Sejarah Sumber Arta Resistensi pedagang pasar Sumber Arta Bekasi Barat

Sebagai pusat perdagangan tradisional bagi masyarakat sekitar, Sumber Arta telah tiga kali mengalami perubahan fungsi. 49 Pertama, Kuncoro sebagai pemilik pertama lahan berencana untuk membangun kavling perumahan. Kedua, setelah beralih kepemilikan kavling yang tidak jadi dibangun difungsikan menjadi pasar tradisional serta menjadi misbar gerimis bubar. 50 Ketiga, dibangun bangunan fisik guna memudahkan, menata serta memfungsikan seutuhnya menjadi pasar tradisional. Nama Sumber Arta sendiri diberikan oleh Entong Kukuh sebagai pemilik yang selanjutnya diresmikan oleh Bupati Bekasi pada tahun 1988. Peresmian tersebut menandakan bahwa pasar telah resmi diakui sebagai pasar tradisional warga Bekasi. 49 Wawancara Pribadi dengan informan HS. Bekasi, 23 Februari 2011. 50 Menurut warga sekitar misbar adalah sebutan tempat bagi masyarakat untuk menonton film dengan biaya yang murah. Misbar adalah tempat luas dengan layar putih dimana film dipantulkan ke layar dari roll yang diputar oleh manusia dengan proyektor manual. Misbar merupakan cikal bakal tontonan bioskop modern. Sumber: Google Maps, Agustus 2011 Keterangan Gambar: A: Penampungan Sementara Pasar yang sekarang B: Apartemen Garis menunjukkan luas wilayah pasar yang lama. Struktur diatas tidak baku kecuali pemilik, maksudnya adalah tidak terdapat struktur yang sistematis seperti perusahaan pada umumnya. Menurut KS, salah satu pegawai pengelola pasar, karena Sumber Arta merupakan pasar pribadi di bawah naungan PT. Sempurna Abadi Dinamika milik Pak Entong. 51

B. Kondisi Sosial Kampung Cibening

Pasar Sumber Arta berdiri dilingkungan kampung Cibening tepatnya di jalan KH. Noer Ali RT 05 RW 03 kelurahan Bintara Jaya kecamatan Bekasi Barat. Pasar sendiri berada di bagian selatan kelurahan Bintara Jaya, menurut tokoh masyarakat setempat Kampung Cibening itu lebih luas dari Kelurahan Bintara Jaya. Kelurahan Bintara Jaya mempunyai luas wilayah 234,168 ha dua ratus tiga puluh empat koma seratus enam puluh delapan hektar are dengan batas wilayah sebagai berikut. 52 1. Utara : Berbatasan dengan Kelurahan Bintara Kecamatan Bekasi Barat. 2. Selatan : Berbatasan dengan Kelurahan Jatibening Kecamatan Pondok Gede. 3. Timur : Berbatasan dengan Kelurahan Jakasampurna Kecamatan Bekasi Barat. 4. Barat : Berbatasan dengan Kelurahan Pondok Kelapa dan Kelurahan Pondok Kopi – Jakarta Timur. 51 Wawancara pribadi dengan informan K, Bekasi, 17 Juni 2011. 52 Data di dapat dari Kelurahan Bintara Jaya, 9 Juli 2011. Kemudian, untuk jumlah pemeluk beragama di kampung Cibening berdasarkan jumlah penduduk adalah sebagai berikut. 1. Islam : 31.471 jiwa 2. Kristen Protestan : 1.236 jiwa 3. Kisten Katholik : 927 jiwa 4. Hindu : 256 jiwa 5. Budha : 90 jiwa Berdasarkan data yang didapat dari Kelurahan Bintara Jaya, terdapat gambaran bahwa mengapa begitu banyak masyarakat yang berdagang di kampung Cibening. Berikut adalah data jumlah penduduk menurut tingkat pendidikan dan mata pencaharian. 53 Berdasarkan Tingkat Pendidikan 53 Data di dapat dari Kelurahan Bintara Jaya, 9 Juli 2011. Berdasarkan Mata Pencaharian

C. Kondisi Ekonomi

Struktur ekonomi masyarakat di kampung Cibening pada umumnya bergerak di sektor jasa perdagangan dan industri kecil. Perekonomian ini didukung oleh Usaha Menengah Kecil UKM yang berjumlah sembilan yang antara lain yaitu: 54 54 Data di dapat dari Kelurahan Bintara Jaya, 9 Juli 2011.