21 c.
Untuk memahami keberadaan budaya atau system eligi yang tercermin
dalam upacara sacapme. 1.3.2 Manfaat
Adapun manfaat yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah : 1.
Menjadi bahan kajian banding terhadap berbagai seni pertunjukan khususnya yang terdapat di Sumatera Utara.
2. Sebagai bahan dokumentasi ilmiah pada Departemen Etnomusikologi
Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara Medan.
1.4 Konsep Dan Teori
1.4.1 Konsep
Konsep adalah rancangan ide atau pengertian yang diabstrakkan dari pengertian konkret, gambaran mental dari objek atau apapun yang ada di luar
bahasa yang digunakan oleh akal budi untuk memahami hal-hal lain Kamus Besar Bahasa Indonesia,1990:456. Menurut R. Merton dalam Koentjaraningrat
1977:32, konsep merupakan defenisi dari apa yang perlu diamati. Konsep juga merupakan unsur pokok dari suatu penelitian Koentjaraningrat,1977:36.
Dari hasil pengamatan, wawancara, dan literatur yang ada, maka dapat dikemukakan konsep-konsep sebagai berikut:
a Kata deskriptif merupakan kata sifat dari deskripsi. Pengertian studi
deskriptif dapat diartikan sebagai; menguraikan gambaran situasi atau kejadian- kejadian yang terdapat didalam studi objek ilmiah. Menurut Echols Shadily
Universitas Sumatera Utara
22 1990:179, deskripsi mempunyai pengertian gambaran atau lukisan. Dalam hal ini
penulis mencoba menguraikan atau menggambarkan tentang kesenian upacara Sacapme agar dapat dijadikan informasi bagi para pembaca yang membutuhkan.
b Menurut Murgianto 1996:156, pertunjukan adalah sebuah
komunikasi yang dilakukan satu orang atau lebih, pengirim pesan merasa bertanggung jawab pada seseorang atau lebih penerima pesan, dan kepada sebuah
tradisi yang mereka pahami bersama melalui seperangkat tingkah laku yang khas. Dalam sebuah pertunjukan harus ada pemain, penonton, pesan yang dikirim, dan
cara penyampaian yang khas. Sesuai dengan konsep di atas maka upacara sacapme dikategorikan sebagai seni pertunjukan, karena dalam setiap pertunjukannya ada
penyaji pemain, penonton, pesan yang dikirim, dan dengan penyampaian yang khas.
c Seni pertunjukan merupakan sesuatu yang berlaku dalam waktu
dengan maksud bahwa peristiwa ini memiliki arti hanya pada saat pengungkapan seni itu berlangsung. Sementara hakikat seni pertunjukan adalah gerak, perubahan
keadaan dengan substansi terletak pada imajinasi serta prosesnya sekaligus, dengan daya rangkum sebagai sarana, cengkeraman rasa sebagai tujuan seninya dan
keterampilan tehnis sebagai bahan. Selain hal tersebut seni pertunjukan dibagi kedalam dua kategori yaitu: 1 seni pertunjukan yang memiliki kegunaan sebagai
tontonan, di mana ada pemisah yang jelas antara penyaji dan penonton, dan 2 seni pertunjukan dengan kegunaan sebagai pengalaman bersama, di mana antara penyaji
dan penonton saling berhubungan Sediawaty,1981:58-60.
Universitas Sumatera Utara
23 d
Istilah sacapme merupakan bahasa Tionghoa yang artinya malam sebelum tahun baru, atau yang biasa disebut imlek. Sacapme ditulis tergabung,
bukan sacap-me yang dapat membuat artinya menjadi lain. Stefanus Akim, 2002 : 45.
e Menurut Stefanus Akim 2002, sacapme mempunyai pengertian
ritual persembahan dan permohonan perlindungan yang diadakan pada malam sebelum bergantinya hari ke tahun yang baru pada kalender Cina. Ritual ini
mengandung unsur magis, karena adanya pemanggilan dewa-dewa pemberi rezeki dan membakar hio yang dipercaya dapat membawa berkah. Berkaitan dengan
pengertian ritual sacapme tentunya menggunakan pengertian yang perlu ditinjau lagi dalam perkembangannya sekarang di mana adanya hubungan trance musik
dalam pelaksanaan ritualnya. Melalui keterangan di atas dapat disimpulkan bahwa kata yang dipakai untuk kesenian ini adalah upacara sacapme, karena sesuai dengan
bahasa asli tionghoa dan sama sekali tidak mengalami perubahan sampai saat ini. f
Trance adalah suatu keadaan dimana seseorang berada dalam keadaan alam bawah sadarnya. Trance dapat diakibatkan oleh beberapa hal, sebagai
contoh musik yang dimainkan secara berulang-ulang dan terus-menerus dalam batas waktu tertentu akan menyebabkan trance bagi pendengarnya. Trance yang
penulis maksudkan disini adalah pembawa upacara yang kesurupan ketika berkomunikasi dengan dewa-dewa.
g Masyarakat adalah sekumpulan manusia yang saling bergaul atau
saling berinteraksi menurut sistem adat- istiadat tertentu yang bersifat kontinu, dan
Universitas Sumatera Utara
24 yang terikat oleh satu rasa identitas bersama Koentjaraningrat,1980:157-161.
Masyarakat Tionghoa yang penulis maksudkan di sini adalah orang-orang Tionghoa yang sudah lama menetap di Jalan Pekong Kelurahan Polonia dan orang-
orang Tionghoa kelahiran Sumatera atau yang sering disebut dengan orang Cina.
1.4.2 Teori