Perumusan Masalah Kerangka Konseptual Hipotesis Penelitian Terdahulu

Filza Lianda : Pengaruh Kepuasan Dan Kepercayaan Mahasiswi Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi USU Terhadap Keputusan Pembelian Ulang Sampo Sunsilk, 2009.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang ada, maka perumusan masalah pada penelitian ini adalah: “Apakah kepuasan dan kepercayaan Mahasiswi Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi USU berpengaruh terhadap keputusan pembelian ulang sampo Sunsilk?”

C. Kerangka Konseptual

Kerangka konseptual merupakan penjelasan secara teoritis hubungan antar variabel yang akan diteliti Sugiyono, 2005:49. Pembelian ulang menunjukkan pembelian yang terjadi setelah konsumen mempunyai pengalaman dengan produk maupun perusahaan sebagai indikasi adanya kepuasan dan kepercayaan Schiffman dan kanuk dalam Suwandi, 2007:3. Berdasarkan teori diatas maka dapat dibuat skema sistematis kerangka konseptual sebagai berikut: Gambar 1.1 Kerangka konseptual Sumber: Berdasarkan Teori Schiffman dan Kanuk dalam suwandi 2007, Diolah.

D. Hipotesis

Hipotesis penelitian ini sebagai berikut: Kepuasan dan Kepercayaan Mahasiswi Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi USU berpengaruh terhadap Keputusan Pembelian ulang sampo Sunsilk. Kepercayaan X 2 Keputusan Pembelian Ulang Y Kepuasan X 1 Filza Lianda : Pengaruh Kepuasan Dan Kepercayaan Mahasiswi Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi USU Terhadap Keputusan Pembelian Ulang Sampo Sunsilk, 2009.

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui dan menganalisis Pengaruh Kepuasan dan Kepercayaan Mahasiswi Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi USU terhadap Keputusan Pembelian ulang sampo Sunsilk.

2. Manfaat Penelitian

a. Bagi perusahaan Penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan untuk meningkatkan kualitas produk agar tetap memberikan kepuasan dan kepercayaan pelanggan untuk melakukan pembelian ulang. b. Bagi pihak lain Penelitian ini diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai bahan referensi yang nantinya dapat memberikan perbandingan dalam melakukan penelitian pada masa yang akan datang. c. Bagi Penulis Penelitian ini merupakan suatu kesempatan bagi penulis untuk menerapkan teori-teori yang diperoleh selama di bangku kuliah serta memperluas wawasan penulis mengenai kepuasan dan kepercayaan konsumen dan kaitannya dengan keputusan pembelian ulang. Filza Lianda : Pengaruh Kepuasan Dan Kepercayaan Mahasiswi Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi USU Terhadap Keputusan Pembelian Ulang Sampo Sunsilk, 2009.

F. Metode Penelitian 1. Batasan Operasional Variabel

Batasan Operasional dalam penelitian ini adalah: a. Variabel Independent X terdiri dari variabel kepuasan X 1 dan kepercayaan X 2 . b. Variabel Dependent Y yaitu keputusan pembelian ulang

