l. Pendidikan sepanjang hayat
Pendidikan harus berlanjut sepanjang hidup manusia dalam rangka untuk mengembangkan, menambah kesadaran, dan
selalu belajar tentang dunia yang berubah dalam segala bidang. Dengan demikian, kerusakan dan keusangan
pengetahuan dapat dihindari. Dalam hal ini, kurikulum harus menyediakan kompetensi dan materi yang berguna bagi
peserta didik bukan hanya untuk kepentingannya di masa sekarang, tetapi juga kepentingannya di masa yang akan
datang dengan memberikan fondasi yang kuat untuk inkuiri dan memecahkan masalah yang merupakan titik awal untuk
menguasai cara berpikir bagaimana berpikir dan belajar sepanjang hidupnya.
2. Model kurikulum yang relevan untuk masa depan
Banyak perubahan sosial yang diramal oleh John Naisbit terjadi Miller dan Seller, 1985:341. Maraknya implementasi disentralisasi,
semakin sensitifnya masyarakat dengan masalah-masalah global, perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang sangat cepat
merupakan kenyataan dewasa ini yang memberikan dampak bagi pengembangan dan pelaksanaan proses pendidikan, khususnya
dalam menentukan model kurikulum yang digunakan. Dengan kata lain, model kurikulum yang bagaimanakah yang sesuai untuk
menyosngsong masa depan dalam era otonomi, merupakan pertanyaan yang perlu dijawab secara cermat dan bijak.
Miller dan Seder 1985 menekankan perlunya Bahasa lnggris, Matematika, dan Ilmu-ilmu sosial bagi siswa sekolah menengah untuk
memasuki abad global. Di samping itu, kurikulum harus menyediakan
17
sejuiniah alternatif yang mencerminkan inisiatif lokal. Kurikulum yang seperti itu, secara konseptual, disebut model kurikulum rekonstruksi
sosial, yang menurut Sukmadinata 1997: 91 merupakan kurikulum yang lebih memusatkan perhatian ada problema-problema yang
dihadapi dalam masyarakat. Menurut mereka pendidikan bukan upaya sendiri melainkan kegiatan bersama, interaksi, kerjasama.
Kerjasama atau interaksi bukan hanya terjadi antara siswa dengan guru, tetapi juga antara siswa dengan siswa, siswa dengan orang-
orang di lingkungannya, dan dengan sumber belajar lainnya. Melalul interaksi dan kerjasama ini siswa berusaha memecahkan problema
yang dihadapinya dalam masyarakat menuju pembentukan masyarakat yang lebih baik.
Ciri dari model kurikulum rekonstruksi sosial sebagai berikut: a. Tujuan utama kurikulum ini ialah mengahadapkan para siswa
pada tantangan, ancaman, hambatan-hambatan atau gangguan-gangguan yang dihadapi manusia. Tantangan-
tangan tersebut merupakan garapan studi sosial yang perlu didekati dan bidang-bidang lain seperti ekonomi, sosiologi,
psikologi, estetika, IPA, dan matematika. b. Kegiatan belajar dipusatkan pada masalah-masalah sosial
yang mendesak. Masalah tersebut dirumuskan dalam pertanyaan, sebagai misal : dapatkah kehidupan seperti
sekarang ini memberikan kekuatan untuk menghadapi ancaman yang mengganggu integritas kemanusiaan?
c. Pola organisasi kurikulum disusun seperti sebuah roda. Di tengah-tengahnya sebagai poros dipilih sesuatu masalah
yang menjadi tema utama dan dibahas secara pleno. Dan tema utama dijabarkan sejuiniah topik yang dibahas dalam
18
diskusi-diskusi kelompok, latihan-latihan, kunjungan dan lain- lain.
Model kurikulum reskonstruksi sosial dapat digambarkan sebagai berikut:
Gambar 2.1 Model kurikulum reskonstruksi sosial
Model kurikulum rekonstruksi sosial, menurut para ahli kurikulum, merupakan kurikulum yang berorientasi ke masa depan dan
menyarankan agar isi kurikulum dipusatkan pada penggalian sumber- sumber alam dan bukan alam, populasi, kesejahteraan masyarakat,
masalah air, akibat pertumbuhan penduduk, ketidakseragaman pemanfaatan sumber-sumber alam, dan lain-lain.
E. Rencana dan Program Implementasi Kurikulum 1. Pengertian Rencana dan Program Implementasi Kurikulum
Rencana ialah blueprint atau gambaran awal dari apa yang akan dilaksanakan. Kaitannya dengan program implementasi kurikulum,
19
perencanaan kurikulum dapat digunakan urituk mengdentifikasi kesulitan-kesulitan yang potensial serta untuk menghadapi persoalan-
persoalan yang mungkin timbul. Adapun program implementasi kurikulum merupakan rencana pelaksanaan dari kurikulum tertentu.
2. Komponen-komponen rencana Implementasi kurikulum