati dan kecepatan pengangkutan hasil panen. 8.
Respon Terhadap Keluhan Peternak dalam kegiatan budidayanya terkadang mengalami permasalahan-
permasalahan seperti penyakit, kualitas input, penetapan standar, dan lainnya. Untuk itu, peternak bisa mengeluhkan permasalahan mereka kepada pihak
inti melalui PPL atau datang langsung ke kantor DUF. Atribut respon terhadap keluhan digunakan untuk mengetahui apakah peternak plasma selama ini
60 sudah mendapat respon yang baik terhadapa keluhan-keluhan yang mereka
sampaikan. 9.
Kesesuaian Harga Jual Hasil Panen Harga ayam hidup di pasar cenderung berfluktuasi, namun harga kontrak
adalah tetap setiap periode produksi. Atribut kesesuaian harga jual hasil panen terkait dengan penilaian terhadap harga kontrak ayam hidup yang ditetapkan
oleh pihak inti. Penilaian tersebut adalah lebih tinggi atau lebih rendahnya kontrak harga dibandingkan dengan rata-rata harga pasar yang berlaku.
10. Kecepatan Pembayaran Hasil Panen
Pembayaran hasil panen dilakukan setelah pihak inti mengangkut hasil produksi plasma. Atribut kecepatan pembayaran hasil panen menunjukkan
apakah pembayaran yang dilakukan oleh pihak inti termasuk dalam kategori cepat atau lama.
11. Pemberian Bonus
Pemberian bonus dilakukan pihak inti jika peternak mecapai standar produksi yang ditetapkan oleh pihak inti. Standar yang digunakan adalah dengan
membandingkan antara bobot badan dan FCR hasil produksi peternak plasma. Standar ini menentukan besarnya bonus yang diberikan oleh pihak inti.
Penilaian peternak terhadap atribut ini, yaitu mudah atau sulit dalam hal mendapatkan bonus.
7.1.1 Atribut Pelayanan Administrasi
Yang termasuk dalam atribut pelayanan administrasi adalah prosedur penerimaan mitra yang diterapkan oleh DUF. Dari data yang diperoleh dari para
peternak responden terhadap kepentingan dan kinerja atribut tersebut, hasil perhitungannya dapat dilihat pada Tabel 7.
Tabel 7. Penilaian Peternak Terhadap Atribut Pelayanan Administrasi
Atribut Tingkat Kepentingan
Skor Total
Tingkat Kinerja Skor
Total 1
2 3
4 1
2 3
4 Prosedur
penerimaan mitra 0 12.5
75 12.5 96
75 25
104 Rata-rata
96 104
61
1. Prosedur Penerimaan Mitra
Berdasarkan hasil penilaian peternak terhadap tingkat kepentingan atribut prosedur penerimaan mitra, diperoleh skor sebesar 96. Skor tersebut menunjukkan
bahwa atribut ini dianggap penting oleh peternak. Begitu pula dengan tingkat kinerja dengan skor 104, yang berarti kinerjanya dinilai sudah sangat baik. Dalam
prosedur penerimaan mitra, pihak inti sudah memiliki sebuah sistem yang jelas. Peternak merasa sudah dilayani dengan baik dengan penjelasan dan arahan
mengenai prosedur bergabung dalam kemitraan DUF. Selain itu, peternak juga menganggap bahwa prosedur penerimaan mitra cukup mudah dan cepat. Peternak
yang ingin bergabung dengan DUF terlebih dahulu harus datang ke kantor, dan pihak inti mempersiapkan dokumen-dokumen pendukung, berupa kontrak
kerjasama yang isinya dijelaskan secara jelas pada saat pengajuan tersebut.
7.1.2 Atribut Pelayanan Sarana Produksi
Secara umum, atribut pelayanan sarana produksi dianggap sangat penting oleh peternak plasma, dimana rata-rata skor total kepentingan atribut-atribut
pelayanan sarana produksi sebesar 112.6. Begitu pula dengan kinerja atribut- atribut dengan rata-rata skor total 85, yang berarti secara umum kinerjanya
tergolong baik, kecuali atribut penerapan harga kontrak DOC dan harga pakan.