2. Definisi Operasional Variabel

Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yang diteliti, yaitu: a. Kepuasan sebagai X 1 Kepuasan Pelanggan adalah tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan kinerja hasil yang dirasakan dibandingkan dengan harapannya. Jika kinerja memenuhi harapan, pelanggan merasa puas Kotler 2000:12. b. Kepercayaan sebagai X 2 Kepercayan suatu pemikiran deskriptif yang dimiliki seseorang tentang sesuatu, dapat berupa pengetahuan, pendapat atau sekedar percaya, dan kepercayaan ini akan membentuk citra produk dan merek Simamora, 2003:11. c. Keputusan pembelian ulang sebagai variabel Y Keputusan pembelian ulang menyangkut pembelian merek tertentu yang sama secara berulang kali. Pembelian ulang bisa merupakan hasil dominasi pasar oleh suatu prusahaan yang berhasil membuat produknya manjadi satu-satunya alternatif yang berbeda Tjiptono, 2006:386. Filza Lianda : Pengaruh Kepuasan Dan Kepercayaan Mahasiswi Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi USU Terhadap Keputusan Pembelian Ulang Sampo Sunsilk, 2009. Tabel 1.3 Definisi Operasional Variabel Variabel Indikator Skala Pengukuran Kepuasan X 1 a. Konsumen merasa puas dengan kualitas sampo Sunsilk karena keamanan bahan pembuat sampo. b. Konsumen merasa bangga dengan memakai sampo Sunsilk. c. Konsumen merasa puas karena harga sampo Sunsilk terjangkau. d. Konsumen merasa puas dengan sampo Sunsilk karena Sunsilk memiliki variasi produk yang sesuai dengan kebutuhan. e. Konsumen merasa puas karena memiliki pengalaman yang menyenangkan dalam menggunakan sampo Sunsilk. Skala Likert Kepercayaan X 2 a. Konsumen percaya karena sampo Sunsilk merupakan merek Terkenal. b. Konsumen percaya karena sampo Sunsilk merupakan produk dari perusahaan yang memiliki reputasi tinggi. c. Konsumen percaya terhadap manfaat sampo Sunsilk. Skala Likert Keputusan pembelian ulang Y a. Konsumen tetap menggunakan sampo Sunsilk karena Sunsilk merupakan merek yang dapat memenuhi kebutuhan. b. Konsumen tetap menggunakan sampo Sunsilk karena Sunsilk merupakan produk yang disukai. c. Konsumen tetap menggunakan sampo Sunsilk karena merasa cocok dengan produk Sunsilk. d. Konsumen tetap membeli sampo Sunsilk karena adanya kepuasan dalam pemakaian. e. Konsumen tetap membeli sampo Sunsilk karena percaya terhadap produk Sunsilk. Skala Likert Sumber: Schiffman dan Kanuk dalam Suwandi 2007, diolah oleh penulis. Filza Lianda : Pengaruh Kepuasan Dan Kepercayaan Mahasiswi Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi USU Terhadap Keputusan Pembelian Ulang Sampo Sunsilk, 2009.

3. Skala Pengukuran Variabel

Penelitian ini menggunakan skala likert yaitu digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang ataupun sekelompok orang tentang fenomena sosial Sugiyono, 2005:104. Untuk keperluan analisis kuantitatif penelitian maka peneliti memberikan lima alternatif jawaban kepada responden dengan menggunakan skala 1 sampai 5 pada Tabel 1.4 berikut ini: Tabel 1.4 Instrument Skala Likert No. Skala Likert Skor 1 Sangat Setuju SS 5 2 Setuju S 4 3 Kurang Setuju KS 3 4 Tidak Setuju TS 2 5 Sangat Tidak Setuju STS 1 Sumber: Sugiyono 2005:104

4. Waktu dan Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan Juni 2009 sampai dengan bulan Juli 2009. Yang berlokasi di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara, Jalan Prof. Dr. T. Hanafiah, SH. Medan.

5. Populasi dan Sampel a. Populasi

Menurut Sugiyono 2005:72 populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas subjek atau objek yang mempunyai kualitas tertentu yang ditetapkan oleh peneliti unutk dipelajari kemudian ditarik kesimpulan. Populasi dalam penelitian ini adalah Mahasiswi Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi USU yang menggunakan sampo Sunsilk, jumlah Mahasiswi terlihat pada Tabel 1.2. Filza Lianda : Pengaruh Kepuasan Dan Kepercayaan Mahasiswi Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi USU Terhadap Keputusan Pembelian Ulang Sampo Sunsilk, 2009.

b. Sampel

Teknik pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling, yaitu sampel yang dipilih dengan kriteria tertentu sugiyono, 2005:78. Kriteria sampel dalam penelitian ini adalah Mahasiswi yang melakukan pembelian sampo Sunsilk lebih dari satu kali. Tujuan dari penetapan ini adalah dengan mempertimbangkan pengalaman mahasiswi yang dianggap mampu mengukur beberapa variabel. Menurut Supramono 2003:63, untuk setiap populasi yang tidak terindentifikasi, maka digunakan rumus: [P×Q] n = Z 2 g ——— d 2 Dimana: n = jumlah sampel Z = Z tabel dengan tingkat signifikasi tertentu P = Proporsi populasi yang diharapkan memiliki karakteristik tertentu Q = Proporsi populasi yang diharapkan tidak memiliki karakteristik tertentu d = Tingkat kesalahan yang dapat ditolerir dinyatakan dalam Berdasarkan hasil pra survey yang dilakukan terhadap 50 Mahasiswi Jurusan Manajemen USU diketahui bahwa 90 persen atau sekitar 45 orang melakukan pembelian sampo Sunsilk lebih dari satu kali, dan 10 persen diluar dari karakteristik. Maka dapat dihitung jumlah sampel yang diambil dengan tingkat signifikansi 5 dan tingkat kesalahan 5 yaitu: Filza Lianda : Pengaruh Kepuasan Dan Kepercayaan Mahasiswi Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi USU Terhadap Keputusan Pembelian Ulang Sampo Sunsilk, 2009. [90×10] n = 1,96² ———— 5² n = 3,8416 × 36 n = 138,29 = 138 Orang Jumlah sampel yang diambil adalah 138 sampel dari keseluruhan populasi

6. Jenis dan Sumber Data

Peneliti menggunakan jenis data di dalam melakukan penelitian ini, yaitu: a. Data Primer Adalah data yang diperoleh secara langsung dari responden terpilih pada lokasi penelitian. Data primer diperoleh dengan menggunakan kuesioner kepada responden terpilih yang berisikan pertanyaan mengenai variabel penelitian. b. Data Sekunder Adalah data yang berisikan informasi dan teori-teori yang digunakan untuk mendukung penelitian yang dilakukan. Peneliti mendapat data sekunder dari buku-buku, internet, dan literatur.

7. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: a. Kuesioner Pada penelitian ini dilakukan dengan alat bantu kuesioner yaitu dengan menyebarkan kuesioner kepada responden yaitu Mahasiswi Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi USU Medan. b. Studi Dokumentasi Filza Lianda : Pengaruh Kepuasan Dan Kepercayaan Mahasiswi Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi USU Terhadap Keputusan Pembelian Ulang Sampo Sunsilk, 2009. Dengan memperoleh data melalui buku-buku, internet, dan literatur yang ada hubungannya dengan masalah yang diteliti.

8. Uji Validitas dan Reliabilitas a. Uji Validitas

Uji validitas digunakan oleh peneliti untuk mengukur data yang telah didapat setelah penelitian yang merupakan data yang valid dengan alat ukur yang digunakan yaitu kuesioner. Kriteria dalam validitas suatu kuesioner adalah sebagai berikut: Jika r hitung r tabel maka pertanyaan tersebut valid Jika r hitung r tabel maka pertanyaan tersebut tidak valid

b. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas merupakan tingkat kehandalan suatu instrumen penelitian. Instrumen yang reliabel adalah instrumen yang apabila digunakan berulangkali untuk mengukur objek yang sama akan menghasilkan data yang sama Sugiyono, 2005:110. Uji reliabilitas akan dapat menunjukkan konsistensi dari jawaban-jawaban responden yang terdapat pada kuesioner. Uji ini dilakukan setelah uji validitas dan yang diuji merupakan pertanyaan yang sudah valid. Pengujian reliabilitas dilakukan dengan kriteria sebagai berikut: Jika r alpha r tabel , maka kuesioner reliabel Jika r alpha r tabel , maka kuesioner tidak reliabel

9. Metode Analisis Data a. Metode Analisis Deskriptif

Filza Lianda : Pengaruh Kepuasan Dan Kepercayaan Mahasiswi Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi USU Terhadap Keputusan Pembelian Ulang Sampo Sunsilk, 2009. Melalui metode ini data yang diperoleh diklasifikasikan, diinterprestasikan, dan selanjutnya dianalisis, sehingga diperoleh gambaran umum tentang masalah yang diteliti.

b. Uji Asumsi Klasik

Sebelum melakukan analisis regresi, agar didapat perkiraan yang tidak bias dan efesiensi maka dilakukan pengujian asumsi klasik yang harus dipenuhi, yaitu:

1. Uji Normalitas

Tujuan uji normalitas adalah ingin mengetahui apakah distribusi data mengikuti atau mendekati distribusi normal. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan pendekatan Kolmogorov Smirnov. Dengan menggunakan tingkat signifikan 5 maka jika nilai asymp.sig. 2-tailed diatas nilai signifikan 5 artinya variabel residual berdistribusi normal Situmorang et al, 2008:62.

2. Uji Heteroskedastisitas

Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas, artinya varians variabel independen adalah konstan untuk setiap nilai tertentu variabel independen homokedastisitas. Heteroskedastisitas diuji dengan menggunakna uji Glejser dengan pengambilan keputusan jika variabel independen signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen, maka ada indikasi terjadi heteroskedastisitas. Jika probabilitas signifikannya diatas tingkat kepercayaan 5 dapat disimpulkan model regresi tidak mengarah adanya heteroskedastisitas. Heteroskedastisitas menguji terjadinya perbedaaan varians residual suatu periode pengamatan ke periode pengamatan lainnya. Filza Lianda : Pengaruh Kepuasan Dan Kepercayaan Mahasiswi Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi USU Terhadap Keputusan Pembelian Ulang Sampo Sunsilk, 2009.

