sastra lisan dan beragam bentuk seni tradisi saat ini ibarat kerakap tumbuh di batu, hidup segan mati pun tak mau. Gambaran kondisi inilah yang terdapat pada syair madihin
Banjar. Sangat melunturnya minat orang atau masyarakat terhadap berbagai bentuk sastra lisan Banjar disebabkan faktor semakin berkurangnya seniman tradisional yang mengolah
karya seni tersebut untuk bertahan. Bahkan, karya seni tersebut semakin tertinggal oleh arus globalisasi dengan masuknya hiburan seni populer yang terus berkembang pesat
sesuai dengan tuntutan zaman. Hal ini semakin menguatkan minat peneliti untuk meneliti fungsi syair madihin dalam kehidupan sosiobudaya masyarakat Banjar di Kabupaten
Langkat, Provinsi Sumatera Utara.
1.3 Ruang Lingkup Penelitian
Dalam kajian ini, peneliti membatasi lingkup penelitian untuk mengukur ciri
prosodi pada syair madihin yang dilakukan pada upacara adat perkawinan Banjar di
Kecamatan Secanggang, Kabupaten Langkat. Prosodi yang akan diukur berkaitan dengan frekuensi, durasi, dan notasi musik pertunjukan syair madihin tersebut. Berdasarkan
pengukuran prosodi syair madihin tersebut akan dideskripsikan dan dianalisis fungsi sosial budaya dari syair madihin pada upacara adat perkawinan Banjar di Kecamatan
Secanggang, Kabupaten Langkat.
1.4 Masalah Penelitian
Penelitian ini menitikberatkan pokok permasalahan pada empat kalimat interogatif berikut ini.
Universitas Sumatera Utara
a. Bagaimanakah struktur frekuensi syair madihin yang digunakan dalam upacara adat
perkawinan Banjar di Langkat? b.
Bagaimanakah struktur durasi syair madihin yang digunakan dalam upacara adat perkawinan Banjar di Langkat?
c. Bagaimanakah struktur notasi balok dan notasi angka syair madihin yang digunakan
dalam upacara adat perkawinan Banjar di Langkat? d.
Bagaimanakah fungsi syair madihin dalam konteks upacara adat perkawinan Banjar di Langkat?
1.5 Tujuan Penelitian
Berdasarkan masalah penelitian di atas, maka penelitian ini memiliki empat tujuan berikut ini.
a. Menentukan struktur frekuensi syair madihin yang digunakan dalam upacara adat
perkawinan Banjar di Langkat. b.
Menentukan struktur durasi syair madihin yang digunakan dalam upacara adat perkawinan Banjar di Langkat.
c. Menentukan struktur notasi balok dan notasi angka syair madihin yang digunakan
dalam upacara adat perkawinan Banjar di Langkat. d.
Mendeskripsikan fungsi syair madihin dalam konteks upacara adat perkawinan
Banjar di Langkat.
Universitas Sumatera Utara
1.6 Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini menitikberatkan pada prosodi fonologi dan fungsi sosial budaya syair madihin. Oleh karena itu, penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk
hal-hal berikut ini. a.
Sumber informasi atau rujukan yang ilmiah untuk memahami struktur frekuensi, durasi, dan fungsi pertunjukan syair madihin pada upacara adat perkawinan suku
Banjar di Kabupaten Langkat. b.
Menambah khasanah kepustakaan atau bahan bacaan dalam bidang bahasa dan sastra, khususnya fonologi, puisi, dan matra akustik pembacaan syair.
c. Acuan dan konsep bagi peneliti lain untuk melakukan penelitian lanjutan mengenai
prosodi pada sastra lisan, terutama syair madihin, yang tumbuh dan berkembang di lokasi migrasi suku Banjar, dari Kabupaten Banjar Kalimantan Selatan ke
Kabupaten Langkat Sumatera Utara. d.
Bahan pertimbangan bagi pemerintah Kabupaten Langkat dalam pembinaan, pengembangan, dan pelestarian sastra lisan yang menyatu dalam upacara adat
perkawinan Banjar.
Universitas Sumatera Utara
BAB II KAJIAN PUSTAKA