Tabel 8. Penilaian Peternak Terhadap Atribut Pelayanan Sarana Produksi
Atribut Tingkat Kepentingan
Skor Total
Tingkat Kinerja Skor
Total 1
2 3
4 1
2 3
4 Penerapan harga
DOC 3.1 37.5 59.4
114 37.5 62.5 52
Kualitas DOC 0 12.5 87.5
124 3.1
25 25 46.9
101 Harga kontrak
Pakan 0 37.5 62.5
116 18.7 78.1 3.1
59 Kualitas pakan
0 34.4 65.6 117
0 18.7 78.1 3.1
91 Harga obat dan
vaksin 0 12.5 46.9 40.6
105 0 40.6 59.4
83 Kualitas obat
dan vaksin 9.4
50 40.6 106
0 21.9 75
3.1 90
Jadwal pengiriman
pakan dan DOC 0 68.8 31.2
106 3.1 21.9
75 119
Rata-rata 112.6
85
62
1. Penerapan Kontrak Harga DOC
Berdasarkan hasil penilaian peternak terhadap tingkat kepentingan atribut penerapan kontrak harga DOC, diperoleh skor sebesar 114. Skor tersebut
menunjukkan bahwa atribut ini dianggap sangat penting oleh peternak. Selain itu, diperoleh tingkat kinerja atribut dengan skor 52. Skor tersebut menunjukkan
bahwa atribut ini kinerjanya dinilai sangat tidak baik oleh peternak plasma. Mayoritas peternak menilai kinerja atribut ini tidak baik 62.5, sedangkan
sisanya menilai sangat tidak baik 37.5.
2. Kualitas DOC
Berdasarkan hasil penilaian peternak terhadap tingkat kepentingan atribut kualitas DOC, diperoleh skor sebesar 124. Skor tersebut menunjukkan bahwa
atribut ini dianggap sangat penting oleh peternak. Hal ini sejalan dengan tingkat kinerja dengan skor 101. Skor tersebut menunjukkan bahwa atribut ini kinerjanya
dinilai sangat baik oleh peternak plasma. Mayoritas peternak menganggap bahwa atribut ini sangat penting 87.5.
Sedangkan untuk tingkat kinerja, hampir setengah dari peternak responden menilai atribut ini sangat baik. Rentang mortalitas yang biasanya terjadi pada
DOC dari DUF adalah antara 0-1.5 persen. Penilaian peternak adalah berdasarkan tingkat mortalitas DOC. Kualitas DOC merupakan faktor utama dalam usaha
ternak ayam, sehingga peternak menganggap bahwa atribut ini sangat penting.
3. Harga Kontrak Pakan
Berdasarkan hasil penilaian peternak terhadap tingkat kepentingan atribut harga kontrak pakan, diperoleh skor sebesar 116. Skor tersebut menunjukkan
bahwa atribut ini dianggap sangat penting oleh peternak. Selain itu, diperoleh tingkat kinerja atribut dengan skor 59. Skor tersebut menunjukkan bahwa atribut
ini kinerjanya dinilai tidak baik oleh peternak plasma. Sebagian besar peternak menilai kinerja atribut ini tidak baik 78.13. Bagi peternak, harga pakan yang
ditetapkan dalam kontrak DUF masih sedikit lebih mahal dari harga pasar. Harga pakan di pasar berfluktuasi, sedangkan harga dari DUF bersifat tetap karena telah
ditandatangani kedua pihak dalam suatu kontrak harga pada periode tertentu.
63
4. Kualitas Pakan
Berdasarkan hasil penilaian peternak terhadap tingkat kepentingan atribut kualitas pakan, diperoleh skor sebesar 117. Skor tersebut menunjukkan bahwa
atribut ini dianggap sangat penting oleh peternak. Selain itu, diperoleh tingkat kinerja atribut dengan skor 91. Skor tersebut menunjukkan bahwa atribut ini
kinerjanya dinilai baik oleh peternak plasma. Mayoritas peternak merasa kinerja atribut ini sudah cukup baik 78.13. Peternak menilai pakan yang diberikan
oleh DUF sudah berkualitas baik.
5. Harga Obat dan Vaksin
Berdasarkan hasil penilaian peternak terhadap tingkat kepentingan atribut harga obat dan vaksin, diperoleh skor sebesar 105. Skor tersebut menunjukkan
bahwa atribut ini dianggap sangat penting oleh peternak. Selain itu, diperoleh tingkat kinerja atribut dengan skor 83. Skor tersebut menunjukkan bahwa atribut
ini kinerjanya dinilai baik oleh peternak plasma. Mayoritas peternak menilai kinerja atribut ini sudah cukup baik 59.38. Berdasarkan penilaian peternak
plasma, bahwa harga obat dan vaksin dari DUF relatif sama dengan harga pasar.
