Penghitungan PPh Pengalihan Hak Atas Tanah dan Bangunan Dasar Hukum BPHTB

45

6. Penghitungan PPh Pengalihan Hak Atas Tanah dan Bangunan

Perhitungan Pajak Penghasilan Hak atas Tanah dan Bangunan PPh PHTB yang terutang dihitung dengan cara mengalikan tarif PPh PHTB sebesar adalah sebesar 5 lima persen dari Jumlah Bruto Nilai Pengalihan Hak atas Tanah dan Bangunan JBNPHTB, kecuali atas pengalihan hak atas Rumah Sederhana RS dan Rumah Susun Sederhana RSS yang dilakukan oleh Wajib Pajak yang usaha pokoknya melakukan pengalihan hak atas tanah dan bangunan dikenai PPh sebesar 1 satu persen dari jumlah bruto nilai pengalihan 57 Secara ringkas penghitungan PPh PHBT dapat digambarkan sebagai berikut: PPh PHBT = tarif x DPP PHTB DPP PPh PHTB = JBNPHTB Nilai Risalah Lelang Nilai Keputusan Pejabat JBNPHTB = Nilai tertinggi antara Nilai Transaksi dan NJOP PBB PPh PHTB = 5 x DPP PHTB Kecuali untuk RS dan RSS penghitungan PPh PHTB: PPh PHTB = 1 x DPP PPh PHTB. 57 Dina Arfina, Opcit hal 66 Universita Sumatera Utara 46 Contoh: NJOP TB = Rp. 347.000.000,00 Harga TransaksiJual = Rp. 500.000.000,00 PPh PHTB terutang 5 x Rp 500.000.000,00 =Rp. 25.000.000,00. B. Bangunan Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan BPHTB.

1. Dasar Hukum BPHTB

Dengan berlakunya Undang-Undang Nomor 12 tahun 2008 tentang Pemerintah Daerah dan Undang-Undang Nomor 33 tahun 2004 tentang perimbangan keuangan antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah maka penyelenggaraan pemerintah daerah dilakukan dengan memberikan kewenangan yang seluas-luasnya, disertai dengan perimbangan hak dan kewajiban menyelenggarakan otonomi daerah dalam kesatuan sistem penyelenggaraan pemerintah Negara. 58 Berdasarkan pertimbangan tersebut Universita Sumatera Utara 47 maka tanggal 15 September 2009 dikeluarkan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah yang bertujuan untuk memperbaiki kewenangan pemungutann, meningkatkan local taxing power, dan meningkatkan efektivitas pengawasan dan sistem pengelolaan. 59 Berdasarkan Pasal 2 ayat 2 huruf k Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah dinyatakan bahwa salah satu jenis pajak daerah kabupatenkota adalah Bea Perolehan Hak atas tanah dan bangunan BPHTB sehingga Bea Perolehan Hak atas tanah dan bangunan BPHTB dahulu pajak pusat menjadi pajak daerah. Dasar hukum BPHTB adalah Pasal 85 sampai dengan Pasal 93 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, yang memuat tentang ketentuan objek pajak, subjek pajak, wajib pajak, tarif pajak, dasar pengenaan pajak dan lain-lain. 58 Dwi Sartika Paramyta, Pengenaan Bea Perolehan Hak Atas Tanah Dan Bangunan Terhadap Hibah Wasiat Pasca Pemberlakuan Undnag-Undang Nomor 28 Tahun 2009 Tentang Pajak Daerah Dan Retribusi Daerah , Medan, Magister Kenotariatan USU, 2014, hal 93 59 Ibid Universita Sumatera Utara 48

2. Subjek BPHTB