Mata pencaharian Studi Deskriptif Pertunjukan Reog Ponorogo Pada Upacara Perkawinan Masyarakat Jawa Di Desa Kampung Kolam Tembung Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang

mengaku Islam tetapi tidak mau menjalankan ritual secara Islam terutama shalat Nursilah, 2001:51. Berdasarkan keterangan diatas dapat disimpulkan bahwa masyarakat Jawa didesa kampung kolam termasuk kedalam golongan wong putihan. Walupun mereka taat beragama mereka juga masih melakukan hal-hal lain diluar Islam, misalnya seperti melakukan ritual sebelum pertunjukan.

2.6 Mata pencaharian

Berdasarkan data desa tahun 2008, penduduk desa kampung kolam mempunyai mata pencaharian sebagai berikut : 1. Buruh : 1581 orang 2. Petani : 1143 orang 3. Pedagang : 301 orang 4. Supir : 213 orang 5. PNS : 120 orang 6. Pengusaha : 14 orang 7. Peternak : 5 orang Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa mata pencaharian penduduk desa kampung kolam kebanyakan buruh. Keadaan ini sesuai dengan lingkungan yang mereka diami masih banyak terdapat perkebunan, persawahan dan pabrik, juga sesuai dengan kebiasaan masyarakat lapisan bawah yang menjadi buruh kasar dan buruh tani, dan juga sebagai buruh bangunan yang hasilnya hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari yang sangat sederhana. Universitas Sumatera Utara Sebagai petani masyarakat desa kampung kolam menanam padi, pisang, dan ubi kayu karena hanya jenis tanaman itulah yang sesuai dengan iklim daerah desa kolam tersebut. Di desa kampung kolam juga terdapat pabrik dan bangunan-bangunan yang akan dikerjakan oleh masyarakat. Selain itu penduduk desa kampung kolam dapat memperoleh tambahan dengan mengikuti group kesenian reog ini, dari hasil pentas keliling itulah mereka mendapatkan uang untuk membantu biaya hidup mereka masing-masing. Koentjaraningrat menyatakan bahwa “di dalam kenyataan hidup orang Jawa, orang yang masih membeda-bedakan antara orang priyayi yang terdiri dari pegawai negeri dan kaum terpelajar dengan orang-orang kebanyakan yang disebut wong cilik, seperti petani-petani, tukang-tukang, dan pekerja kasar lainnya di samping keluarga keraton dan keturunan bangsawan atau bendera-bendera. Dalam rangka susunan masyarakat ini, secara bertingkat yang berdasarkan gensi-gensi itu, kaum priyayi dan bendera merupakan lapisan atas, sedangkan wong cilik menjadi lapisan masyarakat bawah” Heristina Dewi,1992:38. Dari penjelasan diatas dapat diambil kesimpulan bahwa masyarakat Jawa yang ada di desa kampung kolam masih berstatus sosial rendah, namun istilah wong cilik tidak berlaku bagi masyarakat Jawa didesa kampung kolam karena mereka menganggap mereka semua sama. Aktivitas masyarakat Jawa didesa kampung kolam kebanyakan sebagai buruh dan petani.

2.7 Kesenian