6. Kualitas Obat dan Vaksin
Berdasarkan hasil penilaian peternak terhadap tingkat kepentingan atribut kualitas obat dan vaksin, diperoleh skor sebesar 106. Skor tersebut menunjukkan
bahwa atribut ini dianggap sangat penting oleh peternak. Selain itu, diperoleh tingkat kinerja atribut dengan skor 90. Skor tersebut menunjukkan bahwa atribut
ini kinerjanya dinilai sudah cukup baik oleh peternak plasma. Sebagian besar peternak menilai kinerja atribut ini sudah cukup baik 75. Menurut peternak
plasma, obat dan vaksin yang diberikan oleh DUF saat ini sudah mampu mengatasi permasalahan di kandang.
7. Jadwal Pengiriman Pakan dan DOC
Berdasarkan hasil penilaian peternak terhadap tingkat kepentingan atribut jadwal pengiriman pakan dan DOC, diperoleh skor sebesar 106. Skor tersebut
menunjukkan bahwa atribut ini dianggap sangat penting oleh peternak. Selain itu, diperoleh tingkat kinerja atribut dengan skor 119. Skor tersebut menunjukkan
64 bahwa atribut ini kinerjanya dinilai sudah sangat baik oleh peternak plasma.
Sebagian besar peternak merasa kinerja atribut ini sudah sangat baik 75. Pengiriman sarana produksi oleh DUF dianggap sudah sesuai keburuhan peternak.
Waktu yang dibutuhkan juga cepat. Sebagian besar peternak plasma DUF memesan sarana produksi sebelum persediaan dikandang habis. Pesanan akan
datang tepat pada hari pemesanan sesuai dengan kebutuhan peternak. Kondisi ini didukung oleh lokasi kandang peternak yang mudah dijangkau.
7.1.3 Atribut Pelayanan Teknis Budidaya
Rata-rata skor total kepentingan atribut pelayan teknis budidaya adalah 97. Skor tersebut menunjukkan bahwa secara umum, atribut pelayanan teknis
budidaya dianggap penting oleh peternak plasma. Tingkat kinerja atribut pelayanan teknis budidaya dinilai sudah cukup baik, dimana nilai rata-rata skor
total kinerja atribut-atribut ini sebesar 89.
Tabel 9. Penilaian Peternak Terhadap Atribut Pelayanan Teknis Budidaya
Atribut Tingkat
Kepentingan Skor
Total Tingkat Kinerja
Skor Total
1 2
3 4
1 2
3 4
Bimbingan teknis 3.1 34.4 56.3 6.2
85 3.1 21.9 56.3 18.7
93 Pelayanan dan
materi bimbingan 0 34.4 59.4
6.2 87
0 46.9 37.5 15.6 86
Penerapan standar produksi
0 12.5 65.6 21.9 99
3.1 62.5 31.3 3.1
75 Ketepatan waktu
panen 75
25 104
3.1 3.1 71.9 21.9
100 Respon terhadap
keluhan 0 56.3 43.7
110 0 18.8 78.1
3.1 91
Rata-rata 97
89
1. Bimbingan Teknis
Berdasarkan hasil penilaian peternak terhadap tingkat kepentingan atribut bimbingan teknis, diperoleh skor sebesar 85. Skor tersebut menunjukkan bahwa
atribut ini dianggap penting oleh peternak. Selain itu, diperoleh tingkat kinerja atribut dengan skor 93. Skor tersebut menunjukkan bahwa atribut ini kinerjanya
dinilai sudah baik oleh peternak plasma. Mayoritas peternak merasa kinerja atribut ini sudah baik 56.25. Bagi sebagian besar peternak, frekuensi
bimbingan teknis yang mereka terima rata-rata seminggu sekali.
65
2. Pelayanan dan Materi Bimbingan
Berdasarkan hasil penilaian peternak terhadap tingkat kepentingan atribut pelayanan dan materi bimbingan, diperoleh skor sebesar 87. Skor tersebut
menunjukkan bahwa atribut ini dianggap penting oleh peternak. Selain itu, diperoleh tingkat kinerja atribut dengan skor 86. Skor tersebut menunjukkan
bahwa atribut ini kinerjanya dinilai sudah baik oleh peternak plasma. Peternak plasma menilai bahwa materi bimbingan yang diberikan sudah sesuai dengan
kebutuhan.
3. Penerapan Standar Produksi
Berdasarkan hasil penilaian peternak terhadap tingkat kepentingan atribut penerapan standar produksi, diperoleh skor sebesar 99. Skor tersebut
menunjukkan bahwa atribut ini dianggap penting oleh peternak. Sedangkan, skor tingkat kinerja atribut adalah sebesar 75. Skor tersebut menunjukkan bahwa
atribut ini kinerjanya dinilai tidak baik oleh peternak plasma. Peternak plasma berpendapat bahwa peternak merasa sulit mencapai standar produksi yang
ditetapkan oleh DUF, mulai dari persiapan budidaya hingga pemanenan.
4. Ketepatan Waktu Panen
Berdasarkan hasil penilaian peternak terhadap tingkat kepentingan atribut ketepatan waktu panen, diperoleh skor sebesar 104. Skor tersebut menunjukkan
bahwa atribut ini dianggap sangat penting oleh peternak. Selain itu, diperoleh tingkat kinerja atribut dengan skor 100. Skor tersebut menunjukkan bahwa atribut
ini kinerjanya dinilai baik oleh peternak plasma. Mayoritas peternak merasa kinerja atribut ini sudah baik 71.88. Menurut peternak plasma, waktu panen
rata-rata berlangsung antara satu sampai tiga hari.
5. Respon terhadap Keluhan
Berdasarkan hasil penilaian peternak terhadap tingkat kepentingan atribut respon terhadap keluhan, diperoleh skor sebesar 110. Skor tersebut menunjukkan
bahwa atribut ini dianggap sangat penting oleh peternak. Selain itu, diperoleh tingkat kinerja atribut dengan skor 91. Skor tersebut menunjukkan bahwa atribut
ini kinerjanya dinilai baik oleh peternak plasma. Sebagian besar peternak merasa
66 kinerja atribut ini sudah baik 78.13, dimana keluhan peternak direspon dengan
baik oleh pihak inti dan dalam waktu yang agak cepat.
7.1.4 Atribut Pelayanan Pasca Panen
Rata-rata skor total kepentingan atribut pelayanan pasca panen adalah 116.3. Skor tersebut menunjukkan bahwa secara umum, atribut-atribut ini
dianggap sangat penting oleh peternak plasma. Sedangkan tingkat kinerja atribut- atribut ini secara umum dinilai sudah cukup baik, dimana nilai rata-rata skor total
kinerja atribut sebesar 95.7. Namun, atribut pemberian bonus yang masuk dalam pelayanan pasca panen ternyata dinilai memiliki kinerja yang tidak baik oleh
peternak plasma, sesuai dengan skor total kinerja atributnya sebesar 65.
Tabel 10.
Penilaian Peternak Terhadap Atribut Pelayanan Pasca Panen
Atribut Tingkat
Kepentingan Skor
Total Tingkat Kinerja
Skor Total
1 2
3 4
1 2
3 4
Kesesuaian harga jual hasil panen
0 15.6 21.9 62.5 111
0 18.8 15.6 65.6 111
Kecepatan pembayaran hasil
panen 0 31.2 68.8
118 6.3 40.6 53.1
111 Pemberian bonus
25 75
120 12.5 71.9 15.6 65
Rata-rata 116.3
95.7
1. Kesesuaian Harga Jual Hasil Panen
Berdasarkan hasil penilaian peternak terhadap tingkat kepentingan atribut kesesuaian harga jual hasil panen, diperoleh skor sebesar 111. Skor tersebut
menunjukkan bahwa atribut ini dianggap sangat penting oleh peternak. Hal ini sejalan dengan tingkat kinerja atribut sebesar 111, yang berarti atribut ini
kinerjanya dinilai sangat baik oleh peternak plasma. Harga jual yang ditetapkan oleh DUF dinilai lebih tinggi dari harga pasar.
2. Kecepatan Pembayaran Hasil Panen
Diperoleh skor sebesar 118. Skor tersebut menunjukkan bahwa atribut ini dianggap sangat penting oleh peternak. Begitu pula dengan tingkat kinerja atribut
sebesar 111, yang berarti atribut ini kinerjanya dinilai sudah sangat baik oleh peternak plasma. Berdasarkan keterangan sebagian besar peternak, kecepatan
67 pembayaran merupakan keunggulan DUF dibandingkan perusahaan kemitraan
lain yang pernah mereka ikuti. Pembayaran hasil panen dilakukan oleh pihak DUF dalam waktu maksimal lima hari setelah pemanenan dilakukan sesuai dengan
waktu yang dijanjikan.
3. Pemberian Bonus
Diperoleh skor sebesar 120. Skor tersebut menunjukkan bahwa atribut ini dianggap sangat penting oleh peternak. Sedangkan, skor tingkat kinerja atribut
adalah sebesar 65. Skor tersebut menunjukkan bahwa atribut ini kinerjanya dinilai tidak baik dan belum sesuai dengan harapan peternak plasma. Menurut para
peternak plasma, kebijakan bonus yang ditetapkan oleh DUF sedikit dan sulit untuk didapatkan.
7.2 Analisis Kesesuaian Skor Kepentingan dan Kinerja
Tingkat kesesuaian yang dimaksud merupakan perbandingan antara nilai kepentingan dan kinerja. Tingkat kepentingan adalah tingkat harapan peternak
plasma terhadap atribut pelayanan inti, sedangkan tingkat kinerja adalah semua tindakan yang dilakukan oleh pihak inti untuk mengelola dan menjalankan usaha
kemitraannya. Analisis kesesuaian dilakukan untuk mendapatkan urutan prioritas
peningkatan kualitas pelayanan kemitraan. Nilai tingkat kesesuaian sebesar 100 persen atau lebih menunjukkan bahwa kinerja suatu atribut kemitraan telah
memenuhi keinginan peternak plasma. Dari seluruh nilai kesesuaian yang diperoleh, diketahui bahwa hanya empat atribut yang sudah sesuai dengan
keinginan peternak. Sebagian besar nilai tingkat kesesuaian adalah kurang dari 100 persen. Hasil perhitungannya dapat dilihat pada Tabel 11.
68
Tabel 11. Tingkat Kesesuaian Antara Skor Kepentingan dan Skor Kinerja
Prioritas ke-
Atribut Skor
Kepentingan Skor
Kinerja Tingkat
Kesesuaian 1
Penerapan kontrak harga DOC 114
52 45.61
2 Harga kontrak Pakan
116 59
50.86 3
Pemberian bonus 120
65 54.17
4 Penerapan standar produksi
99 75
75.76 5
Kualitas pakan 117
91 77.78
6 Harga obat dan vaksin
105 83
79.05 7
Kualitas DOC 124
101 81.45
8 Respon terhadap keluhan
110 91
82.73 9
Kualitas obat dan vaksin 106
90 84.91
10 Kecepatan pembayaran hasil panen
118 111
94.07 11
Ketepatan waktu panen 104
100 96.15
12 Pelayanan dan materi bimbingan
87 86
98.85 13
Kesesuaian harga jual hasil panen 111
111 100.00
14 Prosedur penerimaan menjadi mitra
96 104
108.33 15
Bimbingan teknis 85
93 109.41
16 Jadwal pengiriman pakan dan DOC
106 119
112.26
Keterangan :
52 114
� 100, dan perhitungan selanjutnya adalah serupa Berdasarkan Tabel 11, diketahui bahwa atribut yang memiliki nilai
kesesuaian paling kecil adalah penerapan harga DOC maupun harga pakan. Nilai ini menunjukkan bahwa kinerja DUF terhdap atribut ini masih jauh dari harapan
peternak. Harga yang ditetapkan dalam kontrak masih dianggap mahal oleh para peternak plasma. Harga yang ditetapkan dalam kontrak adalah bersifat tetap,
sedangkan harga pasar selalu berfluktuasi. Pada saat harga sapronak turun secara drastis, tidak diikuti penurunan harga kontrak begitu pula sebaliknya. Kondisi
inilah yang menjadi alasan peternak menyatakan tidak puas dengan harga kontrak sapronak dari DUF. Disamping itu, DUF menyatakan bahwa harga sapronak
ditetapkan dengan diikuti oleh penetapan harga ayam hidup yang cukup tinggi pula, sehingga tidak akan merugikan bagi peternak plasma.
7.3 Perhitungan Importance Performance Analysis IPA