3. Pendapatan Masyarakat
Menurut Hicks 1993 dalam Damarjati2010, pendapatan adalah jumlah yang dapat dibelanjakan seseorang atau rumah tangga dalam jangka waktu
tertentu, sementara nilai kekayaannya tetap utuh. Dalam melakukan pengukuran, nilai konsumsi ditambah perubahan nilai kekayaan harus sama dengan jumlah
pendapatan, keuntungan dari penjualan aktiva, nilai tunjangan tambahan dan produksi untuk konsumsi keluarga dan sewa yang diperoleh. Namun, dalam
praktek, hal ini sulit diterapkan, karenadalam pengukuran perubahan kekayaan terdapat penilaian kembali persediaan modal. Salah satu alternatif dalam
mengukur Pendapatan adalah melalui pengeluaran konsumsi. Konsumsi merupakan faktor yang relevan dalam penilaian kesejahteraan. Damarjati2010
Raharja dan Manurung 2000 membagi sumber pendapatan rumah tangga sebagai pendapatan menjadi tiga bagian, yaitu :
a. Pendapatan dari gaji dan upah yang merupakan balas jasa sebagai tenaga
kerja. Besar gajiupah dipengaruhi produktivitas, diantaranya tingkat keahlian skill, kualitas modal manusia human capital, dan kondisi kerja
working condition. b.
Pendapatan dari aset produktif, berupa pemasukan balas jasa penggunaan, diantaranya aset finansial deposito, modal dan saham, dan aset
bukanfinansial rumah, tanah dan bangunan. c.
Pendapatan dari pemerintah transfer payment, berupa Pendapatan yang diterima sebagai balas jasa atas input yang diberikan, misalnya dalambentuk
subsidi, tunjangan atau jaminan sosial.
Universitas Sumatera Utara
4. Faktor-Faktor Sosial-Ekonomi Masyarakat
4.1. Tingkat Pendidikan
Pendidikan merupakan salah satu faktor yang sangat penting bagi petani dalam kecepatan dan ketepatan pengambilan keputusan yang menyangkut usaha
taninya. Seseorang yang pendidikannya lebih tinggi biasanya lebih dinamis, cepat dan tepat dalam pengambilan keputusan dari setiap alternatif usahanya
dibandingkan dengan seseorang yang tingkat pendidikannya lebih rendah
Saihani, 2011
Pendidikan adalah meningkatkan pengetahuan dan kepribadian seseorang. Orang yang memiliki pendidikan yang lebih tinggi juga bermanfaat karena baik
dengan sengaja maupun tidak sengaja menyebarluaskan pengetahuannya sewaktu mereka bergaul dalam masyarakat. Orang yang memiliki jenjang pendidikan yang
lebih tinggi juga lebih mudah memahami sikap orang lain sehingga lebih menciptakan kerukunan di dalam kehidupan bermasyarakat.
Pendidikan ada yang bersifat formal dan tidak formal. Pendidikan formal dilakukan melalui proses yang teratur, sistematis dan dilakukan oleh lembaga
yang khusus didirikan untuk itu. Pendidikan tidak formal diperoleh lewat pengalaman dan belajar sendiri. Semestinya tingkat pendidikan formal yang lebih
tinggi memberi peluang bagi seseorang untuk memperoleh tingkat pendapatan yang lebih tinggi Tarigan, 2006
Hasil penelitian Tarigan 2006 dengan melakukan perbandingan antara empat tesis mahasiswa Pascasarjana program studi Pembangunan Wilayah dan
Daerah Universitas Sumatera Utara menunjukkan hasil yang bervariasi. Ada kasus di mana terlihat tingkat pendidikan yang lebih tinggi menghasilkan tingkat
Universitas Sumatera Utara
Pendapatan yang lebih tinggi. Pada kasus lain tidak terlihat perbedaan nyata antara tingkat pendidikan dengan tingkat pandapatan. Sedangkan hasil penelitian
Saihani 2011 menyatakan bahwa tinggi rendahnya tingkat pendidikan yang dimiliki seseorang tidak berpengaruh terhadap besar kecilnya pendapatan yang
diperolehnya
.
4.2. Umur
Umur merupakan salah satu faktor yang besar pengaruhnya terhadap cara berfikir dan bertindak seseorang, khususnya dalam hal pengambilan keputusan.
Umur juga berpengaruh terhadap kemampuan seseorang dalam mengelola usahanya dan dalam hal penerapan pengembangan skala usaha dan subsistem
menjadi komersil serta dalam hal penerapan teknologi baru. Seseorang yang berumur muda dengan keadaan fisik yang kuat biasanya lebih cepat dan lebih
dinamis dalam menerima inovasi dan teknologi baru dibandingkan dengan seseorang yang sudah berusia lanjut Saihani, 2011
Hasil penelitian Saihani 2011 korelasi antara umur dengan pendapatan menunjukkan korelasi yang sangat lemah. Hal ini menunjukkan bahwa umur
seseorang bukan faktor yang begitu dominan dalam perolehan pendapatan. Baik itu yang muda maupun yang tua dapat memperoleh pendapatan yang tinggi sesuai
dengan seberapa besar usaha yang dilakukannya. Menurut Silaen 1998, semakin tua umur seseorang maka pendapatannya
terhadap hal-hal baru semakin rendah. Hal ini karena orang yang masuk dalam golongan tua cenderung selalu bertahan dengan nilai-nilai lama sehingga
diperkirakan sulit menerima hal-hal yang sifatnya baru.
Universitas Sumatera Utara
5. Penelitian Terdahulu