Karya Tulis H.B. Jassin Cara kerja H.B. Jassin dalam menerjemahkan Al-Qur’an

39 baik. Inilah awal jabatannya sebagai redaktur berbagai majalah sastra dan budaya, seperti Pandji Poestaka dan Pantja Raja, lalu setelah Indonesia merdeka, di Mimbar Indonesia, Zenith, Kisah, Sastra, Bahasa dan Budaya, Buku Kita, Medan Ilmu Pengetahuan, dan Horison. Bekas Lektor Sastra Indonesia Modern Fakultas Sastra UI ini tetap belajar sambil mengajar. Gelar sarjana sastra diraihnya pada 1957, dan doktor honoris causa, delapan belas tahun kemudian -- keduanya di FS UI. Ia juga sempat mendalami ilmu perbandingan sastra di Universitas Yale, AS. Ia menguasai bahasa Inggris, Belanda, Prancis, dan Jerman. Nama lengkap Jassin adalah Hans Bague Jassin, lahir 31 juli 1917 di Gorontalo Sulawesi Utara, dan wafat pada tanggal 11 Maret tahun 2000. Berpendidikan Guovernements. H.I.S. Gorontalo tamat 1932, H.B.S-B 5 tahun di Medan tamat 1939, Fakultas Sastra Universitas Indonesia tamat 1957, kemudian memperdalam pengetahuaan dalam bidang Ilmu perbandingan Kesusataraan di Universitas Yale, Amerika Serikat 1953-1959, dan terkhir menerima gelar Doctor Honoris Causa dari Universitas Indonesia 1957. 69

2. Karya Tulis H.B. Jassin

Dalam opini umum yang berkembang saat ini, salah satu unsur penting yang dapat dijadikan tolak ukur dalam menilai kualitas keilmuan seorang tokoh 69 Pamusuk Eneste, Leksikon Kesusastaraan Indonesia Modern, Jakarta: PT. Jambatan, 1990, edisi baru, h. 73-75 40 adalah berupa banyaknya jumlah dan sejauh mana bobot karya tulis yang dihasilkannya. Di antara berbagai karya hasil terjemahannya antara lain saat ini telah terkumpul di Pusat Dokumentasi Sastra H.B. jassin adalah: Chushingura karya Sakat Syioya, Renungan Indonesia karya Syahrasad 1947, Terbang Malam Karya A. De St Exupery, Kisah-kisah dari Rumania, Api Islam karya Syed Ameer Ali, Cerita Panji dalam Perbandingan, bersama Zuber Usman karya R.M.Ng.Poerbatjaraka, Max Havelar karya Multatuli 1972, Kian Kemari Indonesia dan Belanda dalam Sastra, The Complette Poems of Chairil Anwar dikerjakan bersama Liau Yoek fang, Al- Qur’an Bacaan Mulia yang telah di terbitkan beberapa kali 1978, 1982, dan 1990. Dan beberapa karya di mana ia betindak sebagian editor karya-karya tersebut di antaranya, adalah: Pancaran Cita 1946, Kesusastraan Indonesia di Masa Jepang 1948, Amir Hamzah Raja Penyair Pujangga Baru 1962, Pujangga Baru: Prosa dan Puisi 1963, Angkatan 66; Prosa dan puisi 1968, Kontroversi Al- Qur’an Berwajah puisi 1995. Di tengah berbagai kesibukan dan aktifitasnya sebagai seorang penulis akademis dan lain sebagainya, ternyata Jassin memiliki beberapa catatan menarik, selain untuk kegiatan dalam dunia pendidikan seperti pada tahun 1939 ia bekerja di Kantor Asisten Gorontalo, kemudian di Balai Pustaka ia bergelut cukup lama, 41 sekitar tujuh tahun 1940-1947, dan terakhir pada Lenbaga Bahasa dan Budaya pada tahun 1953-1975. 70

3. Cara kerja H.B. Jassin dalam menerjemahkan Al-Qur’an

a. Dengan cara mempelajari berbagi terjemahan dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Asing. b. Cara menyusun baris-baris sajak dipertimbangkan. Dari sudut irama yang bertalian dengan pengaturan nafas, dari sudut keteraturan bunyi demi kenikmatan pendengaran dan juga dari sudut kesatuan isi kalimat atau bagian-bagian kalimat. c. Adakalanya demi irama persajakan ia menerjemahkan menurut akibat dari apa yang diterbitkan oleh kata. d. Dengan mempergunakan berbagai kamus Arab dengan keterangan dalam Bahasa Asing, daftar kata, dan buku-buku ilmu bantu untuk menyokong pengertian, sebagimana dinyatakan sendiri oleh HB. Jasiin. 71

4. Hambatan-hambatan dan Tanggapan Tokoh Penerjemah Al-Qur’an