16 3
Syarat Teknis Syarat teknis adalah syarat-syarat yang berhubungan dengan
penampilan lembar kerja praktikum. Syarat-syarat teknis tersebut adalah: a
Tulisan Tulisan dalam lembar kerja praktikum diharapkan
memperhatikan hal-hal berikut : 1
Menggunakan huruf cetak dan tidak menggunakan huruf latin atau romawi
2 Menggunakan huruf tebal yang agak besar untuk topik
3 Menggunakan maksimal 10 kata dalam satu baris
4 Menggunakan bingkai untuk membedakan kalimat perintah
dengan jawaban peserta didik 5
Memperbandingkan antara huruf dan gambar secara serasi b
Gambar Gambar yang baik adalah yang menyampaikan pesan secara
efektif pada penggunaan lembar kerja praktikum. c
Penampilan Penampilan dibuat agar menarik.
26
4 Syarat Evaluasi
Selain ketiga syarat diatas, syarat lain yang penting adalah evaluasi. Syarat evaluasi ini berkenaan dengan tujuan pembuatan lembar kerja
praktikum yaitu membantu peserta didik mencapai kompetensi belajar. Melalui evaluasi, maka akan diketahui sejauh mana peserta didik
mencapai kompetensi tersebut.
27
b. Model Project Based Learning PjBL
26
Irma Rosma Indriyani, Pengembangan LKS Fisika Berbasisn Siklus Belajar Learning Cycle 7E untuk Meningkatkan hasil Belajar dan Mengembangkan Kemampuan Berpikir Kritis pada
Siswa SMA Kelas X Pokok Bahasan Elektromagnetik, Tesis, Yogyakarta: Universitas AhmadDahlan, 2013, h. 17-18 mengutip Darmodjo, Kaligis, Pendidikan IPA II, Jakarta : Dirjen Dikti, 1993, h. 41-
46.
27
Alex Sandria Jaya Wardhana, Loc. Cit.
17 Model pembelajaran merupakan suatu pola mengajar yang menerangkan
proses menyebutkan dan menghasilkan situasi lingkungan tertentu yang menyebabkan peserta didik berinteraksi dengan cara terjadinya perubahan
khusus terhadap tingkah laku peserta didik. Project based learning organizes learning around projects and
involves the students in authentic situations where they can explore and apply the subject matter to problems that are complex and
relevant to the professional practice for which they are preparing.
28
Pembelajaran berbasis proyek menyelenggarakan pembelajaran proyek dan melibatkan peserta didik dalam situasi otentik di mana
peserta didik dapat mengeksplorasi dan menerapkan materi pelajaran untuk masalah yang kompleks dan relevan dengan praktik
profesional yang disiapkan peserta didik. Project Based Learning model which lays its foundations on project
studies is an approach which positions the learners in the centre of the learning process and prepares them to the actual life by
exposing them to real life problems.
29
Pembelajaran berbasis proyek adalah model yang meletakkan dasar pada pembelajaran proyek
dengan pendekatan peserta didik pusat belajar dan penyelidikan yang berkaitan dengan masalah yang terdapat dalam kehidupan
sehari-hari peserta didik.
Project-based Learningis a key strategy for creating independent thinkers and learners. Children solve real-world problems by
designing their own inquiries, planning their learning, organizing their research, and implementing a multitude of learning
strategies.
30
Pembelajaran berbasis proyek merupakan kunci untuk menciptakan peserta didik memiliki pemikiran independen. Peserta
didik memecahkan masalah dunia nyata dengan merancang pertanyaan, perencanaan pembelajaran, mengorganisir penelitian,
dan menerapkan strategi dalam pembelajaran.
28
C. L. Chiang, H. Lee, “The Effect of Project-Based Learning on LearningMotivation and Problem-
Solving Ability of Vocational High School Students”, International Journal of Information and Education Technology, Vol. 6, No. 9, September 2016, h. 709-712.
29
Burcu Gulay Tascı, “Project Based Learning from Elementary School to College, Tool:Architecture
”, Procedia - Social and Behavioral Sciences, 2015, h. 770 – 775.
30
Bell, Stephane, “Project-Based Learning for the 21 st Century: Skills for the Future”, Routledge Taylor Francis Group, 2010, h. 39-43.
