3.000.000 per orang. Biaya tersebut sudah termasuk semuanya, tidak ada biaya tambahan lain kecuali pada saat ingin kembali ke Tanah Air. Satu hari
sebelum kembali ke Tanah Air, jamaah diminta secara sukarela untuk memberikan sumbanganbagi pembangunan masjid yang ada di Tangerang.
Penyaluran dana ini tidak fiktif karena setelah membayar, para jamaah mendapat kwitansi bukti sumbangan dari masjid yang bersangkutan.
KBIH ini juga secara rutin sering memberikan santunan kepada kaum dhuafa di sekitar tempat KBIH ini berada. Sehingga masyarakat sangat senang
dan memandang baik KBIH ini.
B. Persoalan Yang Dihadapi KBIH Kaitannya Dengan Kebijakan
Pengelolaan Dana Bimbingan Haji di Indonesia
Keputusan Menteri Agama RI Nomor 396 Tahun 2003 Tentang Perubahan Atas Keputusan Menteri Agama RI Nomor 371 Tahun 2002
Tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah dalam pasal 32 ayat 4 menyebutkan bahwa KBIH tidak dibenarkan memungut biaya kecuali biaya
bimbingan dan atas dasar kesepakatan dengan peserta bimbingan. Kemudian dalam Keputusan Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umroh Nomor
D406 Tahun 2008 Tentang Penetapan Perpanjangan Izin Kelompok Bimbingan Ibadah Haji KBIH Sebagai Pembimbing Ibadah Haji
menyebutkan bahwa KBIH boleh memungut biaya bimbingan maksimal
sebesar Rp 2.500.000,00 per orang dengan persetujuan Kepala Kantor Wilayah masing-masing.
Permasalahan yang dihadapi oleh KBIH kaitannya dengan kebijakan- kebijakan tersebut adalah batas maksimal biaya yang ditetapkan oleh
Departemen Agama dirasa kurang, karena banyaknya kegiatan yang harus dilakukan oleh KBIH yang berkaitan dengan bimbingan membutuhkan
banyak dana, selama ini KBIH berusaha untuk menyederhanakan bentuk bimbingannya, seperti penyewaan narasumber, begitu pula dengan intensitas
bimbingan. Sebenarnya KBIH ingin melakukan bimbingan sesering dan seintens mungkin tapi karena terbentur dengan masalah dana yang telah
ditetapkan maka KBIH berusaha untuk menyederhanakan tanpa mengurangi kualitas bimbingan haji itu. Biaya yang dikeluarkan untuk bimbingan cukup
besar mulai dari biaya operasionalnya seperti sewa tempat atau alat sound system, biaya untuk memanggil narasumber, kemudian hal yang paling utama
adalah biaya atau gaji pembimbing yang hanya dibayar satu tahun sekali, padahal pembimbing itu bekerja selama satu tahun dan tidak dibayar per bulan
atau setiap kali bimbingan, gaji yang diterima oleh pembimbing sangat kecil, tidak sesuai dengan kerjanya selama satu tahun, karena itu banyak
pembimbing yang mencari pekerjaan lain sehingga terkadang pembimbing ada yang berhalangan hadir pada saat bimbingan.
Kendala lain yang dihadapi KBIH adalah adanya peraturan yang mengatur tentang keberangkatan haji, jadi bagi orang yang sudah
melaksanakan ibadah haji boleh melaksanakan ibadah haji lagi setelah lima tahun, ini juga menjadi permasalahan bagi KBIH karena setiap tahun KBIH
pasti memberangkatkan pembimbing haji yang sama, jika peraturan tersebut diberlakukan maka ini akan menjadi kendala besar bagi KBIH khususnya
dalam hal bimbingan di Arab Saudi, karena melakukan bimbingan haji tidak bisa dilakukan oleh sembarang orang, dibutuhkan orang yang benar-benar
bisa membimbing, paham dan berpengalaman dalam pelaksanaan haji sehingga KBIH akan mengalami kesulitan mencari pembimbing yang bisa
diberangkatkan ke Arab Saudi setiap tahunnya.
C. Strategi ke Depan Pengelolaan Dana Bimbingan Haji Dalam Pemberian