11 memiliki  setiap  kegiatan  yang  menguntungkan  dalam  suatu  kumpulan  atau
kesatuan dan menawarkan kepuasaan meskipun hasilnya tidak terikat pada suatu
produk secara fisik.
Pelayanan  publik  menurut  Agung  Kurniawan  Pasolong,  2007:128  adalah pemberian  pelayanan  melayani  keperluan  orang  lain  atau  masyarakat  yang
mempunyai  kepentingan  pada  organisasi  itu  sesuai  dengan  aturan  pokok  dan
tatacara yang telah ditetapkan.
Menurut  Keputusan  Menteri  Pendayagunaan  Aparatur  Negara  Nomor 63KEPM.PAN72003,  pelayanan  publik  adalah  segala  kegiatan  pelayanan
yang  dilaksanakan  oleh  penyelenggara  pelayanan  publik  sebagai  upaya pemenuhan  kebutuhan  penerima  pelayanan  maupun  pelaksanaan  ketentuan
perundang-undangan.  Pada  hakekatnya,  pelayanan  publik  adalah  pemberian pelayanan  prima  kepada  masyarakat  yang  merupakan  perwujudan  kewajiban
aparatur negara sebagai abdi masyarakat.
I.5.2.3  Asas dan Tujuan Pelayanan Publik
Untuk  dapat  memberikan  pelayanan  yang  memuaskan  bagi  pengguna, penyelenggaraan  pelayanan  harus  memenuhi  asas-asas  pelayanan  berdasarkan
Undang-Undang No. 25 tahun 2009 pasal 4, yaitu:
1. Kepentingan umum.
Artinya,  pemberian  pelayanan  tidak  boleh  mengutamakan  kepentingan pribadi dan atau golongan.
Universitas Sumatera Utara
12 2.
Kepastian hukum. Artinya,  jaminan  terwujudnya  hak  dan  kewajiban  dalam  penyelenggaraan
pelayanan. 3.
Kesamaan hak. Artinya,  pemberian  pelayanan  tidak  membedakan  suku,  ras,  agama,
golongan, gender dan status ekonomi. 4.
Keseimbangan hak dan kewajiban. Artinya,  pemenuhan  hak  harus  sebanding  dengan  kewajiban  yang  harus
dilaksanakan, baik oleh pemberi maupun penerima pelayanan. 5.
Keprofesionalan. Artinya,  pelaksana  pelayanan  harus  memiliki  kompetensi  yang  sesuai
dengan bidang tugas. 6.
Partisipatif. Artinya,  peningkatan  peran  serta  masyarakat  dalam  penyelenggaraan
pelayanan  dengan  memperhatikan  aspirasi,  kebutuhan  dan  harapan masyarakat.
7. Persamaan perlakuantidak diskriminatif.
Artinya, setiap warga negara memperoleh pelayanan yang adil.
Universitas Sumatera Utara
13 8.
Keterbukaan. Artinya,  setiap  penerima  pelayanan  dapat  dengan  mudah  mengakses  dan
memperoleh informasi mengenai pelayanan yang diinginkan. 9.
Akuntabilitas. Artinya,
proses penyelengaraan
pelayanan harus
dapat dipertanggungjawabkan  sesuai  dengan  ketentuan  peraturan  perundang-
undangan. 10.
Fasilitas dan perlakuan khusus bagi kelompok rentan. Artinya,  pemberian  kemudahan  terhadap  kelompok  rentan  sehingga
tercipta keadilan dalam pelayanan. 11.
Ketepatan waktu. Artinya,  penyelesaian  setiap  jenis  pelayanan  dilakukan  tepat  waktu  sesuai
dengan standar pelayanan. 12.
Kecepatan, kemudahan dan keterjangkauan. Artinya,  setiap  jenis  pelayanan  dilakukan  secara  cepat,  mudah  dan
terjangkau. Secara  teoritis,  tujuan  pelayanan  publik  pada  dasarnya  adalah  memuaskan
masyarakat.  Untuk  mencapai  kepuasaan  itu  dituntut  kualitas  pelayanan  prima yang tercermin dari:
Universitas Sumatera Utara
14 1.
Transparansi. Yaitu  pelayanan  yang  bersifat  terbuka,  mudah  dan  dapat  diakses  oleh
semua  pihak  yang  membutuhkan  dan  disediakan  secara  memadai  serta mudah dimengerti.
2. Akuntabilitas.
Yaitu  pelayanan  yang  dapat  dipertanggung  jawabkan  sesuai  dengan ketentuan perundang-undangan.
3. Kondisional.
Yaitu pelayanan yang sesuai dengan kondisi dan kemampuan pemberi dan penerima  pelayanan  dengan  tetap  berpegang  pada  prinsip  efisiensi  dan
efektivitas. 4.
Partisipatif. Yaitu  pelayanan  yang  dapat  mendorong  peran  serta  masyarakat  dalam
penyelenggaraan  pelayanan  publik  dengan  memperhatikan  aspirasi, kebutuhan dan harapan masyarakat.
5. Kesamaan hak.
Yaitu  pelayanan  yang  tidak  melakukan  diskriminasi  dilihat  dari  aspek apapun khususnya suku, ras, agama, golongan, status sosial dan lain-lain
6. Keseimbangan hak dan kewajiban.
Yaitu  pelayanan  yang  mempertimbangkan  aspek  keadilan  antara  pemberi dan penerima pelayanan publik.
Universitas Sumatera Utara
15
I.5.2.4  Kriteria Pelayanan Publik