Teknik Pengambilan Data Pengaruh pemberian konsentrasi pupuk organik cair daun lamtoro (leucaena leucocephala) terhadap pertumbuhan dan produktivitas tanaman sawi caisim (brassica juncea L.).
b e
ra t
b a
sa h
g ra
m
Grafik pengaruh konsentrasi pupuk cair daun lamtoro terhadap berat basah tanaman sawi
caisim
200 150
100
50 10 20 30 Kontrol
konsentrasi pupuk
Perlakuan
Gambar 4.2 Grafik rata-rata berat basah pada tanaman sawi caisim Brassica junce L. dari tiga perlakuan dan kontrol
Berdasarkan grafik di atas dapat dilihat bahwa rata-rata berat basah tanaman sawi caisim yang diberi pupuk cair daun lamtoro dengan
konsentrasi 10 perlakuan A sebesar 189,5 gram dan merupakan rata- rata berat basah paling tinggi, perlakuan pemberian pupuk cair daun
lamtoro dengan konsentrasi 20 perlakuan B sebesar 122 gram, perlakuan pemberian pupuk cair daun lamtoro dengan konsentrasi 30
perlakuan C sebesar 115 gram dan merupakan rata-rata berat basah tanaman yang paling rendah, dan yang tidak diberikan pupuk cair daun
lamtoro atau kontrol K memiliki rata-rata berat basah sebesar 118 gram. Berdasarkan uji anova dapat dilihat bahwa nilai signifikansi lebih
kecil dari taraf signifikansi yaitu 0,000 0,05 yang menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan berat basah tanaman sawi caisim pada setiap
perlakuan sehingga dilanjutkan dengan uji Duncan. Hasil uji Anova dapat dilihat pada lampiran 14.
Uji Duncan menunjukkan bahwa berat basah tanaman sawi caisim perlakuan pemberian pupuk cair daun lamtoro dengan konsentrasi 10
perlakuan A berbeda secara signifikan dengan perlakuan pemberian pupuk cair daun lamtoro dengan konsentrasi 20 perlakuan B, perlakuan
pemberian pupuk cair daun lamtoro dengan konsentrasi 30 perlakuan C dan perlakuan tanpa pemberian pupuk cair daun lamtoro atau kontrol K.
Sedangkan berat basah tanaman sawi caisim antara perlakuan pemberian pupuk cair daun lamtoro dengan konsentrasi 20 perlakuan B, perlakuan
pemberian pupuk cair daun lamtoro dengan konsentrasi 30 perlakuan C dan perlakuan tanpa pemberian pupuk cair daun lamtoro atau kontrol K
tidak terdapat perbedaan secara nyata.
3. Berat kering tanaman sawi caisim Brassica junce L. Penimbangan berat kering pada tanaman sawi caisim Brassica junce
L. dilakukan setelah dijemur selama 3 hari di bawah sinar matahari dan dimasukkan selama 48 jam ke dalam oven. Hasil rata-rata berat kering
pada tanaman sawi caisim dapat dilihat pada grafik berikut: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
b e
ra t
k e
ri n
g g
ra m
Grafik pengaruh pemberian pupuk cair daun lamtoro terhadap berat kering tanaman sawi
caisim
10 8
6 4
2 Perlakuan 10 20 30 Kontrol
konsentrasi pupuk
Gambar 4.3 Grafik rata-rata berat kering pada tanaman sawi caisim Brassica junce L. dari tiga perlakuan dan kontrol
Berdasarkan grafik di atas dapat dilihat bahwa rata-rata berat kering
pada tanaman sawi caisim Brassica junce L. yang diberi pupuk cair daun
lamtoro dengan konsentrasi 10 perlakuan A, perlakuan pemberian konsentrasi pupuk cair daun lamtoro dengan konsentrasi 20 perlakuan
B, perlakuan pemberian pupuk cair daun lamtoro dengan konsentrasi 30 perlakuan C dan kontrol K secara berurutan 9,88 gram; 5,14 gram; 4,49
gram; dan 4,8 gram. Rata-rata berat kering yang paling tinggi terjadi pada
tanaman sawi caisim Brassica junce L. yang diberi perlakuan pemberian
pupuk cair daun lamtoro dengan konsentrasi 10 perlakuan A dan yang paling rendah adalah tanaman yang diberi pupuk cair daun lamtoro dengan
konsentrasi 30 perlakuan C. Berdasarkan uji anova dapat dilihat bahwa nilai signifikansi lebih
kecil dari taraf signifikansi yaitu 0,000 0,05 yang menunjukkan adanya PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI