Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Harga Lahan

Rentm 2 BR1 BR2 BR3 M d jarak dalam meter Gambar 4. Kurva Bid-Rent Individu Sumber : McCann 2001 McCann 2001 juga menjelaskan alokasi lahan permukiman dengan preferensi yang relatif tinggi terhadap asessibilitas. Dalam kondisi tertentu, elastisitas pendapatan terhadap permintaan asksessibilitas lebih tinggi dibandingkan elastisitas pendapatan terhadap permintaan ruang. Kelompok dengan pendapatan tinggi akan lebih memilih untuk tinggal di pusat kota. Sedangkan kelompok dengan pendapatan menengah akan memilih untuk tinggal di daerah yang berdekatan dengan pusat kota. Hal ini berdasarkan elastisitas pendapatan masing-masing kelompok terhadap permintaan asksessibilitas. Kondisi ini dapat dilihat pada gambar 5. Rentm 2 W Kurva Bid-Rent untuk berpendapatan tinggi Kurva Bid-Rent untuk berpendapatan menengah Kurav Bid-Rent untuk berpendapatan rendah M d jarak dalam meter dh dm d1 Gambar 5. Alokasi Lahan Permukiman dengan Preferensi yang Relatif Tinggi Terhadap Aksessibilitas Sumber : McCann 2001 Gambar tersebut menunjukkan bahwa kelompok yang memiliki pendapatan tinggi akan memilih tinggal di daerah yang memiliki jarak sebesar dh dari pusat kota M. Kelompok yang berpendapatan menengah akan tinggal di daerah yang berdekatan dengan perbatasan dh. Jarak lahan permukiman kelompok yang berpendapatan menengah adalah sebesar dm dari pusat kota M. Sementara itu kelompok yang berpendapatan rendah akan menempati wilayah pinggir kota yang memiliki jarak sebesar d1 dari puast kota M. Semakin dekat dengan pusat kota maka harga lahan semakin tinggi jika dibandingkan harga lahan yang jauh dari pusat kota. Hal ini karena aksessibilitas terhadap lahan tersebut. Faktor lain yang dapat mempengaruhi harga lahan yaitu status lahan, jarak bidang ke jalan raya, status jalan, bentuk lahan dan topografi lahan. Lahan yang sudah memiliki sertifikasi hak milik secara teori memiliki harga yang lebih tinggi jika dibandingkan lahan yang belum memiliki sertifikasi hak milik. Jarak bidang lahan dari jalan raya dan status jalan raya tersebut juga menyebabkan perbedaan pada penetapan harga lahan. Lahan yang terisolir secara alami, akibat akses menuju lahan yang tidak memadai, dapat direkayasa dengan pembangunan jalan raya yang dapat menjadikan lahan terbuka dari isolasi sehingga memiliki akses terhadap kawasan lain yang lebih maju. Hal ini akan mendorong mobilitas penduduk dan aktivitas yang menyertainya sehingga meningkatkan harga lahan. Harga lahan lebih tinggi jika lahan dekat dengan jalan arteri. Bentuk lahan dan topografi lahan juga memiliki faktor penentu dalam penetapan harga lahan. Lahan yang memiliki bentuk segiempat memiliki harga yang lebih tinggi dibandingkan lahan dengan bentuk lainnya. Begitu juga dengan lahan yang bertopografi datar memiliki harga lebih tinggi dibandingkan dengan lahan yang bertopografi bergelombang bahkan miring.

3.2 Kerangka Pemikiran Operasional

Kawasan wisata Gunung Salak Endah GSE merupakan salah satu tempat wisata yang ada di Kabupaten Bogor, dengan adanya tempat wisata ini dapat memperlancar dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat sekitar, karena dengan banyaknya wisatawan yang datang berkunjung. Hal ini juga diikuti oleh peningkatan permintaan terhadap lahan di sepanjang akses menuju kawasan wisata Gunung Salak Endah GSE. Oleh karena itu, dilakukan penelitian dengan tujuan mengidentifikasi karakteristik masyarakat dalam menjual lahan dan mengidentifikasi motivasi masyarakat dalam menjual lahan. Selain itu juga, penelitian ini bertujuan mengidentifikasi faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi harga lahan di sekitar kawasan wisata Gunung Salak Endah GSE sehingga dapat diidentifikasi faktor-faktor yang paling menentukan tinggi rendahnya nilai perubahan harga lahan yang terjadi. Penilaian harga lahan berdasarkan market price, diharapkan dapat menghindari terjadinya spekulasi harga lahan terutama dalam masalah pembangunan publik. Selain itu, juga diharapkan dapat menjadi masukan dalam perumusan kebijakan pemerintah kedepannya. Data primer yang diperoleh dari hasil wawancara menggunakan kuesioner kepada responden kemudian dihitung dan dianalisis dengan metode yang digunakan dalam penelitian ini. Data sekunder diperoleh dari kantor desa setempat. Harga lahan yang diperoleh dikonversi atau diselaraskan terlebih dahulu sehingga menjadi comparable. Hasil adjustment harga lalu dibandingkan dan dianalisis besarnya perbandingan harga lahan beberapa tahun ke belakang dengan tahun sekarang. Hasil adjustment harga kemudian juga dianalisis dengan regresi model double log untuk mengidenifikasi faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi harga lahan di sekitar kawasan wisata Gunung Salak Endah GSE. Setelah melakukan analisis terhadap perubahan harga lahan dan faktor- faktor apa saja yang mempengaruhi harga lahan di sekitar kawasan wisata Gunung Salak Endah GSE, dapat dirumuskan rekomendasi bagi instansipemegang kebijakan yang terkait kebijakan sumberdaya lahan dan Rencana Tata Ruang Wilayah. Kerangka pemikiran penelitian ini berdasarkan uraian di atas maka dapat digambarkan sebagai berikut ini: