dikatakan Sugiyono 2005:3 metode deskriptif yang dilakukan secara kualitatif akan melibatkan perhitungan atau angka. Metode ini digunakan untuk menganalisis prosodi
dan etnografis masyarakat Banjar dalam acara adat perkawinan Banjar di Kabupaten Langkat, Sumatera Utara.
3.2 Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian yang menjadi sampel penelitian adalah kawasan budaya suku Banjar yang memiliki tradisi pertunjukan syair madihin. Kawasan budaya suku Banjar
tersebut terletak di Desa Hinai Kiri, Desa Kebun Kelapa, Dusun V, dan Desa Tanjung Ibus yang menjadi bagian dari Kecamatan Secanggang, Kabupaten Langkat. Dari ketiga
desa tersebut, lokasi penelitian ini difokuskan pada pertunjukan syair madihin dalam upacara adat perkawinan Banjar di Desa Tanjung Ibus, Kecamatan Secanggang,
Kabupaten Langkat, Sumatera Utara.
3.4 Sumber Data
Sumber data dalam penelitian ini terbagi atas dua bagian. Data pertama adalah tulisan berupa buku, majalah, surat kabar, buletin, sumber-sumber tertulis di internet dan
sejenisnya. Data kedua adalah sumber-sumber diskografi, yaitu sumber yang berasal dari rekaman-rekaman audio dan audiovisual, baik yang bersifat komersial maupun rekaman
amatir yang dilakukan oleh perorangan. Untuk mendapatkan sumber-sumber kualitatif dalam rangka mencapai tujuan
penelitian ini diperoleh dari masyarakat yang bersentuhan langsung dengan syair
Universitas Sumatera Utara
mahidin. Adapun informan kunci itu adalah Bapak H. Lukman Hakim, yaitu seorang pengetua adat suku Banjar di Langkat, yang bermukim di kawasan Secanggang. Ia dapat
menyanyikan dan menjelaskan makna di balik teks syair madihin tersebut. Informasi kunci lainnya, yang berkapasitas sebagai pejabat eksekutif dan sebagai
ilmuwan budaya adalah Ir. H. Ansharullah. Beliau adalah orang yang menjelaskan seluk- beluk orang Banjar di Kabupaten Langkat serta kebudayaan mereka, dan bagaimana masa
depan orang Banjar yang minoritas di Langkat. Selain itu, ia juga adalah Kepala Badan Pengembangan Daerah Bappeda Kabupaten Langkat pada saat penelitian ini
berlangsung. Di samping kedua informan kunci tersebut, informasi pangkal awal dalam
penelitian ini diberikan oleh Bapak Aliandi, sekretaris camat sekcam Kecamatan Secanggang, yang memberikan bantuan tempat lokasi pemukiman masyarakat Banjar
yang ada di Kabupaten Langkat. Ia juga memberikan penjelasan bagaimana kedudukan atau komposisi masyarakat Banjar di Langkat, kebudayaannya, kedudukan sosial,
interaksinya dengan berbagai suku, dan konteks pemeliharaan kebudayaan mereka secara umum, termasuk syair madihin.
3.5 Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data penelitian ini dilakukan dengan teknik wawancara yang bertujuan mengumpulkan data yang sifatnya kualitatif. Data tersebut diperoleh dari para
informan yang memahami budaya suku Banjar, terutama keberadaan syair madihin di Kabupaten Langkat. Sementara itu, untuk mendapatkan data-data etnografis masyarakat
Universitas Sumatera Utara
Banjar di wilayah budaya Langkat dilakukan studi kepustakaan, baik dalam bentuk pustaka cetak seperti buku dan jurnal maupun pustaka digital seperti internet.
Wawancara ini direkam dengan menggunakan tape recorder dalam bentuk audio, yang dilengkapi dengan head set microphone shure model SM10A. Alat ini dapat
merekam suara dalam bentuk stereo. Dengan demikian, setiap ujaran nyanyian dapat dialokasikan ke dalam track yang berbeda, dengan tingkat kepekaan perekam dapat
disesuaikan dengan intensitas dinamik dan frekuensi nada-nada pada yang terdapat pada syair madihin yang menjadi target penelitian ini.
Di samping menggunakan teknik wawancara, penelitian ini menggunakan teknik perekaman pertunjukan. Syair madihin yang diteliti tersebut direkam di dalam kaset.
Kelompok pamadihinan yang menjadi target penelitian adalah pamadihinan PMKK Langkat di Desa Tanjung Ibus, Kecamatan Secanggang, Kabupaten Langkat. Pertunjukan
syair mahidin tersebut direkam dengan alat perekam bermerk Sony stereo casfesta corder WMD6C dan head set microphone shure model SM10A. Kaset perekam yang digunakan
Sony dan Maxet yang berdurasi 60 menit.
3.6 Teknik Analisis Data