18 Berdasarkan beberapa pengertian model pembelajran project based learning
di atas dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran project based learning merupakan aktivitas pembelajaran yang menekankan pada suatu permasalahan
yang terjadi secara autentik nyata di kehidupan sehari-hari melalui kerja kelompok secara sistematis sehingga peserta didik dapat menyusun
pengetahuannya sendiri, mengembangkan keterampilan berpikir tingkat tinggi, mengembangkan kemandirian, meningkatkan kepercayaan dirinya dan dapat
menghasilkan suatu produk. Hasil penelitian the AutoDesk Foundation tentang karakteristik Project
Based Learning,yaitu: a.
peserta didik membuat keputusan tentang sebuah kerangka kerja; b.
adanya permasalahan atau tantangan yang diajukan kepada peserta didik;
c. peserta didik mendesain proses untuk menentukan solusi atas
permasalahan atau tantangan yang diajukan; d.
peserta didik secara kolaboratif bertanggungjawab untuk mengakses dan mengelola informasi untuk memecahkan permasalahan;
e. proses evaluasi dijalankan secara kontinu;
f. peserta didik secara berkala melakukan refleksi atas aktivitas yang
sudah dijalankan; g.
produk akhir aktivitas belajar akan dievaluasi secara kualitatif; h.
situasi pembelajaran sangat toleran terhadap kesalahan dan perubahan.
31
Project based learning merupakan pendekatan pembelajaran yang memberikan kebebasan kepada peserta didik untuk merencanakan aktivitas
31
Wena, Made, Strategi Pembelajaran Inofatif Kontemporer : Suatu Tinjauan Konseptual Operasional, Jakarta: Bumi Aksara, 2012, h.145 mengutip Thomas, dkk, Project Based Learning: A
Handbook of Middle and High School Teacher, Novato: The Buck Institute for Education, 1999.
19 belajar, melaksanakan proyek secara kolaboratif, dan pada akhirnya
menghasilkan produk kerja yang dapat dipresentasikan kepada orang lain Langkah-langkah pembelajaran dalam Project Based Learning sebagaimana
yang dikembangkan oleh The George Lucas Educational Foundation terdiri dari:
32
a. Penentuan Pertanyaan Mendasar Start With the Essential Question Pembelajaran dimulai dengan pertanyaan esensial, yaitu pertanyaan yang
dapat memberi penugasan peserta didik dalam melakukan suatu aktivitas. Mengambil topik yang sesuai dengan realitas dunia nyata dan dimulai
dengan sebuah investigasi mendalam. Pendidik berusaha agar topik yang diangkat relevan untuk para peserta didik.
b. Mendesain Perencanaan Proyek Design a Plan for the Project Perencanaan dilakukan secara kolaboratif antara pendidik dan peserta
didik. Dengan demikian peserta didik diharapkan akan merasa “memiliki”
atas proyek tersebut. Perencanaan berisi tentang aturan main, pemilihan aktivitas yang dapat mendukung dalam menjawab pertanyaan esensial,
dengan cara mengintegrasikan berbagai subjek yang mungkin, serta mengetahui alat dan bahan yang dapat diakses untuk membantu penyelesaian
proyek. c. Menyusun Jadwal Create a Schedule
32
Barokah Hanastia, “Pengembangan LKS PjBL untuk Melatih Sikap Ilmiah Siswa SMA”, Skripsi, 2016, h. 11-12.
20 Pendidik dan peserta didik secara kolaboratif menyusun jadwal aktivitas
dalam menyelesaikan proyek. Aktivitas pada tahap ini antara lain: 1 membuat timeline untuk menyelesaikan proyek, 2 membuat deadline
penyelesaian proyek, 3 membawa peserta didik agar merencanakan cara yang baru, 4 membimbing peserta didik ketika mereka membuat cara yang
tidak berhubungan dengan proyek, dan 5 meminta peserta didik untuk membuat penjelasan alasan tentang pemilihan suatu cara.
d. Memonitor Peserta Didik dan Kemajuan Proyek Monitor the Students and the Progress of the Project
Pendidik bertanggungjawab untuk melakukan monitor terhadap aktivitas peserta didik selama menyelesaikan proyek. Monitoring dilakukan dengan
cara menfasilitasi peserta didik pada setiap proses. Dengan kata lain pendidik berperan menjadi mentor bagi aktivitas pesertadidik. Agar
mempermudah proses monitoring, dibuat sebuah rubrik yangdapat merekam keseluruhan aktivitas yang penting.
e. Menguji Hasil Assess the Outcome Penilaian dilakukan untuk membantu pendidik dalam mengukur
ketercapaian standar, berperan dalam mengevaluasi kemajuan masing- masing peserta didik, memberi umpan balik tentang tingkat pemahaman
yang sudah dicapai peserta didik, membantu pendidik dalam menyusun strategi berikutnya.
21 f. Mengevaluasi Pengalaman Evaluate the Experience
Pada akhir proses, pendidik dan peserta didik melakukan refleksi terhadap aktivitas dan hasil proyek yang sudah dijalankan. Proses refleksi dilakukan
baik secara individu maupun kelompok. Pada tahap ini peserta didik diminta untuk mengungkapkan perasaan dan pengalamanya selama menyelesaikan
proyek. Pendidik dan peserta didik mengembangkan diskusi dalam rangka memperbaiki kinerja selama proses pembelajaran, sehingga pada akhirnya
ditemukan suatu temuan baru new inquiry untuk menjawab permasalahan yang diajukan pada tahap pertama pembelajaran.
3. Percobaan Melde