Kolesterol Komposisi Kimia Daging Belut Sawah

Perubahan asam lemak di dalam metabolisme tubuh baik berupa desaturasi dan elongasi disajikan pada Gambar 13. Gambar 13 Metabolisme asam kemak Sumber: O’Keefe 2002

4.3.7 Kolesterol

Kolesterol merupakan substrat yang tidak larut air untuk pembentukan beberapa zat esensial, yaitu sintesa asam empedu yang penting untuk penyerapan lemak serta hormon seperti testosteron, estrogen, dihydroepidanrosterone, progesteron dan kortisol. Bersama-sama dengan paparan sinar matahari, kolesterol dibutuhkan untuk menghasilkan vitamin D. Kolesterol diproduksi dalam tubuh terutama oleh hati tetapi jika produksi kolesterol berlebihan dapat meningkatkan risiko penyumbatan pembuluh arteri Colpo 2005. Analisis kandungan kolesterol dilakukan untuk mengetahui kandungan kolesterol pada belut. Hasil analisis kandungan kolesterol belut segar dan belut goreng disajikan pada Gambar 14. Gambar 14 Kandungan kolesterol belut sawah: basis basah; basis kering Kandungan kolesterol rata-rata belut segar adalah 30,15 mg100 gram dan belut goreng adalah 170,44 mg100 gram. Selama proses pengolahan terjadi perubahan terhadap komponen lemak, yaitu asam lemak dan kadar kolesterol. Proses penggorengan dapat menambah kandungan lemak dan memperbesar penguapan Zaitsev et al. 1969 dalam Suwandi 1990 karena minyak merupakan lemak cair Winarno 2008. Pada proses penggorengan, volume minyak yang masuk ke dalam 100 gram bahan adalah 24 ml yang didapatkan dari selisih volume minyak sebelum dan setelah penggorengan. Kandungan lemak yang bertambah pada bahan pangan dapat menyebabkan meningkatnya kandungan kolesterol pada bahan tersebut. Abiona et al. 2011 menyatakan kandungan asam lemak jenuh pada minyak kelapa dapat meningkatkan kandungan kolesterol pada bahan yang digoreng. Kandungan asam lemak jenuh pada minyak kelapa sebesar 59,24 . Minyak kelapa sawit yang digunakan mengandung pitosterol. Pitosterol mengandung 28-29 atom steroid alkohol. Pitosterol dan kolesterol memiliki struktur yang sama tetapi pitosterol memiliki tambahan metil atau etil pada rantai cabangnya. Pitosterol utama dalam minyak kelapa sawit adalah sitosterol 350-410 µgg minyak, campesterol 140-180 µgg minyak, stigmasterol 70-100 µgg minyak, dan avenasterol 0-30 µgg minyak Tabee 2008. 30,15 170,44 142,89 222,71 50 100 150 200 250 segar goreng Liebermann - Buchard Colour Reaction yang digunakan dalam menghitung kadar kolesterol pada sampel merupakan metode dengan tahap ekstraksi. Metode ini menghitung kadar kolesterol dan sterol lain yang terkandung dalam bahan Kenny 1952. Hal ini memungkinkan terhitungnya sterol lain dalam bahan selain kolesterol. Sterol lain yang terhitung dapat berasal dari sterol-sterol yang terdapat dalam minyak goreng. Variasi kolesterol dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain spesies, ketersediaan makanan, umur, seks, suhu air, lokasi geografis, dan musim Sampaio et al. 2006. Perbandingan kadar kolesetrol belut dengan komoditas perikanan lain disajikan pada Tabel 5. Tabel 5 Kandungan kolesterol beberapa komoditas lainnya No. Jenis makanan Kolesterol mg100 g 1. Fresh water clam 125 2. Short necked clam 76 3. Hard clam 69 4. Japanese oyster 76 5. Scallap 50 6. Udang 132 7. Kepiting 53 8. Telur ayam kuning telur 1030 9. Daging sapi 54 10. Tuna 50 11. Skipjack 64 Sumber : Okuzumi dan Fujii 2000 5 KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan