Guru sebagai Sumber Belajar

Dalam kondisi demikian guru berperan sebagai sumber belajar learning resources bagi peserta didik. Peserta didik akan belajar apa yang keluar dari mulut guru. Oleh karena itu, seperti yang telah dijelaskan di muka, guru dalam proses pembelajaran mempunyai peran yang sangat penting. Bagaimanapun hebatnya kemajuan teknologi, peran guru akan tetap diperlukan. Teknologi yang konon bisa memudahkan manusia mencari dan mendapatkan informasi dan pengetahuan, tidak mungkin dapat mengganti peran guru. Lalu apa peran guru dalam kondisi demikian? Apakah guru sebagai satu-satunya sumber belajar masih tetap relevan? Apakah ada peran lain yang dianggap lebih penting? Bagaimana melaksanakan peran-peran tersebut agar proses pembelajaran yang menjadi tanggung jawab lebih berhasil? Beberapa peran guru dapat dijelaskan di bawah ini.

1. Guru sebagai Sumber Belajar

Peran guru sebagai sumber belajar merupakan peran yang sangat penting. Peran sebagai sumber belajar berkaitan erat dengan penguasaan materi pelajaran. Kita bisa menilai baik atau tidaknya seorang guru hanya dan penguasaan materi pelajaran. Dikatakan guru yang baik manakala ia dapat menguasai materi pelajaran dengan baik, sehingga benar-benar ia berperan sebagai sumber belajar bagi peserta didiknya. Apa pun yang ditanyakan peserta berkaitan dengan materi pelajaran yang sedang diajarkannya, ia akan mampu menjawab dengan penuh keyakinan. Sebaliknya, dikatakan guru yang kurang baik manakala ia tidak paham tentang materi yang diajarkannya. Ketidakpahaman tentang materi pelajaran biasanya ditunjukkan oleh perilaku-perilaku tertentu, misalnya teknik 63 penyampaian materi pelajaran yang monoton, ia lebih sering duduk di kursi sambil membaca, suaranya lemah, tidak berani melakukan kontak mata dengan peserta didik, miskin dengan ilustrasi, dan lain- lain. Perilaku guru yang demikian bisa menyebabkan hilangnya kepercayaan pada diri peserta didik, sehingga guru akan sulit mengendalikan kelas. Untuk itu guru sebaiknya melakukan hal-hal sebagai berikut.  Sebaiknya guru memiliki bahan referensi yang lebih banyak dibandingkan dengan peserta didik. Hal mi untuk menjaga agar guru memiliki pemahaman yang lebih baik tentang materi yang akan dikaji bersama siswa. Dalam perkembangan teknologi informasi yang sangat cepat, bisa terjadi siswa lebih “pintar” dibandingkan guru dalam hal penguasaan informasi. Oleh sebab itu, untuk menjaga agar guru tidak ketinggalan informasi, sebaiknya guru memiliki bahan-bahan referensi yang lebih banyak dibandingkan siswa. Misalnya, melacak bahan-bahan dan Internet, atau dan bahan cetak terbitan terakhir, atau berbagai informasi dan media masa.  Guru dapat menunjukkan sumber belajar yang dapat dipelajari oleh siswa yang biasanya memiliki kecepatan belajar di atas rata-rata siswa yang lain. Siswa yang demikian perlu diberikan perlakuan khusus, misalnya dengan memberikan bahan pengayaan dengan menunjukkan sumber belajar yang berkenaan dengan materi pelajaran.  Guru perlu melakukan pemetaan tentang materi pelajaran, misalnya dengan menentukan mana materi inti core, yang wajib dipelajari sisiwa, mana materi tambahan, mana materi yang harus diingat kembali karena pernah dibahas, dan lain 64 sebagainya. Melalui pemetaan semacam mi akan memudahkan bagi guru dalam melaksanakan tugasnya sebagai sumber belajar.

2. Guru sebagai Fasilitator