Bahan penolong merupakan baha yang ikut dalam proses produksi tetapi tidak nampak dalam produk akhir. Bahan penolong yang digunakan dalam proses produksi setiap produk di PT. Invilon Sagita adalah air. Dalam proses produksi air digunakan sebagai
pendingin setelah produk dicetak dengan mesin extruder.
2.5.3. Uraian Proses Produksi
Untuk memproduksi pipa, maka proses produksi terdiri dari beberapa tahapan berikut: 1. Pencampuran
Pencampuran dilakukan berdasarkan tipe produk yang akan diproduksi. Tiap tipe produk terdiri dari komposisi bahan yang berbeda. Sebelum bahan dicampur, semua bahan yang diperlukan untuk memproduksi produk tertentu ditimbang dengan
timbangan manual. Setelah ditimbang, bahan resin dan tepung CaCO3 dibawa dengan kereta sorong dan secara langsung dijatuhkan dalam mesin pencampur mesin mixer untuk dicampur. Pencampuran dilakukan dengan cara mengaduk bahan-bahan
tersebut hingga merata. Pencampuran tersebut menggunakan arus listrik. Pada saat pencampuran juga ditambahkan zat – zat kimia Titanium Ti, Stearic Acid SA dan Kalium Nitrat dan zat pewarna sesuai tipe dan warna produk yang akan diproduksi.
Hasil pencampuran dalam bentuk tepung dan ditampung dalam bin chamber.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2. Pemanasan Bahan-bahan baik yang dalam bentuk tepung maupun butiran kemudian dialirkan ke mesin pemanas dengan menggunakan pipa
dan kereta sorong untuk produk selang. Bahan-bahan tersebut dicampur dan dipanaskan dengan mesin extruder pada suhu 180 °C – 200 °C hingga bahan berubah menjadi bentuk cair.
3. Pencetakan Bahan-bahan yang telah cair dialirkan ke alat cetak yang berada di ujung mesin extruder dengan memanfaatkan daya tekan dari
bahan yang masuk ke mesin pemanas. Proses pencetakan menggunakan cetakan dengan ukuran diameter pipa selang atau ukuran pintu yang diinginkan. Pada proses pencetakan, cetakan dipanaskan dengan arus listrik melalui elemen-elemen dengan suhu
berkisar antara 180 °C – 220 °C. Apabila terjadi kerusakan pada pencetakan maka pipa yang rusak akan dibawa ke tempat penyimpanan sementara untuk didaur ulang.
4. Pendinginan Proses pendinginan dilakukan dengan air dalam sebuah tangki pendingin cooler tank. Pada proses pendinginan air dialirkan
langsung ke kolam air yang berada pada bagian belakang pabrik secara otomatis dengan menggunakan mesin pemompa air untuk mengalirkan air tersebut sehingga proses pendinginan dapat berjalan dengan baik.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
5. Penyablonan Proses penyablonan dilakukan secara otomatis setelah selesai dilakukan pendinginan. Mesin melakukan penyablonan dengan cara
menyablon pipa yang keluar dari mesin pendingin dengan jarak yang telah ditentukan. Bahan yang digunakan untuk menyablon adalah tinta.
6. Pemotongan Pipa yang telah melalui proses penyablonan dan telah berbentuk pipa secara utuh, dipotong sesuai dengan ukuran yang telah
ditentukan. Proses pemotongan dilakukan menggunakan gergaji secara otomatis. Apabila terjadi kerusakan pada pemotongan maka pipa yang rusak akan dibawa ke tempat penyimpanan sementara untuk didaur ulang.
7. Pencetakan Kepala Setelah proses pemotongan dan penyablonan, pipa dibawa ke bagian pencetakan kepala. Proses pencetakan kepala dilakukan pada
mesin pemanas. Ujung pipa dimasukkan ke dalam mesin dengan cetakan yang telah disesuaikan. Pencetakan kepala pipa tersebut hanya untuk beberapa tipe produk pipa sesuai dengan permintaan konsumen.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
8. Pengepakan Produk-produk yang telah selesai melewati proses produksi kemudian dibawa ke bagian pengepakan. Untuk pipa dan selang
dengan ukuran kecil, pengepakan dilakukan dengan mengikat pipa dalam jumlah tertentu. Setelah seluruh produk selesai diproduksi dan dikemas, produk-produk tersebut disimpan di gudang produk jadi menunggu proses
pengiriman kepada konsumen.
2.5.4. Mesin dan Peralatan