3. Uji Multikolinearitas

Artinya variabel independen yang satu dengan yang lain dalam model regresi berganda tidak saling berhubungan secara sempurna atau mendekati sempurna. Untuk mengetahui ada tidaknya gejala multikolinearitas dapat dilihat dari besarnya nilai Tolerance dan VIF Variance Inflation Factor melalui program SPSS. Nilai umum yang bisa dipakai adalah Tolerance 1, atau nilai VIF 5, maka tidak terjadi multikolinearitas. Situmorang et al, 2008:104.

c. Analisis Regresi Linier Berganda

Metode analisis kuantitatif yaitu metode yang digunakan untuk menyajikan data dalam bentuk angka. Dalam penelitian ini digunakan analisis regresi berganda yang menggunakan persamaan: Y = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + e Keterangan: Y = Keputusan Pembelian Ulang a = konstanta b 1 -b 2 = Koefisien Regresi Berganda X 1 = Skor Kepuasan X 2 = Skor Kepercayaan e = Standar error Data diolah secara statistik disebut signifikan sacara statistik untuk keperluan analisis dan pengujian hipotesis dengan menggunakan alat bantu program SPSS 14.0 for Windows. Filza Lianda : Pengaruh Kepuasan Dan Kepercayaan Mahasiswi Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi USU Terhadap Keputusan Pembelian Ulang Sampo Sunsilk, 2009. Suatu perhitungan statistik disebut signifikan secara statistik apabila nilai uji statistiknya berada dalam daerah krisis daerah dimana H ditolak. Sebaliknya, disebut tidak signifikan bila nilai uji statistiknya berada dalam daerah dimana H diterima. Dalam analisis regresi ada 3 jenis kriteri ketepatan yaitu:

1. Uji Signifikan Simultan Uji-F

Uji-F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel bebas yang dimasukan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel terikat. H : b 1 = b 2 = 0 Artinya, secara serentak tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas X 1, X 2 terhadap variabel terikat. H : b 1 ≠ b 2 ≠ 0, Artinya secara serentak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel-variabel bebas X 1, X 2 terhadap variabel terikat. Kriteria pengambilan keputusan: H diterima jika F hitung F tabel pada =5 H ditolak jika F hitung F tabel pada =5

2. Uji Signifikan Parsial Uji-t

Nilai-nilai koefisien regresi dalam persamaan regresi merupakan hasil perhitungan berdasarkan sampel yang terpilih. Oleh karena itu, disamping uji-F, dilakukan juga uji-t untuk masing-masing nilai koefisien regresi dalam persamaan regresi. Pengujian ini dimaksudkan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat secara parsial. Variabel bebas dikatakan berpengaruh terhadap variabel terikat bisa dilihat dari probabilitas variabel bebas dibandingkan dengan tingkat kesalahan Filza Lianda : Pengaruh Kepuasan Dan Kepercayaan Mahasiswi Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi USU Terhadap Keputusan Pembelian Ulang Sampo Sunsilk, 2009. . Jika probabilitas variabel bebas lebih besar dari tingkat kesalahannya maka variabel bebas tidak berpengaruh, tetapi jika probabilitas variabel bebas lebih kecil dari tingkat kesalahannya maka variabel bebas tersebut berpengaruh terhadap variabel terikat. Model pengujiannya adalah: H : b 1 = 0, Artinya variabel bebas secara parsial tidak berpengaruh positif terhadap variabel terikat. H : b 1 ≠ 0, Artinya variabel bebas secara parsial berpengaruh positif terhadap variabel terikat. Kriteria pengambilan keputsan: H diterima jika t- hitung t- tabel pada =5 H ditolak jika t- hitung t- tabel pada =5

3. Pengujian Koefisien Determinasi R

2 Digunakan untuk melihat besar pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Dari persamaan dengan model persamaan tersebut akan dapat dihitung R 2 atau coefficient of determination yang menunjukkan persentasi dari variasi variabel keputusan pembelian ulang yang mampu dijelaskan oleh model. Selanjutnya, dengan membandingkan besarnya nilai R 2 untuk masing-masing variabel kepuasan X 1 dan kepercayaan X 2 dapat diketahui faktor terpenting atau dominan yang menentukan pengaruhnya terhadap keputusan pembelian ulang. Jika R 2 semakin besar mendekati satu, maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas yaitu berupa kepuasan X 1 , dan kepercayaan X 2 adalah besar terhadap variabel terikat Y yakni keputusan pembelian Filza Lianda : Pengaruh Kepuasan Dan Kepercayaan Mahasiswi Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi USU Terhadap Keputusan Pembelian Ulang Sampo Sunsilk, 2009. ulang. Sebaliknya jika R 2 semakin kecil mendekati nol maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas yaitu berupa kepuasan X 1 dan kepercayaan X 2 terhadap variabel terikat Y yakni keputusan pembelian ulang semakin kecil. Filza Lianda : Pengaruh Kepuasan Dan Kepercayaan Mahasiswi Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi USU Terhadap Keputusan Pembelian Ulang Sampo Sunsilk, 2009. BAB II URAIAN TEORITIS

A. Penelitian Terdahulu

Penelitian yang dilakukan oleh Riana 2007 dengan judul “Pengaruh Trust in a Brand Terhadap Brand Loyalty Pada Konsumen Air Minum Aqua di Kota Denpasar”. Tujuan dari penelitian ini untuk mempelajari secara empirik pengaruh dari variabel trust in a brand yang meliputi brand characteristic, company characteristic, dan consumer-brand characteristic terhadap brand loyalty. Merek yang diteliti adalah merek air minum aqua, yang respondennya diambil dari para pengguna air minum aqua yang ada di kota Denpasar. Penelitian ini menunjukkan bahwa secara bersama-sama dan parsial variabel trust in a brand berpengaruh signifikan terhadap brand loyalty. Pengaruh variabel trust in a brand terhadap brand loyalty adalah sebesar 0,971 dengan tingkat signifikan sebesar 0,000. Sebaliknya, secara parsial pengaruh variabel trust in a brand adalah sebagai berikut. Brand characteristic berpengaruh signifikan terhadap brand loyalty dengan koefisien beta sebesar 0,668 dengan tingkat signifikan sebesar 0,000. Company characteristic mempunyai pengaruh signifikan terhadap brand loyalty dengan koefisien beta sebesar 0,224 dengan tingkat signifikan sebesar 0,000. Consumer-brand characteristic juga berpengaruh signifikan terhadap brand loyalty dengan koefisien beta sebesar 0,165 dengan tingkat signifikan sebesar 0,000. Hasil penelitian tersebut adalah variabel brand characteristic, company characteristic, dan consumer-brand characteristic berpengaruh secara positif dan Filza Lianda : Pengaruh Kepuasan Dan Kepercayaan Mahasiswi Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi USU Terhadap Keputusan Pembelian Ulang Sampo Sunsilk, 2009. signifikan terhadap brand loyalty. Secara parsial variabel brand characteristic yang berpengaruh dominan terhadap brand loyalty. Penelitian yang dilakukan oleh Samuel 2005 dengan judul “Pengaruh Kepuasan Konsumen Terhadap Kesetiaan Merek Studi Kasus Restoran The Prime Steak Ribs Surabaya”. Penelitian pengaruh kepuasan konsumen terhadap kesetiaan merek pada Restoran the Prime Steak Ribs, kepuasan konsumen diukur melalui Attributes related to the product, Attributes related to the service, Attributes related to the purchase, kesetiaan merek diukur melalui habitual behaviour, switching cost, satisfaction, liking of the brand, dan commitment. Hasil penelitian mengungkapakan bahwa dari hasil signifikan F = 34 atau p = 0,000, artinya kemampuan variabel kepuasan mampu menjelaskan variabel kesetiaan merek terhadap restoran the prime steak ribs. Tampak dari nilai koefisien determinan R = 52.03, artinya kemampuan kepuasan konsumen dalam menjelaskan keragaman merek sebesar 52.03. kesimpulan dari penelitian tersebut adalah variabel attributes related to the product, attributes related to the service, dan attributes related to the purchase berpengaruh positif dan signifikan terhadap kesetiaan merek. Secara parsial variabel attributes related to the purchase yang berpengaruh lebih dominan terhadap kesetiaan merek.

B. Perilaku Konsumen 1. Pengertian Perilaku Konsumen